(7)

16 4 1
                                    

Hari demi hari berlalu seperti sedia kala di kehidupan alison yang hidup sendiri di apartemen terkadang dia merasa kesepian dan dia bingung cara menghibur dirinya sendiri seperti apa. terlalu banyak hal yang dipikirannya hingga lupa bahwa hidup ini singkat dan dia sendiri telah berumur dua puluh satu tahun tetapi dia telah berjanji pada dirnya sendiri dia harus menyelesaikan janjinya empat tahun silam.

Alison lebih menyibukkan diri dengan pekerjaannya tidak mementingkan beberapa banyak sudah lelaki mendekatinya sekedar ingin mengobrol dengannya bahkan ada yang mengajaknya kencan tetapi semua itu digubriskannya.

" Alison , bagaimana pekerjaanmu? kau tau lebih cepat lebih baik bukan? " tanya mrs.millicent sesaat beliau telah sampai diruanganku.

" Tinggal sedikit lagi hanya tinggal mewarnai bahan dasarnya saja " balasku sopan.

" Baiklah , oh iya satu hal lagi yang ingin ku sampaikan padamu. apa kau malam ini kau ada rencana pergi? "

Aku bingung dengan pertanyaan beliau menanyakan aku sibuk atau tidak malam ini. " tidak ada mrs.millicent , ada apa? " ucapku lagi.

" Ikutlah denganku makan malam direstoran dan bertemu beberapa klien dari butik luar untuk membahas pertunjukan kita dua bulan lagi "

Aku mengangguk patuh tanda aku akan ikut pergi menemani beliau.

*** 

" Hei kau dimana? susah sekali menghubungimu akhir-akhir ini? "

" Ah kau karl! mengapa kau datang kesini lagi? ada urusan apa dan berhenti lah mengejutkanku! aku bisa kena serangan jantung mendadak " ujarku sembari memegang dadaku.

Karl tertawa melihatku kaget seperti itu , dia sangat suka menjahiliku. ah karl!!! batinku berkata kesal.

" Aku menemuimu , alison. apa kau sibuk? "

" Tidak karl , hanya sedang beristirahat sebentar. ada apa? apa kau tak bisa mehubungiku saat kau mau berkunjung kesini? jika aku ada dibutik tak masalah tetapi jika tidak ada bagaimana " ucapku ketus.

" Sudah ku bilang bukan bahwa kau tak bisa dihubungi dan aku mencari kau di cafe juga tetapi tidak menemukanmu "

" Duduklah terlebih dahulu , kau mau minum? "

" Cola-cola dingin , please "

Aku mengambilkan dua cola-cola dingin kaleng dan beberapa snack yang selalu aku sediakan di kulkas kecil milikku di ruanganku.

" Maafkan aku , aku terlalu sibuk mengurus pekerjaan disini hingga tak sempat melihat handphoneku dan masalah ke cafe aku jarang kesana karna pekerjaan ini. ah waktu istirahat saja aku tak punya , harus banyak menguras ide dan imajinasi agar dapat membuat sesuatu yang indah seperti ini " ujarku sambil mengambil beberapa kertas hasil karyaku kepadanya.

" Wah ini bagus sekali! bagaimana kau membuat sesuatu yang indah seperti ini? " ucapnya yang ku artikan bahwa dia sedanh meledekku.

" Berhenti lah meledek ku karl atau mampus kau ditanganku " ujarku pura-pura marah.

" Ini memang benar bagus , alison. aku tak meledekmu , sungguh. "

" Terserah kau saja lah! "

" Apakah pekerjaanmu ini membuatmu lelah? " tanyanya sambil menatap lekat dikedua bola mata biruku.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang