Kimi

587 38 0
                                    

Seorang cewe yang memiliki sifat introvert dan pintar membuat ia juga sering di-bully oleh teman sekelasnya dan juga murid lainnya. Ya, dia adalah Kimi Arina. Populer sebagai bahan  bully-an murid lainnya. Setiap dia lewat ke mana pun, ada saja hal yang tidak mengenakkan seperti kakinya yang dijegal, dilempar dengan botol bekas, didorong sampai jatuh bahkan lecet, dan masih banyak lagi.
Hidupnya penuh penderitaan tapi segera ia atasi dengan kesabaran dan entah sampai kapan kesabaran ini bertahan.
"Apa salahku ? Kenapa semua begitu jahat padaku ? Aku seperti sampah bagi mereka", batin Kimi

~"~

Kimi berjalan menuju lorong yang begitu sepi dan jarang dikunjungi oleh banyak orang. Di situlah ia curhat dengan angin yang menerpa dirinya.
"Rasanya ingin mati saja. Dunia ini tidak adil padaku. Mereka semua jahat padaku. Apa yang harus ku lakukan ?", tanya Kimi sambil menangis

Tangisnya pecah. Ia hanya bisa menangis untuk menghilangkan atau melampiaskan amarahnya. Ia tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana.

~"~

Bel sekolah berbunyi, ia segera menyeka air matanya dan memeriksa dirinya di cermin yang selalu ia bawa supaya ia bisa melihat apakah dirinya terlihat rapuh atau tidak. Setelah memastikan bahwa dirinya seperti baik - baik saja, ia langsung menuju ke kelas. Pelajaran dimulai, masuklah Bu Tanti selaku guru Biologi. Ia sangat suka pelajaran tersebut. Setiap ada pertanyaan sesulit apapun, ia selalu bisa menjawabnya. Banyak orang yang iri melihatnya bahkan ingin menyingkirkan dirinya dari kelas.

Bu Tanti keluar dari kelas untuk mengikuti rapat guru sampai pulang sekolah, sementara murid lainnya diberi tugas yang cukup banyak.
"Woy, cupu, aneh", kata salah satu murid yang selalu mengejek bahkan menghinanya, Kevin
"Kerjain tugas gue sampai tuntas dan pastinya jawabannya bener semua. Awas kalau sampai ga selesai atau salah, gue bully  lo nanti"
"Iya", jawabnya singkat
"Kerjain juga dong tugas kita - kita. Lo kan pintar tapi sayangnya cupu and nerd. Hahahaha", tawa pecah dari Jessica, salah satu ketua gang di kelas
"Tapi, tugasnya banyak sekali. Aku harus mengerjakan punyaku dan mereka. Kamu dan lainnya mampu mengerjakannya. Kalian juga sama denganku, anak biologi"

Jessica geram mendengar pernyataan tersebut, langsung menjambak rambut lurus dan panjang yang selalu dikuncir dua oleh Kimi.
"Eh, nerd, berani - beraninya loh nyuruh gue apalagi loh udah berani sekarang sama gue"
"Habisin aja Jess. Nih anak perlu pelajaran", kata Melya, salah satu cs Jessica
"Habisin, habisin !!!", teriak satu kelas
"Tunggu, tunggu. Gue punya surprise buat nih anak. Kira - kira apa ya ?. Ada yang tau gak ?", tanya Jessica
"Ga ada ya. Ok, gue kasih tau ya. Surprise buat si nerd adalah.....ayo kita guyur pakai air sepuasnya mumpung ga ada guru. Let's go. Bawa dia ke toilet"

Beberapa murid menariknya ke toilet lalu Geng Pinkers langsung mengguyurnya dengan air dan juga melempar tepung ke arahnya.
"Ok guys. Cukup", perintah Jessica
"Nerd, awas kalau sekali lagi lo berani sama gue mungkin akan banyak surprise yang lo terima. Cup...cup...cup sayang, jangan nangis dong. Hahahaha", tawa Geng Pinkers beserta beberapa murid lainnya.
"Woy, ada guru. Keluar semua", kata Ben

Semuanya keluar setelah Bu Tami melewati toilet. Toilet menjadi kosong dan tinggal dirinya sendiri. Ia menangis tersedu - sedu membayangkan prilaku temannya yang kelewat batas.

Di sela - sela tangisnya, Yuna menghampiri Kimi yang juga kebetulan hendak ke toilet.

"Astaga, lo kenapa sampai begini Rin", tanya Yuna dengan khawatir
"Sini gue bantu lo berdiri"

Kimi masih menangis, sedangkan Yuna mencoba menenagkannya. Seragam sekolahnya basah kuyup dan kotor karena tepung. Ada bekas lecet di tangan dan kakinya juga. Yuna membantu Kimi membersihkan seragam dan kulitnya yang kotor.

"Rin, ayo kita ke uks bentar. Obati dulu luka lo. Takutnya infeksi loh"

Kimi hanya diam. Tangisnya reda tapi hatinya masih sakit mengingat peristiwa itu. Yuna merangkul Kimi menuju UKS.

"Lo duduk sini biar gue ambil kotak P3K"

Setelah mengambil kotak P3K, Yuna langsung membersihkan luka dan mengobatinya.
"Tahan ya. Ga terlalu sakit kok"
"Aaww"
"Ok, sip. Lukanya udah diobati. Oh iya, pelajaran kan belum usai. Masih ada les 7 dan 8, mau gue beliin lo seragam baru atau pulang ? Soalnya kondisi lo kurang sehat deh kelihatannya"
"Aku ga tau"
"Gini aja deh, gue minta izin sama guru biar lo bisa pulang, ok ?"
"Tapi.."
"Pokoknya tenang aja gue yang bakal bilang"
"Yuna"
"Ya??"
"Aku ga mau balik ke rumah. Aku takut orang tuaku marah melihatku seperti ini"
"Justru orang tua akan memberi perhatian lebih kepada anaknya jika dalam keadaan seperti ini. Tapi ya udahlah kalau kamu maunya gitu. Gimana kalau kamu ke rumah aku, setuju ?"
"Iya"

Yuna dan Kimi pergi ke kantor untuk meminta izin pulang karena kondisi Kimi yang tidak memungkinkan. Bu Rina memegang kening Kimi dan ternyata memang dia demam. Bu Rina memberi izin pada mereka.

"Biar gue yang ambil tas lo. Lo tunggu di sini aja"

Yuna pergi ke kelas, sedangkan Kimi duduk termenung di kantor.

~"~


Sorry guys, ceritanya lumayan pendek. Gue harap lo semua suka baca cerita gue yang pertama ini. Mohon sarannya dan vote-nya ya guys buat kemajuan cerita ini. Thanks ^_^
🔜

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang