0.4

338 20 0
                                    

Kyiara.

Saat sampai di sekolah gue langsung berlari menuju kelas. Gue langsung menghampiri Nessie yang sedang duduk di bangkunya

"Nes, gue liat PR hari ini dong. Gue beloman." ucap gue sambil ngos-ngosan karena berlari.

Kemudian Nessie mengacungkan jempolnya, dan mulai mengeluarkan buku Pr dari dalam tas.

"Thank's." ucap gue.

Kemudian di saat gue lagi anteng ngerjain PR - Ralat, nyontek Pr - tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mantap memasuki kelas.

"Mampus, gue lupa belom ngerjain PR." gue mendongakan kepala, melihat Grayson sedang sibuk nyari contekan di kelas.

"Please, yang udah ngerjain PR, gue liat dong ..." ucapnya dengan nada memohon.

Gue nggak menggubrisnya sama sekali. Gue tetap diam dan kalem sambil asyik nyalin contekan PR Nessie.

Tapi, tiba-tiba suara bangku di geser ke arah samping gue terdengar. Gue mengangkat kepala untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata, Grayson dengan senyum manisnya sudah duduk di samping gue buat nyontek PR.

Asli, demi tuhan. Jantung gue berdetaknya nggak selow. Tangan gue mendadak jadi kaku ketika dia sudah duduk di samping gue dengan benar.

Gue berharap, setiap dia ada di samping gue, waktu bakal berjalan dengan lambat. Gue pengen merasakan kebahagiaan saat sedang berdua bersama orang yang gue sayang. Ya, walaupun status kita teman atau mungkin stranger, tapi gue seneng kok kalo lo ada di sisi gue.

"Lo belom ngerjain PR juga?" suara berat itu langsung membuat gue kembali tersadar dari lamunan.

"Eh?" gue kikuk setengah mampus. "Itu ..."
Kemudian Grayson menatap gue dengan alis yang terangkat satu. Please, gue nggak kuat dengan tatapan itu Gray!

"Belom."

Kemudian gue melihat Grayson cuma manggut-manggut doang sebagai jawaban. Sumpah demi tuhan, duduk di samping Grayson selama sepuluh menit rasanya lama banget. Dari tadi jantung gue serasa kayak maraton. Untung aja Grayson nggak bisa denger suara degup jantung gue, coba kalau bisa. Duh, bisa mampus gue.

"Lo yang kemarin numpahin es krim ke baju gue ya?"

Mampus! Gue langsung menjeda kegiatan menyalin PR ketika gue mendengar pertanyaan itu. Gue takut banget kalau misalnya diam-diam ternyata Grayson nyimpan dendam ke gue karena hal kemarin.

Jujur, gue sebenarnya nggak sengaja numpahin es krim itu ke bajunya dia. Lagipula, ini juga bukan salah gue kok. Coba deh lo bayangin, gue lagi jalan santai sambil jilat-jilat es krim, tiba-tiba dia lari kenceng banget sampai nabrakin orang-orang di koridor. Dan tiba-tiba, Boom! Dia nabrak gue sampai mau jatuh, dan yang bikin gue membulatkan mata ketika gue melihat es krim yang gue pegang jatuh mendarat dengan mulus di baju yang di kenakan Grayson. Nah, berarti ini bukan salah gue dong? Ya kan? Ini salah dia. Siapa suruh lari nggak pakai rem. Kalau di istilahin sama aja kayak pisang nyamperin monyet.

"Hmm ... Gue nggak sengaja." jawab gue dengan kikuk. Grayson cuma manggut-manggut ganteng.

Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi. Gue dan Grayson langsung menyalin PR Nessie dengan kekuatan The Flash supaya cepet selesai.

🍦

Gue lagi duduk santai di kantin, sambil nungguin Nessie bawaain pesanan. Hari ini gue lagi nggak mau makan apa-apa, cuma mau minum. Karena sedari tadi gue haus banget karena kebanyakan ngomong di kelas pas pelajaran kosong.

Dan hari ini cuacanya panas banget. Ngebuat gue bawaannya pingin boboan di bawah AC. Tapi, yang bikin hari ini makin panas, di saat gue nggak sengaja ngeliat Grayson lagi main suap-suapan sama ceweknya! Astaga! Bikin gue kesel, plus cemburu. Ya tuhan.

Nggak lama kemudian Nessie datang dengan membawa nampan berisi pesanan kita. Gue langsung mengambil jus alpukat dan meminumnya dengan kasar, dan membuat Nessie menatap gue dengan tatapan bingungnya.

"Lo kenapa?"

"Shut Up!" Nessie langsung bungkam nggak bersuara setelah gue menyelesaikan kata-kata itu.

🍦🍦🍦

Grayson.

Rasanya gue pengen senyum terus setiap ngeliat Lily tersenyum. Rasanya ngeliat orang yang kita sayang bahagia, itu udah jadi kebahagiaan buat diri kita sendiri.

Tadi pagi Lily bilang ke gue, kalau dia lagi nggak enak badan. Tadinya gue udah ngelarang dia buat masuk, tapi tetap aja dia ngemaksain diri buat masuk sekolah juga. Dasar bandel.

Tadi Lily bilang kalau perutnya lapar. Sebagai cowok yang baik, akhirnya gue langsung narik dia buat ke kantin. Dia langsung pesen makanan. Dan Lima menit kemudian pesanan dateng, dia langsung menyantap makanannya, namun gue ngeliat dia langsung buru-buru ngambil tisu dan membuang makanan yang di mulutnya ke dalam tisu. Lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Kenapa kok di buang?"

"Pahit." jawabnya. Karena gue penasaran akhirnya gue cobain makanannya. Rasanya nggak pahit sama sekali, justru malah enak.

"Enak kok. Nggak pahit."

"Di lidah aku pahit."

Pantes makanannya terasa pahit, gue baru inget kalau dia lagi sakit.

🍦🍦🍦

Halo. Uhuy akhirnya aku up juga. HAHAHAHA *ketawa bahagia* maaf ya kalo aku jarang update. Karena kadang aku suka males karena nggak kedapetan ide lagi. Jadinya di gantungin deh. Hehehe.

Tampol bego, ntar kebiasaan.

First Love | Grayson DolanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang