Ujian telah usai. Tinggal menghitung hari saja. Kimi tampak sibuk dengan pekerjaan rumahnya yang terbilang menumpuk. Ia memutar lagu klasik dengan volume kencang membuat seisi rumah mendengar lagu tersebut seolah - olah mengerti akan maknanya. Kimi tampak tenang mengerjakannya. Mulai dari menyapu, mencuci, sampai membersihkan gudang. Ia lakukan itu dengan sendiri. Seh...calon ibu rumah tangga yang baik. Asekk.
Kimi's POV
Lelah juga ya ternyata harus mengerjakan ini itu semua sendirian. Apa aku harus cari pembantu atau..... Kalau seandainya cari pembantu, aku ga bisa melakukan aksiku dan mungkin akan ada terbongkar. Tapi orang yang aku benci kan sudah mati. Aduh pusing sekali rasanya. Ah, sudahlah aku istirahat sejenak.Ting..tung..
Ponselku berbunyi. Kira - kira siapa ya ?
Tumben ada pesan masuk. Aneh sekali. Di hp aku cuma ada kontak Yuna tapi nomornya asing sekali.081xxxxxxx09
"Hi Kimi. Kira - kira hari ini sibuk ga ?"Lah ini siapa sih. Tapi bentar deh, kok dia tau nama aku. Nama aku kan banyak pasti nih salah orang.
"Maaf salah orang"
Aku membalas pesan tersebut. Belum ada beberapa detik, pesan itu dibalas
"Aku ga pernah salah orang kok, Kimi Arina"
Lah siapa sih sebenarnya nih orang. Aku mulai kesel. Tarik nafas...buang...tarik nafas...buang...
"Sebenarnya nih siapa sih ? Ga ada kerjakaan ya ? Mau gangguin orang ?"
"Kalau mau tau siapa aku, jawab dulu pertanyaan aku, kamu sibuk ga hari ini?"
"Ntah -_- Aku juga ga tau. Siapa sih ?"
"Kalau mau tau aku, jumpai aku di taman jam 5 sore. Aku akan di sana. See you Kimi Arina"
Aduh...nih orang ga ada kerjaan apa. Pakai buat orang penasaran segala lagi. Tapi rasa penasaran ini telah menjalar. Apa boleh buat, aku harus pergi. Kalau dia macam - macam tinggal tusuk jantungnya. Selesai.
Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan satu...dua...tiga...byurr. Aku telah mempersiapkan dari awal. Berendam selama 1 jam ditemani musik klasik dan aroma lilin yang menghangatkan rasanya tuh....menyenangkan.
~"~
Kimi memakai sweater merah kesayangannya dan jeans ditambah syal putih membuat dia merasa kalau dia feminim. Hehehe. Kimi bergegas mencari - cari boots-heels coklatnya dan let's go. Kimi tampak antusias. Satu hal yang tidak pernah ia lupakan ketika berpergian...ya apa lagi coba seorang psikopat cantik dan tinggi bak model ini selalu menyelipkan pisau di boots-nya. Ketika dalam bahaya, ia langsung menunduk dan menikam sampai tak bernyawa. Jiwa psikopat yang handal.
"Hei, aku sudah di taman. Kau di mana ?"
"Aku tidak jauh. Sekitar 5 m dari punggungmu"
Spontan, Kimi membalikkan tubuhnya. Tapi apa yang dilihat nihil. Orang itu tak ada.
"Jangan bohong. Aku tidak suka jika kau mempermainkanku. Kau tidak tau siapa aku, jangan pernah sok tau. Mana dirimu?"
Tiba - tiba saja, ada seseorang muncul dari balik pohon dan membekap mulut Kimi. Kimi berusaha sekuat tenaga untuk meraih pisau tapi apa daya, ia tidak kuat dan akhirnya pingsan.
Penasaran ya sama ceritanya. Yuk ikuti author terus. Sorry ya author baru muncul. Akhir - akhir ini sibuk banget. Ok the readers, stay reading.
Vote + comment biar author semangat nih.
🔜

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here
Horor"Ketika sisi gelapku mulai terlihat, di situlah kalian tahu bagaimana aku sebenarnya. Ketika kesabaran ini telah habis, kau kan melihat betapa hancurnya dirimu melebihi diriku" -Kimi Arina- Rank : 🏅11 ~ Killing 🏅8 ~ By 🏅 1 ~ Grudge