Afraid

214 21 0
                                    

Akhirnya aku sendiri, bermain dengan pikiranku. Memikirkan sesuatu yang begitu sadis. Sebentar, aku mulai mengingat kembali ketika aku membunuh my f**k family.

Tiba - tiba, bel rumah berbunyi. Aku tersentak dari pikiranku dan menerka, siapa ya yang datang ? Aku beranjak dari sofa menuju ke pintu utama.

"Selamat pagi", suara itu tampak berwibawa
"Selamat pagi pak, ada apa ya ?"
"Kami dari kepolisian ingin meminta izin untuk menggeledah rumah ini. Karna kami menangkap dari seorang saksi bahwa pembunuhan ini terbilang pembunuhan berencana"
"Oh silahkan saja pak"

Jantungku mulai tak karuan. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku dipenjara karna membunuh keluarga sendiri. Aku ga siap untuk ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Penasaran ya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ayo tebak, apakah ia tertangkap atau tidak. Btw, dia belum mengatakan bahwa dirinya telah membersihkan jejak pembunuhannya loh
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Coba tebak deh
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ok deh, author jawab aja ya. Bagi yang udah jawab periksa apakah jawabannya benar. Ok guys.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Siap - siap ya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ini dia jawabannya. Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Para polisi menggeledah setiap sudut ruangan. Tapi usahanya nihil, tidak ada satupun barang bukti yang ada.
"Baiklah, apakah anda Nona Kimi?"
Aku tersentak ketika polisi bertanya mengenai namaku. Aku berusaha stay cool supaya tidak ada yang curiga.
"Ya, benar. Ada apa ya pak?"
"Kami dari kepolisian saat ini belum menemukan siapa pelakunya. Saya harap anda bersabar. Baiklah kami permisi dulu"
"Baiklah, silahkan pak"

Lega sekali. Untung saja aku tidak tertangkap. Dasar polisi bodoh. Mereka ga tau apa kalau pembunuhnya di sini.

Flashback on
Malam begitu sepi dan dingin hingga menembus tulangku. Aku seorang diri pulang ke rumah. Sampai di rumah, terasa sepi. Tapi aku bahagia. Tidak ada yang mengaturku bahkan mengekangku. Aku bisa melakukan apa yang ku mau. Rasanya indah sekali. Tanpa papa, mama, bahkan Renata. Malangnya hidup mereka. Mati di tangan keluarganya sendiri, eh bukan deh lebih tepatnya pro-killer. Hahaha.

Aku menuju kamarku yang tadinya terjadi adegan yang sangat..sangat luar biasa. Aku menyukai suara jeritan mereka. Ku telusuri lebih dalam, mengingat setiap adegan yang terjadi. Bau amis darah masih tercium di hidungku. Aku sangat menyukai bau ini.

Untung saja, aku membunuh mereka semua dalam keadaan clear. Aku pastikan tidak ada sidik jari yang tertinggal di sana. Hahaha. That's nice.

Amarahku terlampiaskan. Aku melihat kamarku yang masih bersimbah darah. Aku yakin besok para polisi akan datang kemari menyelidiki kasus ini dan juga para detektif. Mereka tidak akan pernah menemukan siapa pelakunya sampai kapanpun. Karena aku Kimi Arina, seorang pro-killer, tidak akan bisa diketahui siapapun. Hahahaha.

Flashback off

Aku ingin menuju my secret room. Entah kenapa aku merasa ada yang sedang mengamatiku. Aku mengurungkan niatku. Seperti ada orang yang baru berlari. Dengan sigap aku berlari dan mengejar orang itu. Rupanya dia adalah.....
"Sedang apa kau di sini?", tanyaku dengan wajah yang polos, dibuat - buat sih sebenarnya.
"Kau pembunuh. PEMBUNUH !!!"
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan"

Aku mulai mendekatinya. Tapi tidak bermaksud untuk membunuhnya. Kasihan juga sih tapi karna dia sudah mengetahui segalanya. Terpaksa malam ini juga aku akan membunuhnya.

"Kau mau apa?"

Aku semakin dekat dengannya. Dia lari seperti kilat. Aku tidak mengejarnya lagi. Kalian tahu karena apa? Karena aku sudah tahu pasti keberadaannya di mana. Memang sih aku tidak terlalu dekat dengannya karena dia sering sekali menggosip. Yaps, tentu saja ia adalah tetanggaku yang selalu kemal dalam setiap masalah.

Orang kurang ajar seperti dia harus dibinasakan karena hampir membuka identitasku sebagai pro-killer.

Akhirnya aku bisa bermain dengan linggis dan pisau kesayanganku yang selalu setia menemaniku bermain. Kita tunggu saja nanti malam perempuan tua. Kau akan binasa atas mulutmu yang besar itu. Tapi tunggu deh, rasanya kalau langsung bermain dengannya terlalu cepat. Mungkin aku harus membuat permainan yang lebih seru dari itu. Hahahaha

Gimana readers ceritanya? Seru ga? Oh iya, kalian pasti penasaran dengan chapter selanjutnya kan ? Oh iya, berhubung bentar lagi libur, author istirahat dulu ya.
Happy Reading All
Jangan lupa vote + comment ya supaya author makin semangat.
Salam Author 👧
🔜

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang