19

266 33 14
                                    

HBD HARRY WILLIAM BARNES AKA HARRY EDWARD STYLES AKA SUAMIKU♡♡
UPDATE BUAT KALIAN DALAM RANGKA HARI ULTAH HARRY:)

Bacanya sambil dengerin lagu di mulmed ya.

Btw, aku seneng banget buat kalian yang sering komen. Apalagi komen tentang milih antara Thomas dan Harry. Tetep beri komen kalian ya.

Take me home - Jess Glynne

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

"Apa?" tanya Maurelle dengan suara yang meninggi. Ia menatap Harry dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan.

"Kau tidak bisa mencintainya. Itu melanggar peraturan," terang Harry. Ia kembali meletakan daun itu dan berjalan mendekati Maurelle.

"Kau akan membuat dirimu sendiri terluka," lanjutnya.

Maurelle berjalan mundur menjauhi Harry. Ia menatap Harry penuh kebencian.

"Kau tidak bisa mengatur hidupku, Harry!" ujar Maurelle tegas. Ia menyisir rambutnya frustrasi.

"Aku tidak mengatur hidupmu. Aku mencoba untuk melindungimu," ucap Harry lembut. Ia berjalan mendekati Maurelle secara perlahan. Tangannya berusaha meraih bahu gadis itu.

"Melindungiku dari apa? Dari perasaan yang selalu aku inginkan selama sepuluh tahun ini? Kau tidak tahu seberapa inginnya aku mencintai seseorang!" bentak Maurelle.

"Kau akan menyakiti dirimu sendiri, Maurelle," suara Harry mulai meninggi. Matanya menatap mata Maurelle dengan tajam.

Punggung Maurelle menyentuh sebuah pohon besar. Ia tidak bisa mundur lagi. Maurelle akhirnya mendekatkan punggungnya pada pohon itu, berharap ia bisa menembus pohon itu lalu berlari dari sana.

"Manusia seperti 'kita', tidak boleh merasakan cinta. Itulah alasannya kita disimpan di penjara. Jika kita berkeliaran di luar sana lalu merasakan cinta, kita hanya akan membunuh diri sendiri," ujar Harry lembut. Ia menundukan kepalanya, menyamakan tingginya dengan Maurelle. Matanya menatap lurus ke dalam mata Maurelle. Maurelle tampak ketakutan dan bingung. Dada gadis itu naik turun.

Harry mengangkat tangannya ke depan wajah mereka. Api muncul di telapak tangannya.

"Setiap kau memiliki kekuatan, kau harus bisa mengontrolnya. Jika kau tidak bisa mengontrolnya, kekuatan itu yang akan mengontrolmu. Dan cinta membuatmu tidak bisa mengontrol dirimu sendiri. Kekuatanmu akan mengambil alih tubuhmu, membuatmu tersiksa oleh kekuatanmu sendiri," jelas Harry. Ia mengepalkan tangannya lalu kepalan tangannya mengeluarkan sebuah asap, menandakan bahwa api tersebut sudah mati.

"Aku tidak mau kau tersakiti, Elle. Es adalah kekuatan yang sangat indah dan kuat. Jika kau kalah dengan kekuatanmu itu, aku takut nasibmu sama dengan para 'tahanan' yang merasakan cinta. Kita berbeda dengan manusia biasa. Yang membuat kita berbeda adalah perasaan kita," lanjut Harry. Harry menjauhkan wajahnya lalu memutar badannya.

Maurelle masih diam di tempatnya. Setetes air matanya jatuh dari pelupuk matanya. Seketika, Maurelle menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis dalam diam.

Harry yang mengambil air hanya bisa menghela napasnya. Ia menyesal karena telah memberitahu berita itu pada Maurelle. Ia hanya ingin gadis itu bahagia. Ia tidak ingin gadis itu merasakan sakit yang luar biasa seperti yang selalu ia rasakan akhir-akhir ini.

Ucapan Harry tadi sore membuat Maurelle tidak bisa tidur. Pandangan Maurelle mengarah pada bintang-bintang yang bersinar di langit. Ia tidur telentang sambil melipat kedua tangannya di belakang kepala.

Beautiful but ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang