This Feeling

215 19 0
                                    

Bangun lebih awal adalah pilihan. Kimi langsung bergegas ke kamar mandi dan mengenakan seragam sekolahnya. Melihat semua perlengkapan sekolahnya sudah perfect, ia turun dan menuju ke dapur. Seperti biasa, ia harus memasak dan tidak perlu memanggil siapapun. Ya, kalian tau sendiri kan, mau ada orang atau ga ada orang rumahnya tetap sepi. Kimi melahap sarapannya.

Jam menunjukkan pukul 6, ia langsung bergegas pergi. Berjalan sampai gerbang kompleks membutuhkan waktu 15 menit. Tiba - tiba saja, ada sebuah motor yang melintas dan berhenti tepat di depannya. Pengendara itu membuka helm-nya.
"Mau ikut dengan gue?"
"Tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri"
"Lo bisa telat. Coba lihat udah jam berapa? Nunggu kendaraan umum bisa buat lo telat, apalagi kalau macet"
"Terserahlah"
"Ok, nih pakai helm dulu"

Kimi's POV
Lagi - lagi aku bertemu dengan pria yang sama. Entah kenapa, aku juga ga tau. Tiba - tiba ia mau menawarkanku pergi bersama dengannya. Padahal aku kan cewe paling nerd di sekolah. Apa dia ga malu pergi bareng sama cewe kayak aku? Entahlah. Apapun yang terjadi aku harus tanya, tapi aku takut kalau mendapat jawaban yang menyakitkan hati. Tapi sudahlah aku akan tanya nantinya.

Ia mengendarai motor cukup cepat. Refleks, aku melingkari pinggangnya. Sumpah, aku takut banget sama nih cowo. Melintasi jalan yang sepertinya jalan pintas menuju sekolah.

Memang benar sih nih cowo. Jalanan macet. Untung aja gue ga nolak (sebenarnya nolak sih tapi nih cowo tetap ngajak aku, ya aku ikut aja). Hehehe.

~"~

Author's POV
Mereka berdua sampai di sekolah. Untung saja belum telat. Sekitar 10 menit lagi baru bel berbunyi. Lega Kimi dalam hati.

Kimi refleks mpernah  lengan Aru.
"Aduh sakit", kata Aru pura - pura yang sebenarnya ga sakit sih
"Kamu ini gimana sih, bawa motor kencang kali. Kalau misalnya terjadi hal yang tidak diinginkan gimana ?"
"Iya. Maaf, tapi seru loh. Aku lihat ekspresi kamu lucu banget pas ketakutan", jelas Aru sambil menunjukkan ekspresi wajah Kimi
"Iih, apaan sih. Ga lucu. Bye"

Kimi meninggalkan Aru. Cowo itu langsung dengan cepat menjajarkan langkah kakinya dengan Kimi.

"Woy, woy, cogan lewat, cogan lewat", teriak salah satu murid
"Eh, kok bareng si nerd sih. Ga asik tau gak. Masa cogan pasangannya nerd, ga cocok tau"

Itulah beberapa orang yang menggosipi mereka ketika masuk sekolah.
"Ga usah didengerin. Anggap aja mereka itu a****g yang sedang menggong - gong. Ga usah terlalu di bawa hati"
"Hmm iya"

Kimi dan Aru masuk ke kelas yang berbeda. Kimi kelas ipa 1, sedangkan Aru kelas ips 2. Tapi kelas mereka berhadapan gitu.

~"~

Saat memasuki kelas......
Suasana tampak menyedihkan, lebih tepatnya kabar duka cita yang dialami oleh Kevin. Murid yang paling bandel tetapi itulah yang paling mereka rindukan. Berurai air mata, kecuali Kimi. Ia menuju tempat duduknya yang paling belakang.

Melihat semua orang berduka cita membuat Kimi menjadi muak. Ia keluar dari kelas dan menuju lorong, tempat biasa dia menyendiri. Bermain dengan pikirannya sendiri

"Satu, dua, tiga. Wow banyak sekali yang sudah mati. Hmm senangnya.", batin Kimi

Bel masuk berbunyi, Kimi masuk ke dalam kelas. Lagi - lagi yang dibahas adalah kematian Kevin, kevin, dan kevin. Itu membuat dirinya muak.

~"~

Aru's POV
Aku bertemu dengannya lagi dan itu di kompleks. Tunggu bentar. Itu berarti dia satu kompleks denganku. Apa ini hanya kebetulan atau gimana. Oh iya, aku kan pendatang baru.

Entah kenapa, ketika pertama kali aku melihatnya seperti aku pernah mengalami hal itu atau jangan - jangan aku.....de javu. Oh my Gosh. Anehnya lagi ketika aku berbicara dengannya, seperti ada kecocokan. Ah, sudahlah. Semakin lama pikiranku dipenuhi bayangannya. Tidak...aku mulai gila. Gara - gara dia. Menyukai orang yang baru dikenal. Itu gila.

Aku ga pernah ngerasain hal ini sebelumnya. Ya sih. Jujur aja, sebenarnya aku ga pernah suka sama siapapun karena menurut aku semua cewe itu sama. Ya, sama - sama bad tapi yang satu ini beda. Entah kenapa aku merasakan aura berbeda dari dia. Dia itu cewe unik yang pernah aku temukan di sekolah.

Aku rasa aku....... Entahlah sepertinya perasaan ini tak akan bertahan lama. Palingan hanya semata - mata saja. Sudah itu hilang bagai angin.


~"~

Hi readers !!! Jumpa lagi dengan author 😄😄😄
Jangan lupa vote + comment ya
Salam author 😉
🔜

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang