Volkspark Friedrichshain park ialah tempat pilihan yang akan kami kunjungi. berbekalkan beberapa potong sandwich dan empat kotak susu coklat untuk menemani kami keliling dipagi hari yang cerah ini.
Odelie merasa sedikit tenang saat pikiran lelahnya menghampirinya beberapa hari belakangan ini , odelie stress. jika aku diposisinya aku pasti akan stress dimana aku sedang mengandung dan tidak tahu harus berbuat apa.
Aku dan dia memilih tempat duduk yang tersedia dipinggir taman dimana dihadapan kami disuguhkan pemandangan air terjun. siapapun yang melihatnya pasti akan tersenyum bahagia begitupun dengan kami.
Aku harus bertanya tentang ini. batinku berkata.
" Odelie , apa kau tau kenapa kau memberikan mahkotamu kepadanya? bukan maksud ku ingin mengetahui hubungan intim kalian lebih dalam hanya saja aku ingin tau faktor apa itu? "
Odelie tersenyum. " satu kata untukku ialah cinta " ucapnya.
Ketika mendengar nama cinta aku langsung kembali kepada kenangan yang terjadi empat tahun silam.
[Flashback on]
Saat pemandang malam di ibu kota inggris , london adalah janji suci antara aku dengan dirinya. seseorang yang aku cintai dan dia telah melamarku untuk menjadi istrinya memang usiaku masih dibilang remaja dan aku tak ingin berlama-lama untuk menjawabnya aku langsung mengatakan iya.
Dimalam itu aku merasakan kupu-kupu beterbangan dihatiku. aku tak menyangka dia melamarku padahal aku baru saja menyelesaikan SHS ku dan itu akan menjadi mimpi yang sangat membahagiakan untukku tetapi mimpi tersebut tidak berlangsung lama meingat bahwa sekarang aku dan dia tidak bersatu.[Flashback off]
" Hei alison , apa kau tidak apa-apa? aku khawatir melihatmu menangis tanpa mengeluarkan suara sedikitpun saat aku menjawab pertanyaanmu " odelie mencoba membangunkan kesadaranku yang hampir hilang jika dia tidak bertindak cepat.
" aaaa aku--aku tidak apa-apa , mari kita pergi dan mengunjungi dokter spesialis kandungan " ucapku mengalihkan pembicaraan kepadanya.
Ada yang disembunyikan alison kepadaku. batin odelie bertanya.
***
Sebelumnya aku telah menghubungi dokter spesialis kandungan yang telah dirokemendasikan oleh dokter pribadiku.
Sekarang kami telah berada diruangannya." Güten mòrgen , gibt es etwas, was ich tun kann? " tanya dokter cantik keturunan spanyol-germany ini bernama Berta Bernandes.
" Mein Freund wollte den Zustand der Schwangerschaft zu überprüfen " aku membalas.
" Bitte folgen Sie mir " ujarnya mempersilahkan odelie untuk mengikutinya ke atas tempat tidur pasien dan aku yang menemaninya disampingnya.
Dr.berta memeriksa dengan alat USG yang dilakukan untuk mengkonfirmasi kehamilan di fase trimester pertama , untuk memeriksa letak plasenta yang menghalangi jalan lahir dan untuk mengetahui kondisi bayi dalam kandungan.
" Bayimu sehat dan sekarang telah memasuki minggu ke tujuh dan untuk sekarang aku hanya memberi saran bahwa kau jangan terlalu banyak pikiran jika maka itu terjadi akan berdampak pada bayimu dan satu hal lagi perlu diingat jaga kondisi badanmu dengan mengkomsumsi makanan berserat seperti buah-buahan , nanti jika telah memasuki trimester kedua mu silahkan datang lagi kemari untuk periksa selanjutnya " kata dr.berta setelah memerika kandungan odelie sambil menulis beberapa resep yang harus ditebus.
Odelie membungkuk kan badannya " danke sehr! Bis später " ucapnya yang kemudian mengajakku pamit untuk keluar.
***
Odelie memutuskan untuk balik kerumah dan kaki nya lelah untuk berjalan lagi. aku memutuskan pergi mencari bahan makanan disupermarket terdekat dengan apartemenku , meingat bahwa odelie kekurangan makanan berserat aku tidak ingin dia dan bayinya sakit.
Aku memilih bermacam-macam buah dan susu serta kebutuhan yang lainnya. aku mengambil banyak barang hingga troli ku penuh ketika selesai bergelut dengan keperluan dirumah aku beranjak untuk membayarkan semuanya dikasir tetapi seseorang memberhentikan troliku , saat ku lihat siapa dia. aku mematung.
" Apa yang kau lakukan disini? " ucapku bingung melihat pemandangan seseorang yang aku kenal sedang berada disini lebih tepatnya di berlin.
" Kenapa kau menghindariku? aku mencarimu kemana-mana , apa kau tidak ingin bertemu kakakmu lagi? " ucapnya.
Dia adalah kakak kandung ku , Eugen mueller.
" Jika kau kesini untuk mencariku dan mengajak aku pulang maka jawabanku tidak " ucapku acuh.
Aku berlalu meninggalkannya dan mempercepat langkahku agar aku dapat pulang ke apartemen tanpa harus dia tahu aku tinggal dimana sekarang.
Tapi eugen terlebih dahulu mencegatku sebelum aku bisa pergi meninggalkannya.
" Dengarkan aku! kau tak bisa seperti ini terus menghindariku dan meanggap semua yang terjadi itu adalah kesalahanmu dan beranggapan bahwa kau baik-baik saja. aku mengetahui tentangmu dan biarkan kali ini aku membantu "
Aku menghela nafas sebentar kemudian menghembuskannya. " aku tau apa yang harus aku lakukan , aku tak ingin menambah beban dan masalah ini kesiapapun termasuk dirimu. aku menyayangimu karna hanya kau yang aku miliki didunia ini dan jika kau harus mengalami apa yang harus aku alami sekarang aku tidak akan pernah terima. sudah cukup semua yang aku sayang pergi meninggalkanku biarlah kali ini aku menjaga sesuatu yang menjadi milikku.
Dan satu hal lagi , aku menghindarimu bukan berarti aku tidak ingin menemui lagi. ada saat dimana aku akan bertemu denganmu ketika aku sudah dapat menyelesaikan masalahku disini jadi lebih baik kau pulang lah kembali ke london selesaikan urusan pekerjaanmu disana , nanti aku akan menghubungimu dan maaf aku harus pergi aku harap kau mengerti keputusanku. "***
Don't forget vote and comment!♡♡♡ see you tomorrow.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Romance● part 1-25 (publik) ● part 26-seterusnya (private) + follow me & add library. Seorang gadis penyuka senja dan pecinta novel sedang membaca salah satu novel kesukaannya karya Cornelia Funke: Tintenherz bergenre fiksi sambil menyesap moccacino panasn...