(19)

15 4 1
                                    

" Baik mrs.millicent , saya akan menyelesaikan pesanan terakhir untuk pernikahan dua minggu lagi " ucapku saat aku sedang berbicara tentang orderan pelanggan kami yang terakhir sebelum fokus akan pertunjukan yang digelar hampir satu bulan setengah lagi.

" Silahkan kerjakan dari sekarang karna kau tau kita sangat deadline , baiklah kau bisa tinggalkan ruanganku " balas mrs.millicent tegas.

Saat sedang ada pekerjaan mrs.millicent pasti akan berubah dari sosok yang ramah dan keibuan menjadi sosok yang tegas dan disiplin.

Aku pun melangkah keluar dari ruangan mrs.millicent dan kembali menuju ruangan ku sendiri , akhir-akhir ini aku kurang fokus untuk mendapatkan ide-ide membuat desain. maka dari itu pekerjaan ku tertunda dan mrs.millicent selalu menegaskan tentang keteledoranku.

Sepertinya aku butuh udara segar. batinku berucap.

" Aku bisa minta tolong? " tanyaku kepada salah satu pegawai yang sedang membolak-balikan kertas.

" Minta tolong apa mrs.mueller ? " balasnya sembari berdiri tegap.

" Kau bisa katakan kepada mrs.millicent bahwa aku akan pergi keluar sebentar dan akan kembali sebelum jam makan siang? "

" Maaf kalau saya bertanya , kenapa tidak mrs.mueller saja yang beritahu beliau? "

" Mrs.millicent sedang sibuk dan aku tak mau menggangunya , beritahukan kepada beliau saat beliau sudah senggang " balasku berkata jujur " bisa kau menolong saya? " lanjutku seraya menyunggingkan sedikit senyuman.

" Baiklah mrs.muller , hati-hati dijalan "

Aku mengganguk dan melambaikan tangan sebelum berjalan ke arah pintu keluar.

***

Semilir angin terasa begitu menyejukkan , aku pun berjalan tanpa menggunakan alas kaki diantara setapak rumput yang lembut dengan berwarna hijau alami. aku terus berjalan hingga menuju pinggiran kolam air terjun.

Aku menghembuskan nafas lelah.

Otak dan hati ku tidak berjalan sama , pikiranku mengatakan aku harus mengikhlaskan semua yang telah terjadi dan melupakannya tetapi hati ku masih tidak bisa menerima itu. terbayang kepingan-kepingan kejadian masa lalu hingga rasanya aku ingin mengakhiri semuanya , terlalu sakit untukku jalani dan terlalu lelah untuk melanjutkan.

Antara keyakinan dan ke putus-asaan terus bergejolak didalam hati , aku meyakinkan bahwa aku pasti bisa melewati ini semua dan menemukan kebahagiaan ku sendiri akan tetapi keputus-asaan terlalu mengiringinya.

Apa yang harus aku lakukan agar perasaan yang menganjal ini hilang?

Aku telah berusaha menguatkan diri dan terus menjalani kehidupanku yang sangat menyedihkan.

Tanpa terasa bulir-bulir air mata telah membasahi kedua pipiku , aku tak sanggup untuk bercerita kepada siapapun dan menceritakan semuanya. aku hanya...

Aku hanya ingin belajar dewasa dan mengerti akan kerasnya kehidupan dengan cara menjalani beban ini seorang diri , aku tak ingin melibatkan siapapun karna aku tak mau orang-orang yang aku sayangi merasakan apa yang aku rasakan.

Lagu broken vow dari lara fabian yang terus berputar ulang di telepon genggam milikku.

Aku terus mendengarkan lagu itu di earphone yang sedang ku pasang di kedua telingaku.

Lirik demi lirik di nyanyikan dengan merdu.

Tell me her name
Beritahu aku namanya
I want to know
Aku ingin tahu
The way she looks
Caranya memandangmu
And where you go
Dan kemana kau pergi
I need to see her face
Aku harus melihat wajahnya
I need to understand
Aku perlu mengerti
Why you and I came to an end
Kenapa hubungan kita harus berakhir

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang