PART 13

40 10 6
                                    

Cepat ya di apdet dari sahabatmu amenda_sabarita12

#ADriti#

"Yan, yang sabar ya." Bagas menepuk pundak sahabatnya itu.

Ya mereka lagi berada di kantin. Saat itu mata Adrian menatap Andi dengan dia.

"Hufttt..." Adrian menjadi lesuh tak bersemangat.

Tetapi matanya tak sengaja melihat Melati yang tertawa lepas dengan sahabatnya.

Tanpa ia sadari, ia tersenyum. Bagas yang melihat sahabatnya langsung melihat kemana arah pandang sahabatnya.

"Oh... gadis itu."

Adrian segera menyadarkan dirinya.

"Gue punya ide Yan. Kalo lo mau sih."

"Emang apaan?"

"Gimana kalo lo pacari dia?"

"Gila lo ya?"

"Bukan gitu. Biar lo move on dari masa lalu lo."

"Hemm, nanti gue pikir-pikir dulu. Gue balik dulu ya." Adrian menepuk pundak Bagas.

Dia berjalan ke kelasnya dengan perkataan Bagas yang selalu menggema di kepalanya.

"Apa gue bisa?"

****

"Kok bisa sih?"

"Bisa lah Cin. Namanya juga Lati."

"Dasar lo. Modusnya kagak ketulungan."

"Ahhaa... yang penting happy Kev."

"Tapi lo itu kagak sengaja?"

"Iya suer dah. Gue kagak sengaja Saf. Tapi kan ya namanya juga rezeki. Hahaha..."

"Eh ntar lagi bel masuk nih."

"Ya udah yuk capcus." Mereka berempat keluar dari area kantin.

Tapi sebelum itu Melati melihat Andi bergandeng tangan sambil tertawa dengan perempuan itu.

Safa yang melihat perubahan wajah Melati langsung melihat apa yang dilihat Melati.

"Hemm, ngapai si lo lihatin mereka. Kagak usah di pikirin. Lo pasti dapet yang lebih baik dari pada dia." Melati mengangguk.

****

"Gue balik dulu ya Gas."

"Iya, Yan."

Adrian pun keluar dari kelasnya dengan tas yang ia selempangkan di bahu kanannya.

Ia tak sengaja melihat Melati yang berjalan di koridor sendiri. Enggak seperti biasanya dia sendiri.

"Kenapa dia sendiri ya?" Ucapnya pada diri sendiri.

Adrian pun mengikuti perempuan itu dari belakang.

"Kenapa dia belum pulang?" Tak seperti biasanya Adrian akan peduli dengan seorang perempuan.

"Lo kagak pulang?"

Melati yang merasa ada yang seseorang di belakangnya langsung menoleh ke belakang.

"Huh? I-iya. Gue belum dijemput."

ADRITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang