" Hampir saja terlambat tiga menit " balasku sembari menyesap whiskey coke.
" Kau masih anak kecil jangan minum-minuman yang alkoholnya tinggi " ucap eugen dengan nada mengejek.
" Aku sudah berumur 21 tahun dan berhenti lah memanggilku anak kecil jika kau masih sayang dengan nyawamu " ancamku.
" Aku bersyukur kau telah kembali seperti sedia kala "
Aku hanya tersenyum gentir mendengarnya.
Maafkan aku eugen , untuk kali ini aku tidak ingin kau mengetahuinya bila aku masih saja seperti ini dan tidak kembali menjadi diriku yang seperti kau harapkan.
" Untukmu " ucap eugen sembari memberi bingkisan berwarna pink muda.
" Apa ini? " balasku bingung.
Eugen mengedipkan mata kirinya " Just open it " .
Aku pun membuka bingkisan itu dengan hati-hati.
" So beautiful! thankyou " aku menghambur pelukkan ku ke eugen.
Eugen memberikan gaun renda panjang diatas lutut yang berwarna blue soft dengan model the lady party.
" You're welcome my litt' sist " balasnya menyambut pelukankku " dan ini juga untuk mu odelie , aku memberikan hadiah ini karna kau telah menjaga adik ku satu-satunya saat aku tak bisa menemani dirinya " sambungnya seraya melepas pelukannya dariku.
" Tak usah repot-repot , aku menjagakan dirinya karna dia juga sahabat dekat ku " ucap odelie dengan senyuman kecil di wajahnya.
" Jangan begitu , aku patah hati jika kau tak menerima nya. silahkan terima " lanjut eugen dengan nada memohon.
Odelie mengangguk sembari mengambil bingkisan dari tangan eugen.
" Berhenti lah menggoda odelie , apakah kau ingat dia sudah memiliki kekasih " ucapku menyenggol perutnya " sejak kapan perutmu datar seperti ini " ledekku.
" Hei aku ingat dia telah memiliki kekasih dan apa-apaan kau ini? " balasnya merajuk.
" Kau sudah 26 tahun jangan seperti anak kecil , kapan kau akan menikah dan apakah kau memiliki kekasih di london? jangan katakan kau masih sendiri "
" Aku bukan seperti mu , single! "
Odelie hanya tertawa melihat pertengkaran kecil antara aku dan eugen.
" Alison sudah memiliki kekasih " ucap odelie tiba-tiba seraya menyesap milkshake coklatnya.
" Diam kau odelie " balasku kesal.
Aku yakin sekarang eugen pasti akan mengintrogasi tentang karl.
" And tell me , who he is? " tanya eugen dengan raut wajah serius. " apakah sekarang kau tiba-tiba tidak bisa menggunakan english atau perlu aku mengatakannya dengan bahasa jerman " sambungnya saat aku tidak menjawab pertanyaanya.
" He is just my friend! no more. " aku ber ucap dengan nada acuh.
Eugen menyondongkan badannya ke arahku dan terus memandang ke arahku tanpa mengedipkan matanya.
" Damn it eugen! stop it , please. "
" Aku akan berhenti jika kau berkata jujur "
Awas kau odelie. aku memberi kode ke arah odelie.
Odelie hanya pura-pura tak mengerti dan dia kembali melanjutkan mengutak atik telepon genggamnya yang sempat tertunda.
" Can you tell me the truth , mrs.mueller? " tanya eugen lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Romance● part 1-25 (publik) ● part 26-seterusnya (private) + follow me & add library. Seorang gadis penyuka senja dan pecinta novel sedang membaca salah satu novel kesukaannya karya Cornelia Funke: Tintenherz bergenre fiksi sambil menyesap moccacino panasn...