Jangan lupa vomments ya:)
.
.
."ARGH!" Maurelle tiba-tiba merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Ia terasa sedang di masukkan ke dalam air es yang sangat dingin. Mata birunya bersinar. Tiba-tiba rasa sakit itu hilang. Maurelle membuka matanya. Dilihatnya para 'tahanan' berlari bebas.
"Hey! Hey!" teriak Maurelle kepada salah satu tahanan yang lewat. "Apa yang terjadi?"
"Sensor penetralisir rusak, kau bisa menggunakan kekuatanmu. Kita bebas!" Setelah itu, 'tahanan' tadi langsung pergi berlari dengan sangat kencang.
Maurelle menatap Madi yang masih berdiri di depannya. Maurelle pun berjalan menuju lemarinya, mengambil dua sweater dan sepasang sepatu. Lalu, kembali menatap Madi.
"Madi? Kau bisa menggerakan jeruji-jeruji ini, sayang?" tanya Maurelle lembut.
Madi hanya mengangguk lalu menatap jeruji yang ada di depannya. Dalam hitungan detik, jeruji-jeruji itu bengkok dan terbagi menjadi dua. Madi keluar dari selnya dan berlari ke arah sel Maurelle. Ia melakukan hal yang sama pada jeruji di depan Maurelle. Maurelle pun melangkah ke luar dari selnya dan langsung menggendong Madi.
"Gunakan sweater ini, pastikan lenganmu tertutup." Madi mematuhi perintah Maurelle. Setelah itu, Maurelle berlari mencari jalan keluar. Penjara itu sudah tidak utuh lagi. Para 'tahanan' nampak marah. Beberapa penjaga berusaha melawan 'tahanan'.
"I'm scared, Mommy." Madi memeluk leher Maurelle erat.
"Close your eyes, honey. It's gonna be okay." Maurelle berlari dengan hati-hati menyusuri lorong penjara yang mengerikan. Penuh darah, mayat, dan bekas kekuatan para 'tahanan'.
Maurelle berlari dengan cepat, berusaha agar bisa meninggalkan penjara ini secepatnya. Tetapi, tiba-tiba seorang penjaga muncul di depan mereka, mengarahkan pistol tepat di depan mereka. Maurelle menatap Madi sebentar, Madi hanya tersenyum tipis kepadanya.
"Jangan bergerak! Atau peluru akan menembus jantungmu dalam hitungan detik!" ancam penjaga itu, agak gemetaran.
Maurelle mengambil ancang-ancang untuk berlari. Namun,
DAR!
"Madi!" teriak Maurelle.
Peluru itu langsung berhenti tepat di hadapan mereka, lalu terjatuh ke lantai.
Maurelle menatap penjaga itu tajam. Ia menggerakan jari tangan kirinya yang bebas layaknya sedang bermain piano. Mata birunya kembali bersinar. Tiba-tiba, es menjalar dari telapak kakinya, merayap di lantai menuju penjaga itu. Penjaga itu sangat ketakutan. Ia menjatuhkan pistolnya dan segera berlari. Maurelle langsung mengepalkan tangannya, dan...
"ARGH!" teriak penjaga itu kesakitan saat es menancap jantungnya. Darah segar mengalir keluar, mewarnai es yang berada di jantungnya.
Maurelle mengerjap beberapa kali, mata birunya kembali seperti semula. Madi masih melongo, ia kaget saat melihat kekuatan Maurelle.
"Kau seperti Elsa 'Frozen'!" teriak Madi kegirangan. Fyi, Elsa 'Frozen' adalah karakter film tahun 2013 berjudul 'Frozen, ia memiliki kekuatan seperti Maurelle.
"Kau tahu film itu?" Maurelle mengangkat sebelah alisnya.
"Ya, Mommy selalu mengajakku menonton film itu." Madi tertawa kecil.
Maurelle hanya tersenyum, lalu melanjutkan jalannya.
"Madi, saat di luar nanti kita harus memiliki peraturan," ucap Maurelle serius.
"Peraturan apa?" tanya Madi.
"Pertama, jangan pernah perlihatkan tanda di lenganmu. Kedua, jangan gunakan kekuatanmu di depan umum. Ketiga, jangan memberitahu siapa-siapa bahwa kita memiliki kekuatan. Keempat, kita adalah saudara kandung. Kau mengerti?" jelas Maurelle. Madi hanya mengangguk mengerti sambil mempererat pelukannya.
Mereka akhirnya menemukan pintu keluar penjara itu. Maurelle tampak bahagia karena untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun ini, ia bisa melihat dunia. Maurelle mendongkak menatap langit, bintang-bintang tampak bersinar. Maurelle tersenyum tipis, lalu menurunkan Madi. Maurelle menggenggam tangan kecil Madi. Mereka pun berjalan melewati hutan menuju kota terdekat.
***
Maurelle dan Madi tiba di kota terdekat. Kota itu dipenuhi dengan polisi. Maurelle dan Madi berjalan melewati para polisi itu.
"Hey! Apa yang kalian lakukan malam-malam di luar sini?!" teriak salah satu polisi. Maurelle dan Madi menghentikan langkah mereka.
"Memangnya salah?" tanya Maurelle sambil menaikan kedua alisnya.
"Kota ini sedang dalam bahaya, kalian seharusnya kembali ke rumah kalian!" perintah polisi itu.
"Ada apa?" tanya Maurelle lagi.
"Para tahanan kabur. Mereka sangat berbahaya," jelas polisi itu. Maurelle menggenggam tangan Madi erat, ia takut polisi itu mengetahui identitas asli mereka.
"Okay, thanks." Maurelle langsung membalikan badannya.
Dar! Dar! Dar!
Suara tembakan itu mengagetkan mereka. Maurelle dan Madi kembali membalikan badan mereka. Dilihatnya polisi itu sedang menembak sesuatu.
"Lari! Para tahanan di sini!" teriak polisi itu. Lalu, beberapa 'tahanan' muncul dan mulai menyerang para polisi. Mereka menggunakan kekuatan mereka untuk membunuh polisi itu. Suasana di jalanan itu makin kacau. Makin banyak 'tahanan' yang keluar.
Maurelle panik. Ia langsung menarik lengan Madi, dan berlari. Suara tembakan, terdengar bagaikan lagu yang tidak akan pernah habis. Maurelle mempererat genggamannya.
Tiba-tiba, Madi melepas genggamannya dan berlari cepat. Maurelle semakin panik. Ia berlari mengikuti Madi yang sudah jauh meninggalkannya. Madi hilang dari pandangannya.
"Madi! Madi!" teriak Maurelle panik. Ia melihat sekelilingnya. Ia tidak menemukan gadis itu. Maurelle takut Madi ada di tengah-tengah perang antara polisi dan 'tahanan'. Maurelle akhirnya memberanikan diri untuk mencari Madi di tengah-tengah kerumunan.
Saat Maurelle hendak berjalan menuju kerumunan, sebuah tangan besar membekap mulutnya dan menariknya menjauhi kerumunan. Maurelle mencoba memberontak, namun hasilnya sia-sia. Pemilik tangan itu menarik Maurelle menuju gang kecil dan gelap. Maurelle memejamkan matanya, ia merasa bahwa inilah akhirnya.
Si pemilik tangan besar itu melepaskan tangannya dari bibir Maurelle. Maurelle segera membalikan badan untuk melihat orang yang telah membekapnya itu. Maurelle langsung membeku melihat orang itu.
Komandan Barnes?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful but Cold
Fanfiction[COMPLETED] 11 Maret 2017 TOLONG jangan mengikuti setiap bagian kecil dari cerita. Apalagi 'hal-hal aneh dan unik' yang ada di ceritaku, itu susah mikirnya. TOLONG hargai:) Jangan plagiat ya. ⚠WARNING⚠ Cerita ini aku tulis udah lama banget, jadi pen...