Sekarang waktu telah menunjukan pukul sebelas malam. aku langsung balik ke apartemen menggunakan bus , untunglah berlin termasuk kota yang fasilitas busnya masih beroperasi meskipun sudah malam sekalipun jika tidak aku tak tau pulang ke apartemen menggunakan transportasi apa. jika menggunakan taxi sangat mahal biayanya hanya untuk tarif beberapa km.
Sesampainya diapartemen , aku langsung merebahkan diri di sofa. bersyukur , odelie tidak menungguku pulang.
" Kau baru pulang? " tanya seseorang kepadaku dan aku hampir terkejut jika lampu tidak padam.
Aku berdengus kesal " kau mengagetkan ku , odelie. kenapa kau tidak tidur? " tanyaku lagi.
" Aku sudah tidur dan aku mendengar pintu apartemen dibuka jadi aku terbangun " balasnya lagi sambil berjalan kearah kulkas.
" Tidurlah kembali , ini sudah malam "
" Nanti saja , aku ingin berbicara denganmu "
" Bisakah nanti saja. ini sudah larut malam , odelie. ingat kandunganmu " geramku.
" Ini penting , aku mohon. dengarkanlah! " balasnya seketika itu jua dia datang menghampiriku yang tengah duduk disofa.
Aku mengganguk. " silahkan "
" Orang tua ku menelpon terus dan menanyakan kenapa dalam seminggu ini aku tak pulang. sedangkan kandunganku sudah memasuki minggu ke delapan memang masih belum terlihat tapi aku takut mereka akan menyadarinya " dia mulai menangis.
Aku melupakan itu. kenapa aku melupakan sesuatu yang penting seperti ini. aku takut tante sherina , mamanya odelie tau bahwa odelie telah mengandung mengingat jika tante sherina seorang dokter kandungan. tetapi aku tak bisa mengurung odelie terus berada diapartemenku , mereka pasti akan khawatir. astaga tuhan.. apalagi mengingat badan odelie sekarang lebih berisi dari seminggu yang lalu.
Aku mencoba menenangkan pikiran dan tubuhku " baiklah , besok sehabis jam makan siang kita akan kerumahmu dan mengantarkanm pulang. aku akan menjemputmu disini jadi pinjam kan aku mobil mu sementara aku pergi kekantor " ujarku.
" Tapi alison.. bagaimana jika-- "
" Shutt... tidak akan ada yang tau , aku akan membantumu. sekarang kau tidurlah "
" Alison kau memang sahabat terbaikku , aku menyayangimu " peluknya kepadaku.
" me too. "
Beberapa hari ini aku terlalu letih mengurus pekerjaan di butik yang harus diserahkan kepada mrs.millicent tugas deadline bulan ini dan mengurus permasalahn odelie. aku butuh refreshing!
***
Siang ini setelah jam istirahat makan siang aku akan menemani odelie pulang kerumah setidaknya untuk mengabari kepada orang tuanya bahwa odelie bersamaku semenjak se pekan lalu. sekarang aku dan odelie telah berada di rumah bertingkat dua dengan halaman yang luas. odelie terus menggengam tanganku takut dan aku terus meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tingtong...ting..tong.
Tiga kali aku menekan bel dirumah ini dan baru lah pintu itu terbuka.
" Güten tag! ah astaga nona alison dan nona odelie , silahkan masuk dan tunggu di ruang tamu saya akan memanggil nyonya besar " ucapnya bungkuk kepada kami.
Aku dan odelie menunggu diruang tamu , tante sherina langsung menghambur pelukan kepada putri semata wayangnya.
" Darimana saja kau nak? bagaimana kabarmu? kenapa kau tidak pulang dan tidak mengabari mami " tanyanya sambil mencium dikedua pipi odelie.
" Aku di apartemen alison dan aku baik-baik saja " balasnya tersenyum pasi.
Aku menghela nafas sebentar dan mencoba mengalihkan pertanyaan yang ditudingkan kepada odelie.
" Selamat siang tante , maaf saya dan odelie baru kesini siang ini " jawabku sopan sambil berdiri.
Tante sherina tersenyum dan mempersilahkanku duduk kembali.
" Maaf nak alison bisa kah kau ceritakan mengapa anakku pergi dari rumah dan tak memberitahu kami. sungguh tante merasa sangat khawatir "
Aku bertanggung jawab untuk ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertanggung jawabkan.
" Odelie hanya ingin butuh waktu sendiri , setelah kepulangan erich kembali ke NYC dia sangat sedih dan ingin ada seseorang menemaninya dan maaf jika ini membuat anda tersinggung , anda dan suami anda terlalu sibuk hingga melupakan putri semata wayang anda dan saya pun tak menyalahkan anda sepenuhnya mengingat bahwa anda seorang dokter kandungan pasti sibuk mengurus ibu yang sedang melahirkan dan suami anda juga sibuk mengurus perusahaannya dikantor. jadi dalam seminggu ini odelie tidur ditempat saya tante , maaf jika saya tidak mengasih tau ini sebelumnya " ujarku sopan.
" Maafkan saya nak alison telah merepotkanmu dengan urusan odelie , saya tau kau pasti sangat sibuk di butik dan harus mengurus odelie dirumah. apakah selama seminggu ini dia merepotimu? "
Sejenak kami berdiam diri saat seorang pelayan mengantarkan minuman dan makanan ringan diruang tamu.
" Ah tidak tante sherina , dia tidak merepoti saya. odelie satu-satunya sahabat saya dan saya tidak merasa terbebani malahan saya senang dia ada bersama saya "
" Baiklah terima kasih sudah menjagakan odelie. aku berhutang banyak budi kepadamu "
" Jangan seperti itu , tante sherina sudah banyak memberikan saya bantuan dari awal saat saya pindah ke jerman "
" Iya sudah kalau begitu , apa kalian sudah makan? mari makan siang bersama. tante hari ini libur bekerja dan kau minumlah sedikit minuman itu "
" Tapi tidak apa saya harus kembali ke butik karna ada pekerjaan yang harus menuntut saya selesai hari ini. terima kasih tawaran anda , saya cukup merasa terhormat telah meminum jamuan dari anda tante. saya permisi dulu "
Tante sherina tersenyum dan menyuruh odelie mengantarkanku ke depan pintu.
" Alison tunggu , bagaimana ini? apa aku harus kembali kerumah tapi jika mami atau papi tau bagaimana. aku takut. apa aku kembali saja ke apartemenmu? " tanya odelie memelas kepadaku.
" Jangan , kau disini saja dulu. kalau kau ikut pulang ke apartemen denganku nanti mami mu akan curiga , tinggal disini dulu untuk beberapa bulan setidaknya sampai perutmu hampir membesar baru lah kau mencari alasan untuk pergi dari rumah sampai proses melahirkan selesai. kau juga lagi cuti kuliah bukan untuk satu tahun ini , jadi tidak ada masalah. baiklah aku pergi dulu , jaga diri mu baik-baik dan jaga keponakanku disana. jangan terlalu menampakkan kepada kedua orang tua mu bahwa kau sedang mengandung bersikap lah selayaknya agar mereka tak curiga. " ucapku kepadanya seraya mencium kedua pipinya dan pamit untuk pergi dengan menggunakan bus.
Odelie tersenyum dan memeluk ku erat sebelum aku benar-benar pergi dari dirinya.
***
Don't forget vote and comment! See you tomorrow♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Romance● part 1-25 (publik) ● part 26-seterusnya (private) + follow me & add library. Seorang gadis penyuka senja dan pecinta novel sedang membaca salah satu novel kesukaannya karya Cornelia Funke: Tintenherz bergenre fiksi sambil menyesap moccacino panasn...