Mine (part1)

156 11 0
                                    

Sebulan telah berlalu, Kimi mulai membiasakan dirinya untuk tidak trauma dan ia juga mulai melupakan kejadian tersebut. Hatinya lega. Keluarganya sudah memaafkan dirinya. Waktu libur tinggal seminggu. Ia harus pergi ke toko untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah.

Ting..tong...
Suara bel berbunyi, Kimi membuka pintu dan bertemu dengan 2 orang polisi.
"Selamat pagi Miss. Kimi"
"Pagi pak, ada apa ?"
"Bolehkah kami masuk?"
"Oh, silahkan"

Polisi tersebut masuk dan menuju ruang tamu.
"Begini, sebelumnya kami mohon maaf. Kami tidak dapat menemukan siapa pelaku pembunuh keluarga anda. Kami juga sudah melacak ke berbagai wilayah Tokyo dan sekitarnya. Kami juga menyewa para detektif tapi semuanya nihil. Kami tidak mampu menemukan pembunuh tersebut. Sekali lagi kami mohon maaf.
"Kasus juga sudah memasuki 3 bulan. Itu berarti akan ada penutupan kasus. Kami mohon maaf. Apakah anda keberatan jika kasus ini ditutup?"

Kimi menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan berat. Ia memikirkan waktu.
"Baiklah, jika kalian tidak dapat menemukan pelakunya. Saya tidak apa - apa. Saya juga sudah memaafkan kejadian tersebut walau saya tidak tahu siapa pelakunya. Buat saya, memaafkan itu lebih penting"
"Jadi, bagaimana keputusan anda ?"
"Keputusan saya, tutuplah kasus tersebut dan jangan pernah mengungkitnya kembali"
"Baiklah, saya sangat berterima kasih. Jika anda berkenan, mohon tanda tangani surat ini bahwasannya anda setuju akan menutup kasus tersebut"

Kimi membaca surat tersebut lalu menandatanginya. Para polisi segera pergi dan Kimi merasa bahwa penyamarannya berhasil dia lakukan. Senyuman itu mengembang. Ternyata dia mampu mengalahkan polisi bahkan detektif sekalipun.

~"~

Hari ini Kimi sudah menyusun schedule untuk aktivitas apa yang akan ia lakukan. Kimi segera bersiap - siap untuk pergi ke toko dan juga makan siang di restoran terkenal di Tokyo. Saat ia hendak keluar dari gerbang, Aru telah menunggunya.
"Hey gadis cantik. Mau ke mana?"
"Ngapain kamu ada di sini?"
"Garang amat sih. Aku ke sini mau ngajak kamu jalan - jalan"
"Oh"
"Kamu mau ke mana?"
"Aku ingin pergi ke toko"
"Baiklah. Biar kuantar"

Kimi menuruti perkataan Aru. Dia memang menyebalkan tapi Kimi tetap merasa nyaman dan aman ketika di sampingnya.

~"~

Ketika di toko, mereka berpencar. Kimi membeli barang - barang yang ia butuhkan untuk sekolah dan beberapa hiasan rumah. Aru pergi ke tempat kaset. Setelah semuanya selesai, mereka bertemu di kasir.
"Kamu belanja apa saja ?"
"Perlengkapan sekolah dan beberapa hiasan rumah. Kamu ?"
"Oh, aku membeli beberapa video game dan buku musik"

Ketika di kasir, Aru membayar semua belanjaan termasuk punya Kimi.
"Hey, aku bisa membayarnya sendiri"
"Sudahlah. Aku kan yang ingin mengajakmu. Jadi, aku yang harus membayarnya"
"Oh, ok"
"Setelah itu, kita mau ke mana?"
"Hmm, aku mau makan ramen"
"Ok. Let's go"

Aru dan Kimi langsung bergegas dari toko. Mereka tampak seperti pasangan sejoli. Kwkkwkw. Aru sengaja menambah kecepatan motornya dan itu sukses membuat Kimi ketakutan. Spontan ia langsung memeluk pinggang Aru. Aru terkekeh melihat ekspresi wajahnya.

~"~

"Arigato Aru"
"Tidak perlu seperti itu. Pipimu seperti bakpao jika seperti itu"
"Benarkah ? Apakah aku gendut?"
"Iya"
"Huaa, aku gendut. Itu berarti aku harus diet"
"Untuk apa diet ? Itu sama saja menyiksa diri sendiri"
"Tapi aku tidak mau gendut"
"Mau kamu gendut atau tidak, kamu tetap seperti Ratu, cantik"
"Apa sih, gombal"

Aru dan Kimi berjalan santai di taman. Mereka berbincang dan bersenda gurau.
"Aru, terima kasih. Kamu telah menyelamatkan nyawaku. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi jika kamu tidak ada. Mungkin aku juga sudah mati"
"Shutt. Tidak perlu mengingat hal itu lagi. Aku tidak ingin kamu trauma dengan insiden yang telah berlalu. Yang terpenting sekarang kita bisa sama lagi"
"Apa kamu akan meninggalkanku jika kamu tahu kalau aku..."
"Psikopat ?"

Raut wajah Kimi terlihat kalau ia takut.
"Mungkin saja"
"Benarkah ?"
"Ya"
"Serius?"

Penasaran ya readers dengan kelanjutan ceritanya. Ikuti terus Author yuk.
Stay reading 📖
Vote + comment 😉
🔜

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang