Aku terbangun dari tidurku saat jendela kamar ku telah dibuka dengan tirai yang sudah digulung , mengerjapkan mataku berkaki-kali untuk menyesuaikan teriknya sinar matahari disaat pagi. aku pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi.
Mata sembab dan berkantung karna kemarin aku terus-terusan menangis tanpa henti hingga tertidur , aku membersihkan wajahku yang berantakan dengan air panas dan menggosok gigiku.
Ah seperti ini lebih baik. gumamku dalam hati
" Kau sudah merasa baikan , alison? " tanya odelie saat aku menghampirinya di pantry " kau ingin sarapan apa? biar aku buatkan " sambungnya.
" Lebih baik dari kemarin " ucapku yang diiringi senyuman tipis.
" segelas susu coklat panas dan beberapa potong roti berselai coklat " sambungku sambil menggeser salah satu kursi di meja makan.
Odelie sibuk menyiapkan sarapanku dan untuk dirinya. akhir-akhir ini odelie rutin meminum susu ibu hamil karna dokter menganjurkan selalu meminum susu untuk mendapatkan protein agar buah hati nya sehat.
Aku dan odelie makan dalam diam tanpa ada yang membuka suara terlebih dahulu , aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu tapi dia tahu akan jawaban yang dia dapatkan dariku. ingin sekali menceritakan kepadanya semua tentang hidupku akan tetapi aku belum siap , takut dia akan meninggalkanku dan berfikir yang tidak-tidak tentang diriku meskipun dia adalah sahabat dekat yang ku miliki satu-satunya. aku tak ingin kehilangan dirinya karna aku menyayanginya seperti saudaraku bukan hanya sebatas sahabat.
" Bagaimana kabar tentang orang tua mu? " tanyaku kepadanya untuk membuka perbincangan.
" Mereka baik-baik saja dan mereka menanyakan kabar tentangmu , mereka menyuruh kau untuk mampir kerumahku pekan ini " balasnya menunduk tanpa menatap ke arah mataku.
Aku menghela nafas sebelum melanjutkan.
" Aku tahu kau mengkhawatirkan diriku apalagi mengingat kejadian kemarin tapi kau tak perlu khawatir lagi karna sekarang aku sudah baik-baik saja , aku tahu kau sangat ingin mengetahui tentang diriku dan aku selalu mengacuhkannya. bukan maksudku menyimpan semuanya seorang diri dan membuatmu bertanya-tanya , hanya saja aku belum siap. apakah kau mau menunggu hingga akhirnya aku akan bercerita semua tentang diriku dan masa laluku kepadamu tanpa terlewatkan satu cerita pun? " ucapku meyakinkannya bahwa aku serius apa yang aku bicarakan.
Odelie langsung beranjak dari kursinya dan memelukku.
" Aku akan menunggu itu semua hingga kau benar-benar siap , aku menyayangimu alison. saat bahagia atau pun bersedih aku akan selalu disampingmu , menyemangatimu dalam keadaan apapun dan selalu paling depan saat kau bahagia jadi kau jangan pernah berfikir jika aku akan meninggalkanmu hanya karna masa lalu mu , itu hanya kenangan di masa lalu dan aku tak memperdulikan itu. aku hanya peduli jika sekarang kau baik-baik saja dan selalu ada disampingku sudah cukup karna kau selalu ada disaat aku menjalani kehidupanku " balasnya dengan masih posisi memeluk.
Aku mengangguk pertanda apa yang dia bicarakan kepadaku adalah tulus dan aku percaya itu , hanya menunggu saatnya tiba tanpa ada keraguan.
" Oh iya aku hampir lupa , saat kau sudah tertidur karl kesini dan menanyakan tentang dirimu " ucap odelie tiba-tiba yang hampir membuatku tersentak.
" Apa yang dia lakukan? " ujarku bingung.
" Kau bertengkar dengannya? " balas odelie sambil melepas pelukannya dariku dan kembali ke tempat duduknya " kenapa? " sambungnya lagi.
" Dia menyebalkan! " ujarku singkat.
" Kau tidak mau berbagi ceritamu kepadaku untuk hal yang satu ini atau kau ingin menyimpannya lagi hmm "
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Romance● part 1-25 (publik) ● part 26-seterusnya (private) + follow me & add library. Seorang gadis penyuka senja dan pecinta novel sedang membaca salah satu novel kesukaannya karya Cornelia Funke: Tintenherz bergenre fiksi sambil menyesap moccacino panasn...