Final Exam

200 15 0
                                    

Matahari bersinar begitu cerah seperti halnya Kimi yang sangat semangat mengawali paginya. Hari ini adalah hari terakhir sekolah sekaligus hari terakhir ujian. Kimi berjalan sambil bersenandung.

Kimi's POV
Akhirnya setelah lama ujian, hari ini juga hari yang akan menjadi kebebasanku. Hahaha. Satu...dua...tiga...banyak banget ya ternyata yang mati. Pokoknya hari ini hari terindah dalam hidupku. Mereka semua sudah lenyap, hari terakhir ujian, dan hari ini juga Yuna pulang. Yeay. Hmmm kira - kira hadiah apa ya yang cocok untuk sahabatku. Entahlah. Aku pikir nanti saja. Yang paling penting adalah ujian akhir ini dulu. Matematika dan bahasa inggris. Dua pelajaran yang paling aku suka. Oh iya, bentar deh cos 60° berapa ya ??? Oh iya, 1/2. Ok - ok aku sudah menghapal rumus dan berlatih. Sekarang tinggal menghadapi ujian. Semoga dapat nilai terbaik. Amin.

Tin..tin..tin...
Lagi - lagi suara klakson motor mengagetkanku. Untung saja tidak punya riwayat jantung. Huft.
"Kimi, mau ikut bareng aku ga ?"
"Ga usah. Nanti ngerepotin"
"Yaelah. Ga usah genggsi deh. Ayo cepat nanti telat"

Lagi - lagi dia. Kata - kata telat adalah yang paling aku benci.
"Ok deh. Aku ikut"
"Gitu dong. Senyumnya mana ?"
"Ga usah banyak bicara. Cepet nanti telat"
"Iya...iya. Pagi - pagi gini ketemu Mak Lampir"
"Kamu bilang apa tadi ?"
"Ga, bercanda doang"

Aru's POV
Hari ini aku senang banget. Bisa bareng sama nih Mak Lampir. Ya walau dia gitu tapi aku tetap sayang kok sama dia. Astaga. Mikir apalah. Hari ini kan ujian. Ok, fokus dulu. Tapi semakin lama fokus, malah gambaran wajahnya yang muncul. Oh My Gosh. Entah kenapa, jantung aku terasa dua kali lebih cepat ketika aku bertemu dengannya. Perasaan apa ini. Apa perasaan ini akan bertahan lama atau sementara aja. Ah, entahlah aku juga bingung. Kenapa aku bisa jatuh hati sih sama nih Mak Lampir. Hadeh -_-.

Author's POV
Ketika sampai di sekolah, Kimi turun dari motor dan menunggu Aru memakirkan motornya.
"Tumben nunggu, ga kayak biasanya", kata Aru sambil menaikkan satu alisnya
"Eh, jangan ge-er deh. Aku nunggu kamu cuma mau ngucapin makasih karna udah mau ngantar aku. Jadi hemat ongkos deh. Hehehe"
"Iya...iya. Cuma gitu doang. Ok fix"

Kimi dan Aru berjalan menuju kelas mereka masing - masing.
"Oh iya, kamu ada waktu kosong ga habis pulang sekolah ?", tanya Aru
"Sebenarnya ada sih tapi aku mampir ke tempat lain dulu"
"Oh kalau gitu nanti pulang bareng ya?"
"Tapi aku mampir dulu loh. Kalau lama gimana ?"
"Mau sampai berapa jam pun aku ga peduli. Kan aku yang ngajak"
"Ya udah deh"

~"~

Kimi masuk ke kelas. Masih banyak yang sedih atas kematian teman - temannya itu. Kimi langsung menuju ke tempat duduknya.
"Hi Kimi", sapa Rosa
"Oh, hi Rosa. Bagaimana kabarmu ?"
"Aku baik. Oh iya, nanti ada acara belangsukawa di kediaman orang tua Jessica. Kira - kira kamu ikut ga ?"
"Hmm sebenarnya aku sedikit sibuk sih. Memangnya kapan perginya ?"
"Nanti sore sekitar jam 5 gitu. Kita satu kelas tunggu di kelas. Kalau udah lengkap baru berangkat"
"Oohh iya iya. Nanti aku usahain deh"
"Ok"

Bel masuk sekolah berbunyi. Ujian berlangsung begitu tenang. Semuanya sibuk dengan lembar ujiannya. Lain halnya dengan Kimi. Ia sangat tenang dan bahkan santai mengerjakan soal matematika yang begitu rumit. Semua orang berkerut mengerjakan soal. Hahaha lucu juga ya. Untung ga botak.

~"~

"Kimi"
"Ya ?"
"Yuk, pulang. Masih ada urusan lain ?"
"Ga kok. Yuk"

Mereka berjalan menuju parkiran. Aru memberikan helm ke Kimi dan memakaikannya seperti biasanya. Cie..cie..so sweet deh. Pengen author  jadinya. Eh..eh..ini kan cerita mereka. Author ga boleh heboh. Tapi author kan Tuhan yang buat ceritanya. Ok deh abaikan aja ya. Author lagi agak miring dikit. Back to the stories.

"Oh iya, tadi kamu bilang mau mampir. Ke mana ?"
"Oh, aku mau mampir ke toko boneka dulu. Hehehe"
"Buat siapa?"
"Yuna"
"Oohh ok"

Aru melajukan motor menuju ke tempat yang dituju.
"Akhirnya sampai juga", kata Kimi dengan wajah ceria

Kimi menelusuri tiap stan boneka. Ia bingung memilih boneka yang mana.
"Bingung ya ?"
"Iya. Bingung banget"
"Kalau bingung coba inget deh, Yuna itu suka boneka apa ? Warna apa ? Hewan kesukaannya apa? Atau jenis boneka apa?"
"Hmm iya juga ya. Cerdas"
"Pasti. Aru gitu loh"
"Mulai lagi deh sombongnya"
"Hehehe"

Setelah sekian lama memilih boneka, akhirnya ketemu juga. Sepasang boneka hello kitty yang cute.
"Kamu beli boneka juga ?", tanya Kimi
"Hehehe iya. Lucu ya"
"Iya lucu banget malahan. Kira - kira buat siapa?"
"Ada deh. Mau tau atau mau tau banget ?"
"Mau tau banget"
"Ok. Kamu bakal tau sendiri kok. Udah yuk. Langsung ke kasir. Lihat deh. Mbak nya udah berkerak"
"Ada aja kamu", kata Kimi sambil memukul lengan Aru

~"~

Kimi ingin membuat kejutan untuk sahabatnya. Ia membungkus sendiri kado dan berharap Yuna akan senang dengan pemberiannya. Tidak perlu lama untuk membungkusnya. Tadaa...kado sudah siap. Kimi langsung memasukkan kado ke dalam ranselnya.

Ia merasa lelah dan menghilangkan penatnya dengan mandi. Kimi memang suka berlama - lama di kamar mandi semenjak kecil.

Setelah selesai, ia langsung berpakaian rapi dan menuju rumah Yuna. Melirik jam dan langsung pergi.

~"~

Ting..tong..
Kimi menekan bel dan pintu mulai terbuka. Tampak sahabatnya dan merasakan kerinduan di antaranya. Mereka langsung berpelukan melepaa rindu.
"Apa kabar Rin ? Ya ampun, udah lama ga jumpa"
"Baik kok. Kamu gimana ?"
"Aku baik kok hanya sedikit flu saja. Palingan sembuh bentar lagi. Masuk yuk"

Mereka masuk dan menuju ruang tamu.
"Ma, pa, ini sahabat Yuna. Kimi ini mama papa aku"
"Hi tante, hi om", kata Kimi dengan ramah sambil menyalami tangan mereka
"Hi juga. Silahkan duduk"
"Iya om"
"Perkenalkan nama saya, Satoshi dan ini istri saya, Rin. Kamu bisa panggil kami berdua mama dan papa. Anggap saja kami orang tua kamu"
"Iya om, eh maksudnya papa"

Yuna mengajak Kimi ke kamarnya dengan maksud agar bisa curhat dan tidak terdengar siapapun. Kimi memberikan kado spesial untuk Yuna.
"Kawaii"
"Hehehe"
"Arigato Kimi"


Udah lama ya author ga update cerita. Sorry ya readers jadi nunggu. Ok deh stay reading ya.
Vote + comment ya
Salam Author
🔜

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang