You !!!

251 20 0
                                    

Sudah seminggu lebih, kasus pembunuhan keluargaku belum terpecahkan. Hahaha, ya iya lah, kan pembunuhnya aku. Palingan sampai 3 bulan kasus akan ditutup jika tidak ada jejak sama sekali.

Oh iya, aku kan mau bersihkan rumah dulu. Lelah juga ya harus membersihkan rumah sebesar ini. Aku membersihkan dari atas dulu deh.

Author's POV
Kimi sudah berada di lantai 3 rumahnya. Ia melihat di luar sana. Tampak si mulut besar sedang gosip. Entah apa yang digosipin dia, intinya perasaannya tidak enak. Ia mulai menajamkan telinga.

"Iya loh jeng, kalian masa ga percaya sih. Kalau pembunuhan yang sedang marak di kompleks kita ini orang dalam pelakunya. Coba deh kalian pikir, masa cuma 1 orang yang selamat. Padahal semuanya mati"
"Aku sih merasa aneh juga sih. Tapi ga mungkinlah anaknya, secara jelas dia masih di bawah umur. Jangan ngaco kamu, Lus. Fitnah nanti jadinya"
"Aku juga ga percaya. Tapi ya udah deh jeng, kami buru - buru. Pergi dulu ya. Sampai nanti"

Kimi's POV
Sial!!! Dia mulai menggosip lagi. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus lebih mempercepat prosesnya. Pokoknya ga ada satupun orang yang boleh tahu kalau aku pembunuhnya. Tidak akan.

Aku harus membuat siasat. Jangan sampai orang - orang percaya pada si mulut besar itu. Awas saja kau nanti!!! Kita akan bermain - main. Wait me f**k, i'm here.

Hari bersih - bersih selesai. Capek juga ya membersihkan rumah sendirian. Sepertinya aku butuh pembantu. Tapi itu ga mungkin. Hmm mungkin juga sih. Tinggal suruh saja jangan masuk kamarku. Selesai. Eh tapi kalau dia penasaran kenapa tidak boleh masuk ke kamarku dan dia secara diam - diam masuk. Habislah aku. Tapi ya sudahlah, aku akan memikirkan hal ini nanti. Yang paling penting, bagaimana supaya rencana yang aku buat bisa berhasil.

~"~

Malam harinya, Kimi mulai menjalankan aksinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira - kira apa ya yang bakal terjadi ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Coba tebak !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apakah Kimi akan membunuhnya ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Atau justru mempunyai siasat yang lain ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cekidot
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kimi bergegas pergi setelah lewat tengah malam. Ia sudah mengetahui dari awal mengenai si mulut besar itu. Berjalan kaki adalah pilihan yang tepat untuk beraksi.

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang