Malam semakin meriah saat tengah malam dan pesta dansa pun telah usai tetapi masih banyak para tamu yang berada disini hanya sekedar untuk berbincang , begitu juga dengan aku dan karl.
" Kau mau pulang? " tanya karl kepada ku saat aku dan dirinya berada dibalkon restoran ini.
" Mungkin nanti " jawabku tanpa memandang ke arahnya dan hanya memandang malam yang indah ke arah perkotaan berlin.
" Apa yang sedang kau pikirkan? " ucapnya lagi.
Tanpa sadar aku mengucapkan " aku hanya merindukan masa-masa ku dulu dan merindukan orang-orang yang aku cintai " jawabku sendu.
Karl menarik kedua tanganku agar aku melihat ke arah dirinya.
" Kau tak perlu takut , aku ada disini untukmu selalu. aku tak tau apa yang terjadi di masa lalu mu tapi aku harap dimasa sekarang kau menjadi seseorang yang ceria dan kembali ke jati dirimu yang sesungguhnya bukan seperti ini yang hanya ku lihat banyak raut kesedihan yang mendalam dan rasa penyesalan. aku tau bahwa sekarang adalah waktu yang tidak tepat , tapi jika kau meijinkan. mau kah kau pergi berkencan denganku? aku menyukaimu , alison mueller. " ucapnya tulus yang keluar dari mulutnya sembari jongkok dihadapanku.
Aku tak kuasa menahan tangis , aku bahagia mendengar bahwa dia menyukaiku tapi aku lebih takut jika suatu hari nanti dia akan pergi meninggalkanku seperti dia. dia yang aku cintai , selalu.
[Flasback on]
13 agustus 2014.
Dear diary.
Apakah kau pernah mendengar bahwa ada pepatah yang mengatakan bila " mencintai tak harus dapat memiliki " dan sekarang aku percaya akan pepatah itu.
Aku mencintainya tetapi aku tak dapat memilikinya , sangat menyakitkan.
Kepergiaanmu adalah suatu hal yang sangat ingin ku hindari , aku tak bisa hidup tanpamu.
Mana janjimu kepadaku bahwa kau akan selalu bersamaku hingga maut memisahkan kita. kenapa kau meingkari itu?
Kenapa kau meninggalkanku dengan luka yang mendalam dan kesepian yang melanda.
Aku tak tau harus bagaimana , yang ku tau untuk saat ini aku sungguh tak bisa melepaskan kepergiaanmu meninggalkanku seperti ini.
Kau berkata bahwa kau mencintaiku tapi kenapa...
Aku tak sanggup lagi menulis kata demi kata untuk mencurahkan rasa sakit yang menggerogoti hatiku. aku terkapar dilantai keramik yang dingin dengan sejuta kepedihan yang mendalam dan air mata yang terus mengalir tanpa henti.
[Flashback off]
" Kau tak apa? kenapa kau menangis , apa aku berbuat kesalahan? " tanya karl melihatku menangis karna aku kembali teringat akan masa lalu.
" Tak apa , aku hanya sedang teringat ke masa lalu. " balasku seraya menyeka air mata yang menetes.
" Maafkan aku telah mengajakmu berkencan disaat seperti ini , aku tau kau akan merasakan-- "
Aku segera memotong ucapannya agar dia tak merasa semakin bersalah " aku tak merasakan apapun , dan tentang ajakanmu itu mungkin nanti akan ku pikirkan " ucapku tersenyum.
Karl mengganguk dan dengan cepat dia memeluk ku , untuk beberapa detik aku terkejut tetapi aku membalas pelukannya.
Hangat , pelukan yang sangat hangat. batinku berkata.
***
Aku tak langsung minta antar pulang menuju apartment karna aku membutuhkan seseorang untuk menemani kerisauan yang kembali didalam hatiku , aku mengutuk diri ku sendiri kenapa aku mengucapkannya kepada karl tanpa sadar dan sekarang karl memberikan saran agar malam ini aku beristirahat di apartmentnya yang sehari-hari dia tempati kalau merasa malas untuk balik kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Romance● part 1-25 (publik) ● part 26-seterusnya (private) + follow me & add library. Seorang gadis penyuka senja dan pecinta novel sedang membaca salah satu novel kesukaannya karya Cornelia Funke: Tintenherz bergenre fiksi sambil menyesap moccacino panasn...