1.1

235 16 1
                                    

Kyiara.

OMG! INI BENERAN GRAYSON NGANTERIN GUE PULANG?! Sumpah gue masih nggak percaya. Saat di dalam mobil tadi kami banyak bercakap-cakap dan bercanda. Gue udah nggak terlalu kaku lagi kalau berdekatan dengan Grayson.

Dia udah buat gue jatuh cinta, dan sekarang dia udah buat gue nyaman.

Gue menatap ke arah jari-jari tangan gue yang tadi di gandeng Grayson. Astaga, itu gue juga masih nggak nyangka.

Oke gue tau ini lebay, tapi gue nggak peduli. Karena sekarang gue lagi seneng banget!

Tok tok tok.

Suara pintu di ketuk terdengar, "Apa?"

"Ini gue Riska," teriak perempuan dari depan pintu kamar. Riska? Seketika senyum gue merekah, gue langsung beranjak dari kasur dan berlari ke arah pintu untuk membukanya. Saat pintu di buka terlihat sosok Riska sedang berdiri di depan pintu kamar gue sambil tersenym lebar. Tanpa basa-basi gue langsung memeluknya erat dan mengatakan kalau gue kangen banget sama dia.

"Lo mau nginep?" tanya gue setelah melihat koper berwarna hitam berdiri di belakang perempuan itu.

"Iya nih. Soalnya gue kangen banget sama lo. Saking kangennya gue langsung dateng ke sini, masih bawa koper pula." ucapnya, "Boleh kan gue nginep? Cuma dua hari doang kok,"

Dengan senang hati gue mengatakan, "Ya boleh dong!"

Gue mengajak Riska masuk ke kamar, dan mempersilahkannya duduk.

"Kok lo nggak bilang sih kalau mau balik?" tanya gue bete, "Kalau lo bilang kan gue bisa jemput lo di Bandara."

Dia hanya tertawa kecil, "Kejutan!"

"Bodo amat deh."

Lagi dan lagi, Riska hanya tertawa kecil.

"Yaudah, lo mandi sana. Asem banget bau lo, nggak mandi berapa hari lo?" tanya gue nyebelin.

"Ye, kurang hajar." Riska mengerucutkan bibir, "Yaudah gue numpang mandi ya," kata Riska seraya mengeluarkan pakaian dan handuknya dari dalam koper.

"Oke, gue kebawah dulu ya. Nanti habis mandi lo langsung kebawah aja, bantuin gue masak buat makan malem, soalnya nyokap gue lagi pergi."

"Siap bos!" Riska memberi hormat ke arah gue, dan setelah itu ia mulai berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.

🍦

Jadi buat kalian yang belum tau siapa itu Riska, sekarang gue kenalin. Riska itu teman gue saat masih duduk di bangku Menengah Pertama. Dia baik, asik. Nggak beda jauh deh sama Nessie. Tapi saat lulus JHS dia pindah ke London, kerumah Neneknya untuk melanjutkan sekolah. Gue sedih banget sih pas tau kalau dia bakal pindah. Gue nggak suka sama yang namanya perpisahan, tapi mau di hindarin kayak gimana pun, tetap aja, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Gue seneng banget pas tau dia balik lagi ke sini. Gue jadi punya temen deh di rumah.

Sambil memotong sayuran gue bersenandung ria. Sampai akhirnya ke-asikan gue itu terganggu dengan suara notifikasi pesan masuk dari ponsel gue. Tanpa ba-bi-bu lagi akhirnya gue membuka pesan itu. Tapi nggak ada nama pengirimnya, yang tertara hanya nomor asing.

Hai, beautiful.

Seperti itu isi pesannya. Gue mengerutkan kening bingung. Ini nomor siapa? Nggak ada nama pengirimnya.

Gue mandadak bingung. Mau balas pesan itu atau nggak. Soalnya gue nggak tau itu siapa. Nanti kalau itu orang jahat gimana? Tapi anehnya, ketika pikiran gue mengatakan untuk jangan balas pesan itu, justru hati dan jari-jari gue mengatakan untuk membalas dan mengetikan sebuah kalimat di sana.

First Love | Grayson DolanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang