Seperti biasa, ia selalu bangun lebih awal sebelum alarm berbunyi. Hari ini juga ada ujian semester. Kimi langsung masuk ke kamar mandi. Ia masih mengingat dengan detail kematian teman - temannya semalam. Begitu cepat ya mereka pergi.
Setelah selesai semuanya dan perlengkapan sekolahnya telah lengkap, ia turun untuk sarapan. Semua ia lakukan dengan sendiri. Sebenarnya sih lelah juga tapi Kimi mengurungkan niat untuk mencari pembantu dengan alasan misinya belum selesai.
Kimi melirik jam tangannya. Untungnya masih jam 5.50. Ia masih punya waktu untuk belajar sebentar.
~"~
Ketika di sekolah....
Suasana begitu sepi seperti sedang berada di tengah - tengah kuburan. Kabar duka cita melayang begitu saja. Oh ya, hari ini hari senin. Pastinya tidak ada yang namanya upacara karna kan ujian semester.Ternyata prediksi Kimi salah, upacara tetap berjalan.
Kimi's POV
SIAL !!! Upacara tetap berjalan. Malas sekali rasanya harus mendengarkan ceramah sampai berjam - jam. Apalagi kalau kepsek yang ceramah, bisa mati aku. Aduh. Tapi anehnya kenapa hari ini upacara. Biasa kan kosong. Upacara ditiadakan karna ujian. Pasti ada yang ga beres.Author's POV
Upacara berlangsung. Semua baris dengan teratur. Berlama - lama upacara membuat Kimi muak. Ia ingin sekali upacara itu hanya 10 menit, udah gitu masuk kelas. Kepsek memberikan arahan. Kimi semakin lemas.
"Anak - anak saya sekalian. Hari ini ada kabar buruk yang menimpa teman - teman kalian. Mereka adalah murid kelas 10 yang meninggal karena kebakaran. Dengan keikhlasan hati, mari kita sama - sama berdoa supaya arwah teman - teman kalian semua tenang di alam sana"Semua berdoa kecuali Kimi. Ia merasa senang sementara lainnya mengalami duka. Tanpa sengaja, Kimi melihat Jessica yang berada di barisan paling depan.
"Sial. Kenapa dia belum mati ya ?", batin KimiUpacara selesai. Semua murid masuk ke kelasnya masing - masing. Kimi melihat Jessica dengan tatapan tajam. Ia belum berhasil membunuh ketua geng yang sombong itu. Hati Kimi belum puas. Ia harus memikirkan strategi yang kuat untuk membunuh.
Lagi - lagi di kelas yang dibahas adalah kematian para teman - temannya. Kimi tampak bosan. Dia menulis diary mengenai orang - orang yang sudah mati beserta menyilang foto - foto kematian para teman - temannya.
~"~
Bel berbunyi tanda pulang. Mereka semua mengumpulkan lembar jawaban. Kimi sudah mengumpulkan lembar jawaban lebih awal.
Saat kelas mulai kosong, Jessica tetap berkutat di tempat duduknya meratapi kematian teman - temannya. Kimi sebenarnya merasa iba tapi melihat kelakuan Jessica selama ini terhadapnya membuat Kimi mengurungkan niat untuk iba. Justru ia semakin tertarik untuk membunuh.
~"~
Kimi berjalan sendiri. Ia juga memikirkan Yuna. Oh iya, dia lupa untuk ke rumah Yuna karena menyusun strategi pembunuhan. Kimi langsung pergi ke rumah Yuna. Tapi ia harus menunggu taksi lagi. Tak berapa lama, taksi pun datang. Kimi langsung naik.
Setelah sampai, Kimi membayar taksi dan turun. Senyumannya mengembang ketika sampai di depan gerbang. Untungnya gerbang tak terkunci. Ia langsung membuka gerbang dan menekan bel.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here
Horror"Ketika sisi gelapku mulai terlihat, di situlah kalian tahu bagaimana aku sebenarnya. Ketika kesabaran ini telah habis, kau kan melihat betapa hancurnya dirimu melebihi diriku" -Kimi Arina- Rank : 🏅11 ~ Killing 🏅8 ~ By 🏅 1 ~ Grudge