Vommentsnya ditunggu:)
Oh iya, aku punya cerita baru. Menurut kalian publish jangan ya?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Thomas?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Maurelle begitu ia melihat lelaki yang dikaguminya itu berdiri sambil menodongkan pistol ke kepala Harry.
"Tidak usah terlihat terkejut, Maurelle," ujar Thomas sinis dengan penuh penekanan di kata terakhir.
"Apa maksudmu, Thomas?" ujar Harry bingung, matanya menatap tajam pistol yang berada di genggaman Thomas. Harry berpikir keras, bagaimana cara untuk menyelamatkan dirinya dan Maurelle?
"Oh, Harry ... I feel sorry for you. Mencari seseorang yang selama ini berada di sampingmu. Mengelilingi dunia pun kau tidak akan menemukannya karena orang itu berada tepat di sebelahmu," ucap Thomas penuh kemenangan.
Harry menatap Maurelle dengan tatapan terkejut. Semua rahasia itu akhirnya mulai terbongkar. Padahal Harry sudah mulai memercayai gadis di sebelahnya itu.
Maurelle menatap Harry sambil menggigit bibir bawahnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Maurelle mengalihkan pandangannya menuju Thomas.
"Di mana Niall?" tanya Maurelle, ia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Dia di kamarnya, tertidur, dengan peluru menancap di dadanya," jawab Thomas sinis.
Rahang Harry mengeras, alisnya menyatu, matanya mematap tajam lelaki yang berdiri dua meter di hadapannya itu.
"Kembali ke topik pembicaraan!" pekik Thomas sambil berjalan santai memutari Maurelle dan Harry yang berdiri kaku. "Karena Maurelle sudah mengkhianatimu, kau bisa menyerahkan gadis itu pada kami. Deal?" tawar Thomas kepada Harry.
Maurelle dan Harry sudah menurunkan tangan mereka. Harry berusaha mencari cara agar ia bisa mengambil pistol di saku jaketnya tanpa sepengetahuan Thomas. Sedangkan Maurelle mengelus gelangnya yang berada di balik lengan bajunya, berusaha untuk melepaskannya.
"Aku tidak akan melakukannya," jawab Harry tegas. Maurelle menatap Harry tidak percaya. Maurelle sudah berbohong padanya, mengapa Harry tidak memberikan Maurelle pada Iliens saja? Bukankah manusia membenci makhluk seperti Maurelle?
"Hm ... Aku memberimu pilihan, Mr. Barnes. Berikan Maurelle atau kau kutembak mati." Thomas tersenyum penuh kemenangan.
Harry langsung berjalan ke depan Maurelle, seluruh Iliens memerhatikan setiap pergerakan pada Harry, senjata mereka bergerak mengikuti Harry.
"Aku tidak akan memberikannya padamu, Thomas," ucap Harry penuh penekanan.
"Setidaknya aku sudah memberimu penawaran kan?" Thomas mulai membidikkan pistolnya tepat di dahi Harry.
"Dan ia sudah menolak tawaranmu, Bodoh," ujar Maurelle, dengan sigap ia mengambil pistol yang berada di saku jaket Harry dan langsung menembak Thomas tepat di kepalanya. Darah Thomas menyembur ke luar kepalanya. Thomas membulatkan matanya, pistol di genggamannya perlahan-lahan terjatuh. Thomas akhirnya terjatuh ke tanah dengan wajah yang dipenuhi darahnya sendiri.
"Terima kasih, sudah mengajarkanku caranya untuk menembak," kata Maurelle sambil tersenyum miring.
"Elle," lirih Harry. Maurelle menatap Harry yang membulatkan matanya. Maurelle mengikuti arah penglihatan Harry, dilihatnya semua Iliens yang menatap Thomas. Tiba-tiba tatapan mereka mengarah kepada Harry.
Dalam satu detik, mereka menarik pelatuk senjata mereka. Semua terasa seperti dalam slow motion bagi Maurelle. Dilihatnya peluru-peluru yang melaju menuju Harry.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful but Cold
Fanfiction[COMPLETED] 11 Maret 2017 TOLONG jangan mengikuti setiap bagian kecil dari cerita. Apalagi 'hal-hal aneh dan unik' yang ada di ceritaku, itu susah mikirnya. TOLONG hargai:) Jangan plagiat ya. ⚠WARNING⚠ Cerita ini aku tulis udah lama banget, jadi pen...