Raut wajah Kimi terlihat kalau ia takut.
"Mungkin saja"
"Benarkah ?"
"Ya"
"Serius?"
"Ga, aku bercanda. Hehehe"
"Iih apaan sih. Ga lucu tahu"
"Hehehehe. Kamu lucu kalau marah"
"Oh gitu"
"Ga deh. Cup..cup..jangan marah"Aru suka banget jahilin Kimi sampai Kimi marah, kadang ketakutan. Buat Aru, Kimi itu segalanya. Aru juga masih mengingat janjinya kepada keluarga Kimi. Dia harus benar - benar menjaga Kimi.
"Kimi"
"Ya"
"Malam ini ada kegiatan apa ?"
"Tidak ada hanya di rumah seperti biasa"
"Nanti malam jam 7, aku jemput kamu ya. Malam ini, keluarga besar aku datang. Aku pengen ngajak kamu. Kamu mau ga ?""Gimana ya ? Kalau aku nolak nanti ga enak tapi kalau nerima aku masih takut. Aku kan lebih biasa sendiri. Apa aku harus melawan rasa takut aku bertemu orang banyak. Duh, gimana ya?"
"Gimana ? Ikut atau engga?"
"Hmm"
"Ga usah takut. Aku akan selalu di sampingmu nantinya. Aku tahu kamu pasti canggung. Bertemu orang banyak karena biasanya kamu menghabiskan waktu sendiri kan ? Aku ga maksa kamu mau ikut atau engga"
"Gimana nanti sama keluarga kamu kalau tahu aku psikopat ?"
"Mereka ga bakal tahu. Aku akan merahasiakan ini semua. Hanya kita berdua yang tahu"
"Janji ?"
"Janji"
"Oh iya, bentar lagi jam 5, aku harus pulang. Kamu keberatan ?"
"Tidak. Justru aku senang. Kalau kamu masih berat menentukan keputusan, aku tunggu balasan kamu sampai jam 6"Aru dan Kimi bergegas pulang ke rumah.
~"~
"Arigato Aru"
"Harusnya aku yang bilang seperti itu. Oh iya, satu hal lagi. Bentar"
"Ini untuk kamu"
"Apa ini ?"
"Buka saja. Aku harap kamu suka. Jangan lupa kirim pesan ya. Ingat jam 6 batasnya. Aku akan jemput kamu jam 7 jika kamu pergi"
"Iya. Hati - hati Aru"
"Iya"Kimi's POV
Hari ini, aku senang banget. Bisa menghabiskan waktu berdua dengan dia. Dia pangeran hidupku. Oh iya, kira - kira isinya apa sih ? Kayaknya spesial banget sampai kotaknya dipasang pita. Kawaii. Elegan. Kenapa jantung ini berdebar tak karuan ya? Jeng...jeng...wow ternyata sebuah dress merah yang sangat anggun dan mempesona. Dia juga memberikanku wedges yang berwarna hitam. Kenapa dia tidak hentinya membuat hatiku luluh. Bentar deh, luluh? Apa - apaan sih Kimi, aneh - aneh saja kamu. Masa luluh sih, hilang dong tuh hati. Tapi entah kenapa seakan - akan hidupku berwarna kembali. Aku benar - benar merasakan kebahagiaan semenjak bertemu dengannya. Berbaring sejenak bisa menghilangkan penat bukan? Hoamm..ngantuknya.Jam menunjukkan pukul 6.15, aku langsung bergegas menuju kamar mandi. Oh iya, aku lupa kirim pesan ke Aru. Matilah aku.
"Aru. Maaf ya aku telat. Aku mau pergi ke pesta. Tunggu aku ya"
"Ok. Aku jemput jam 7"
Aku langsung masuk ke kamar mandi. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama, sekitar 15 menit saja. Aku langsung menggunakan dress dan mempoles sedikit wajahku. Natural. Ha, itu dia wedges. Oh iya, aku juga harus membawa pisau lipat kesayanganku untuk jaga - jaga. Ok, ok, ok, dan ok. Siap. Pas 5 menit lagi jam 7. Du..dududu..du. Tepat keluar pagar, tampak Aru dengan pakaian casualnya dan dia terlihat keren.
"Hey, apa ada yang salah denganku ?"
"Tidak. Kamu cantik sekali dan begitu anggun"
"Arigato. Kamu juga keren"Aru membawa mobilnya. Kami diam seribu bahasa. Tidak ada yang memulai percakapan. Aru memecah keheningan di antara mereka berdua.
"Jangan gugup. Aku akan selalu di sampingmu"
"Arigato"~"~
Author's POV
Saat sampai di kediaman keluarga Yamata, Aru langsung keluar dan membukakan pintu untuk Kimi."Tidak perlu seperti itu"
"Tidak apa. Aku lebih suka jika memperlakukan Ratu seperti dirimu"Pipi Kimi memerah seketika. Dia tampak malu dengan perkataan Aru tapi dengan nada yang menggoda. Aru langsung memegang tangan Kimi dan itu sukses membuatnya salting. OMG.
"Onii-chan, Onee-san", teriak Raku
"Tadaima", sahut Aru
"Okaerinasai"
"Okaa-san, Otou-san"
"Konbanwa Okaa-san, Otou-san, Oba-san, Oji-san, Raku-san"
"Konbawa"
"Dia wanita yang ramah", batin Oba-san
"Silahkan duduk"Awalnya Kimi begitu canggung, tapi lama - kelamaan ia mulai membiasakan dirinya. Rasa canggungnya mencair bagai es.
Setelah berbincang - bincang, mereka makan malam. Malam itu terasa istimewa. Sudah sekian lama Kimi tidak makan malam bersama keluarganya. Tapi sekarang ini, dia makan malam bersama keluarga ya walupun bukan keluarganya tapi ia merasakan kehangatan terpancar dari keluarga ini. Kimi tersenyum bahagia. Hatinya benar - benar senang.
Setelah makan malam, Kimi membantu membersihkan meja dan mencuci piring. Kimi menangis bahagia. Ia benar - benar bahagia untuk saat ini.
"Aru, kemarilah", ajak Otou-san dan Oji-san
"Ya"
"Sebenarnya siapa perempuan yang kamu ajak ?"
"Dia itu temanku"
"Hanya teman ?", tanya Oba-san tidak percaya
"Apakah kamu tidak memiliki perasaan spesial padanya ? Otou-san lihat kalian begitu dekat dan kamu juga tidak pernah membawa perempuan manapun selain dia, bukan ?"
"Hmm, sebenarnya aku punya perasaan khusus padanya. Tapi aku masih bimbang menyatakan perasaanku padanya. Malam ini sebenarnya. Tapi aku rasa besok saja. Kulihat dia begitu bahagia hari ini. Tampaknya dia juga letih"
"Jangan menunggu terus. Kalau seandainya dia dimiliki orang lain duluan, bagaimana ? Selama ini kamu juga tidak pernah pacaran, bukan ? Ini kesempatanmu"
"Apakah Otou-san memberi kesempatan untuk pacaran ?"
"Tentu saja tetapi tetap ada batasan"
"Arigato Otou-san"Makin penasaran ya ??? Apakah mereka bakal jadian atau sebaliknya karena kebimbangan Aru. Yuk simak terus ceritanya ya readers.
Stay reading
Vote + comment 😉
🔜
![](https://img.wattpad.com/cover/96875099-288-k815321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here
Horror"Ketika sisi gelapku mulai terlihat, di situlah kalian tahu bagaimana aku sebenarnya. Ketika kesabaran ini telah habis, kau kan melihat betapa hancurnya dirimu melebihi diriku" -Kimi Arina- Rank : 🏅11 ~ Killing 🏅8 ~ By 🏅 1 ~ Grudge