Kyiara.
Pikiran gue nggak tenang. Gue selalu memikirkan kejadian dua hari yang lalu. Saat di mana gue mendengar pengakuan langsung dari Riska kenapa dia bisa melakukan hal seperti itu ke gue.
Gue baru sadar, kalau selama ini gue lah orang jahat yang bermain di cerita ini. Pengakuan Riska membuat hati gue merasa tersentil. Gue jahat.
Gue terus menangis di kamar sejak kejadian dua hari yang lalu. Gue baru mengakui segala kesalahan gue.
Gue sama sekali nggak tau tentang perasaan Riska ke Aldi. Gue baru mengetahui semuanya beberapa hari yang lalu. Gue bener-bener merasa bersalah. Riska banyak berkorban untuk gue, sampai-sampai ia mengorbankan perasaannya sendiri.
Iya gue tau, gue temen yang nggak tau berterimakasih sampai-sampai inceran temen sendiri di pacarin.
Maafin gue, Riska.
Nessie sedari tadi menelpon gue, menanyakan gue sudah makan atau belum. Tapi gue jawab kalau gue udah makan dan udah kenyang. Nessie nggak sebego itu untuk mudah percaya sama omongan gue dalam situasi seperti ini. Nessie tau, pasti saat keadaan seperti ini, gue lebih banyak bohongnya. Bilangnya nggak apa-apa padahal lagi kenapa-napa. Bilangnya lagi ketawa padahal lagi nangis.
Akhirnya sekitar dua puluh menit yang lalu Nessie ngechat bilang kalau dia lagi on the way ke rumah. Padahal gue udah ngelarang dia buat dateng, tapi tetap aja dia keukeuh mau dateng. Katanya sih, "Gue nggak mungkin ninggalin sahabat gue sendirian saat keadaannya sedang terpuruk kayak gini." dan gue cuma bisa mengiyakan apa yang dia bilang.
Sedari tadi kerjaan gue cuma duduk di atas kasur nontonin kartun di tv sambil nyemil makanan ringan. Kali ini kamar gue super duper berantakan karena sisa-sisa sampah makanan yang belum sempat gue buang.
"Kyiara!" panggil seorang perempuan dari depan pintu kamar.
Gue terdiam nggak menyahut.
"Kyiara ih buka pintunya." kali ini suara pintu di ketuk berulang-ulang mulai terdengar.
Nessie mengetuknya dengan tidak sabaran.
"Gue bawain makanan buat lo. Cepetan buka pintunya!" karena jengah mendengar teriakan cewek itu, akhirnya gue mulai melangkahkan kaki menuju pintu kamar untuk segera membukanya.
Ketika kunci pintu sudah terbuka, dan pintu sudah terbuka lebar Nessie langsung masuk kedalam kamar gue dengan beberapa kantung pelastik di kedua tangannya. Dia membawa banyak makanan hari ini.
"Gue tau apa yang lo butuhin ketika lo lagi sedih. Lo nggak terlalu membutuhkan sandaran atau tempat curhat. Tapi yang lo butuhkan adalah makanan." kata Nessie sambil menaru semua kantung pelastik itu di atas kasur gue.
Gue menatap Nessie dengan tatapan yang nggak bisa di artikan. Nessie yang merasa di tatap seperti itu langsung mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa?" tanya nya bingung. Hening sejenak selama tiga detik. Setelah itu Nessie berkata, "Oh tenang aja, lo nggak usah mikirin lo harus bayar berapa ke gue. Gue beliin lo ini ikhlas kok dari lubuk hati gue yang paling terdalam."
Gue yang sudah duduk manis di atas kasur langsung melemparkan Nessie dengan bantal. Dan lemparannya itu berhasil mengenai wajahnya.
"Kyiara ih!" sedetik setelah itu gue tertawa terbahak-bahak karena melihat reaksi wajah Nessie yang langsung berubah jadi kesal.
"Muka lo astaga," ucap gue di sela tawa. Nessie hanya mencebikkan bibirnya.
"Jelek banget najis muka lo, kayak keset kamar mandi gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love | Grayson Dolan
Fanfiction(Hanya sampai part 27) Cinta pertama Kyiara adalah Grayson, seorang playboy yang hobbynya gonta-ganti cewek. #3-dolantwins #3-graysondolan #1-dolantwins copyright©2016-arabieo