(10)

16 4 1
                                    

Karl terus melihat kearahku dan sesekali dia tersenyum.

" Hei kau kenapa? apa aku terlihat buruk? " tanyaku heran.

" Aku sungguh tak menyangka kau sangat cantik malam ini " senyumnya lagi ke arahku.

" Berhentilah tersenyum seperti itu kau membuatku malu " kekehku.

" Aku suka melihat kau tersenyum " balasnya lagi.

Aku kali ini tersipu malu mendengar penuturan dari karl padahal saat aku mencoba mengenakannya di ruang ganti dia tak merespon apapun tapi kali ini berbeda. karl sungguh menawan dengan mengenakan kemeja berlapis jas hitam beserta jam tangan rolex yang senada dengan jas nya.

Karl melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Käfer Dach Garten Restaurant yang terletak di Platz der Republik 1, 11011 Berlin, Jerman.

Sesampai direstoran mewah tersebut , karl menyerahkan kunci nya ke petugas valet dan memberikan uang tip kepadanya.

Aku kelihatan gugup karna ini pertama kalinya untukku , pergi ke pesta yang menurutku benar-benar mewah dengan interior kaca sebagai bahan utamanya dan tempat ini telah di pesan untuk acara pesta private malam ini.

Karl menggengam tanganku menuju ke rekan kerja nya yang ada disana.

" Hei karl! Wie geht es Ihnen? " ucap salah satu temannya dengan aksen bahasa yang lain.

" Ich bin okay, du bist hier mit Ihrem liebhaber? " balasnya dengan melirik seorang wanita cantik berambut blonde disebelah lelaki itu.

" Iya yang seperti kau lihat , dia bernama lauren. cantik bukan " ucapnya seraya merangkul bahu yang aku ketahui sebagai kekasihnya. " Ben je hier met je vriendje, ook? " lanjutnya lagi.

" Ze is mijn verloofde " ujar karl melirik ke arahku.

Awalnya aku mengerti mereka menggunakan bahasa jerman tetapi selanjutnya aku tak mengerti mereka berbicara menggunakan bahasa apa.

Setelah aku dan karl menjauh dari rekan kerjanya itu , aku bertanya kepadanya bahasa apa yang digunakan rekan kerjanya itu dan karl menjawab jika rekan kerja nya itu menggunakan bahasa belanda karna dia berasal dari belanda dan belum fasih menggunakan bahasa jerman.
Aku mengganguk mengerti mungkin mereka membicarakan hal lain tetapi kenapa saat karl menjawab pertanyaan rekan kerja nya itu sempat melirik ke arahku , apa ada kaitannya denganku?

Karl mengajakku untuk bergabung dengan rekan kerja yang lainnya. beberapa terlihat tersenyum dan ramah kepadaku dan beberapa juga ada yang terlihat sinis melihatku.

" ¿Quién es esta mujer hermosa al lado de usted? " tanya lelaki tampan yang aku ketahui bernama bernando ini dengan aksen latinnya.

" Él es mi prometido " ucap karl melirik kearahku lagi.

Aku mencondongkan mulut ku ke telinga karl agar dia mendengar apa yang ku bicarakan " kenapa kau selalu melirik ke arahku jika ada seorang temanmu bertanya menggunakan bahasa yang tak aku mengerti " ucapku.

" Dia hanya menanyakan kau sangat cantik malam ini dan aku menjawab tentu saja " karl tersenyum dan mengusap pipiku lembut.

" Ku mohon jangan besikap romantis didepan single seperti aku " ucapnya dengan aksen jerman yang kurang fasih.

Aku terkekeh mendengar aksen jerman yang diucapkannya.

" Siapa namamu wanita cantik " ucapnya dengan memberikan tangan kanannya ntuk ku sambut.

" Alison " balasku singkat.

" Karl , dia sungguh dingin " tanya nya kepada karl.

" Dia memang seperti itu jika pertama kali bertemu dengan seseorang tetapi jika sudah kenal maka dia akan sangat ramah "

" Sepertinya aku akan terus mendekatinya " jawab bernando seraya memainkan sebelah matanya.

" Hei apakah kau ingat apa yang ku katakan sebelumnya " ucap karl tegas.

" Aku tau dan bersantailah. aku hanya bercanda " ucapnya tertawa.

Karl menahan malu saat dibilang rekan kerjanya seperti itu dan aku tak mengerti dengan arti pembicaraan seperti ini.

Pembicaraan diberhentikan setelah seorang MC acara pesta membuka acara dengan suara lantangnya di mic. semua orang bertepuk tangan termasuk aku melihat seorang lelaki tampan telah berdiri diatas panggung yang ku ketahui dia adalah yang mempunyai acara pesta mewah malam ini.

Acara pesta berlanjut meriah yang dihadiri oleh rekan-rekan kerja karl yang datang dari berbagai negara termasuk rekan kerja nya yang sebelumnya telah menyapanya.

Semua wanita bergaun sangat indah dan sexy sedangkan aku bergaun sederhana bermodel seperti sabrina dengan motif permata kecil didepan dadaku dan ada belahan panjang di samping kaki kananku sungguh berbeda dengan pakaian mereka semua yang ku yakini sangatlah indah.

" Baik saatnya sekarang diadakan acara pesta dansa untuk semua yang sedang bersama pasangannya dan saya akan membagikan topeng ini untuk semua nya termasuk bagi yang datang sendiri sekalipun " ucap seorang MC dengan membawa beberapa orang disebelahnya untuk membagikan topen kepada semua orang yang ada disini.

Aku dan karl mendapatkan sepasang topeng dan lagu romantis mulai dimainkan. beberapa orang yang berpasangan telah berdiri di tengah-tengah kerumunan orang dan mereka mulai menari meingkuti lagu yang dimainkan.

" Maukah kau berdansa denganku? " ucap karl kepadaku.

Aku terdiam beberapa detik sebelum meng-iyakan permintaannya.

Karl dan aku menari seperti penari salsa saat lagu yang dimainkan sudah melewati setengah jalan bait lagu.

Karl terus menatap ke arah kedua bola mataku dan aku juga menatap ke manik bola mata hijau gelap miliknya itu.

" Kenapa kau terus melihat seperti itu kepadaku? jangan membuatku malu , karl. " tanyaku dengan masih posisi menari dengannya.

" Kau terlihat sangat cantik malam ini dan aku menyukainya " ucapnya tulus dengan diiringi senyuman manis.

" Terima kasih " ucapku tersipu.

Karl dan aku terus menari dengan indah. sesekali karl menyelipkan sebelah tangan kirinya ke pinggangku dan tangan kanannya menggengan tangan kananku.

Sungguh ini adalah pengalaman yang sangat indah menurutku karna ini pertama kalinya aku berdansa dengan seorang lelaki yang baru saja aku kenal selama kurang lebih dua bulan belakangan ini. sebelumnya ada beberapa yang pernah mengajakku kencan atau sekedar ingin mengobrol denganku di cafe favorit yang sering aku kunjungi tetapi tak pernah aku iya-kan ajakan mereka dan aku selalu menolak itu semua dan sekarang aku sedang berdansa dengan seorang lelaki padahal dulu aku dan lelaki yang aku cintai tak pernah berdansa seperti ini. entahlah , jika aku bersama dengan karl membuatku nyaman berada didekatnya dan aku selalu menerima saat dia mengajakku keluar untuk makan siang ataupun pergi seperti ini.

Ada apa denganku? apakah aku telah jatuh kepada pesona nya? tidak. aku masih sangat mencintai lelaki dari masa laluku meskipun aku dan dirinya memang ditakdirkan tak pernah bersatu. tak mungkin secepat ini aku mencintai seorang lelaki seperti karl , mungkin ini hanya perasaan yang sementara terjadi.

***

Don't forget vote and comment! See you tomorrow♡♡

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang