(4)

22 4 2
                                    

" Kau kenapa? ada apa denganmu? melihatmu seperti ini aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi. " tanya odelia sesaat aku telah sampai di apartemen.

" Odelie , kau bisa ambilkan aku air minum , aku sangat haus. " balasku.

Odelie datang menghampiriku dengan segelas air dingin. aku langsung menegak air dingin itu hingga tak tersisa setetes pun.

" Apa yang terjadi? ku mohon , aku khawatir "

" Aku hanya bertemu kakakku " ucapku berusaha santai.

" Kau bertemu eugen? kenapa tidak kau ajak dia kesini "

" Odelie , kau tau apa yang terjadi denganku empat tahun silam. aku mohon kau mengerti dengan keputusanku " balasku menggengam kedua tangannya berusaha untuk dia tak mempertanyakan ini lebih lanjut dan mengerti.

Odelie mengganguk pertanda bahwa dia menghargai keputusanku dan tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini.

" Kau sudah makan? biar aku masakan omelet untuk mu dan bayimu ini " tanya ku berusaha mencairkan suasana yang canggung.

" Belum , aku hanya mengemil blackforest yang ada dikulkas " balasnya santai.

" Baiklah , aku akan memasak omelet untukmu hari ini dan aku akan pergi nanti sore kau mau ikut atau tidak? "

" Aku ikut dan aku tau kita akan kemana "

Aku hanya tersenyum menanggapi jawabannya.

***

Ini menjadi rutinitas untukku pergi ketempat yang menjadi favoritku di jam sore. tapi untuk hari ini aku hanya mengunjuinya saja tanpa membawa novel untuk menemani kesendirianku disana karna ada odelie yang menemaniku.

Seperti biasa aku memesan moccacino dan sekarang aku harus memesan dua porsi ditambah beberapa makanan ringan untuk odelie , bertambahnya nafsu makannya dibagi dengan calon anaknya maka sekarang odelie terlihat lebih berisi.

" Alison , bisa kah aku bertanya? "

Aku bingung melihat odelie menampakkan wajah seriusnya yang jarang ditampakkannya kepada orang jika itu pertanyaan yang mungkin memang penting. aku mengganguk pertanda mempersilahkannya.

" Ada apa denganmu? setiap sore kau selalu kesini mengunjungi tempat ini , aku hanya penasaran dan maaf jika aku salah bicara "

Aku tau cepat atau lambat pasti akan ada yang bertanya mengapa aku seperti ini , mempunyai rutinitas yang membingungkan. siapa pun yang mempunyai banyak waktu dengan kesibukan yang ada tetapi selalu menyempatkan datang kesini hanya untuk membaca novel atau sekedar menyesap secangkir kopi padahal jika semua orang ada waktu luang pun mereka lebih baik pergi ketempat lain sekedar ngobrol bersama teman atau pergi shooping. tetapi berbeda denganku karna aku mempunyai suatu alasan mengapa aku memiliki rutinitas seperti ini.

Aku mencoba menjawab pertanyaan odelie meskipun ini berat untukku menyimpan ini semua seorang diri dan secara tidak langsung meragukan seseorang yang telah menjadi sahabatku selama ini " aku mempunyai alasan untuk selalu pergi kesini dan memiliki rutinitas yang sama tetapi nanti jika aku siap aku akan menceritakan semuanya kepadamu tanpa ada yang kurang sedikit pun mungkin bukan sekarang , aku mohon kau bersabar dan jangan sesekali untuk memaksaku menceritakan se-detail apa masalahku atau apapun itu " ucapku menahan bibirku yang sudah mulai getir.

Odelie mencoba mengerti lagi tentang kehidupanku yang rumit ini ya memang itu lah odelie. sahabat yang selalu mengerti tentangku tanpa harus memaksaku menceritakan semua pribadiku kepadanya.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang