(20)

16 4 0
                                    

Aku menunggu kedatangan karl di dalam cafe. sudah hampir satu jam tapi dia tak datang juga , kesal. itu lah yang aku rasakan menunggu seseoranh itu sangat menyebalkan.

Aku kembali menyesap moccacino panas favoritku dan membaca kelanjutan novel yang tak sempat aku baca beberapa hari ini.

Satu jam lima belas menit...

Aku tetap menunggu.

Satu jam empat puluh lima menit...

Masih setia duduk ditempat meja makan sampai sudah memesan dua cangkir moccacino.

Dua jam lima menit...

Aku benar-benar kesal. apakah karl lupa janjinya denganku hingga untuk pertama kali dia terlambat.

Aku pun berdiri dengan kedua tangan yang aku hentakkan ke meja , beberapa pelanggan melihat ke arah ku namun aku tak memperdulikannya.

Enam lembar euro telah aku letakkan dimeja makan sebagai bayaran pesananku. aku melangkahkan kaki menuju pintu keluar dengan setiap hentakkan kasar.

Hari ini aku benar-benar badmood.

Aku akan tarik ucapanku pagi tadi bila aku sedang merindukannya juga.

Saat aku hampir sampai menuju pintu keluar , telepon genggam milikku berdering.

Pasti karl menelponku. ucapku dalam hati

Beberapa kali berdering , akhirnya aku memutuskan untuk meangkat telepon itu yang membuatku semakin merasa kesal.

" Hallo " ucapku dengan nada cetus.

" Hei kau kenapa? "

Aku memeriksa nama yang tertera di panggilan.

Ternyata odelie bukan karl dan karl benar-benar tidak memberitahu ku kenapa dia tidak datang saat ini.

" Tak apa , hanya sedikit badmood "

" Kau bisa ceritakan kepadaku nanti sekarang kau dimana? kau jadi bertemu dengan eugen? "

" Sepertinya iya , kau langsung pergi ke apartement saja. aku hendak membersihkan diriku terlebih dahulu , kau tau kan bahwa eugen benci wanita jorok dan aku tak mau dicoret dari akta keluarga? "

" Hahahaha baiklah , aku menuju apartementmu sekarang "

" Hmmm " balasku singkat.

***

Berjalan menuju lorong sempit sebelum sampai di depan pintu apartement ku , aku melihat pintu apartementku terbuka.

Pasti odelie sudah sampai terlebih dahulu.

"  Haiii alison ku sayang " peluk odelie kepadaku.

" Kau kenapa?  " balasku bingung dengan tingkah konyolnya.

" Tak ada , aku hanya rindu padamu " ucapnya dengan gaya andalannya.

" Jangan aneh-aneh , dari kemarin kau sudah disini dan petang ini pun juga. aku tahu kenapa kau seperti ini hmm pasti ada sesuatukan " selidikku.

Odelie terlihat tersipu-sipu.

Mungkin dia seperti ini karna bawaan hermon dari kandungannya. pikirku

" Itu kau tahu hehe " cengirnya.

" Ada apa? jangan berbelit-belit " ucapku seraya merebahkan diriku di sofa dan menaruh tasku disamping ku.

" Erich malam ini datang dan dia ingin menginap ditempatmu mulai dari malam ini "

" Hah?! " ucapku terkejut. " kenapa kau tak bilang pada ku sebelumnya " lanjutku sembari memijit pelipisku yang terasa pusing.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang