First Love | Grayson Dolan

1.9

Grayson.

Akhirnya, di sinilah kami. Duduk berdua di kedai es cream. Sambil menikmati pemandangan di sore hari.

Jadi, gue dapet informasi sedikit tentang Kyiara. Ternyata Kyiara itu suka banget sama es cream. Katanya, dia kalo lagi bete atau stres pasti selalu makan es cream sampe dia merasa bosen.

Lucu sih. Gue jadi pengen ketawa dengernya.

Kyiara sudah memakan tiga cup es cream dengan rasa yang berbeda-beda. Gue sedari tadi memperhatikan dia yang sedang asik memakan es cream tanpa berbicara sepatah kata pun ke gue. Gemes banget gue liatnya.

Ini baru pertama kalinya gue nemu cewek seperti Kyiara. Lucu, gemesin, pipinya tembam, dan apa adanya.

Di saat gue sedang asik memperhatikannya, tiba-tiba saja tatapan mata kita nggak sengaja bertemu. Gue ke gep lagi merhatiin dia dalam diam.

"Kenapa?" tanya Kyiara tiba-tiba.

"Kenapa apanya?" gue malah bertanya balik.

Kyiara mendengus pelan, "Lo ngapain merhatiin gue gitu?"

"Emangnya kenapa? Nggak boleh?"

Lagi, dan lagi. Dia hanya membuang nafasnya pelan.

"Gue pengen balik." katanya.

"Kenapa? Kita baru jalan." ucap gue.

"Tapi gue lagi nggak mood. Gue lagi pengen males-malesan sambil denger musik." gue hanya menganggukan kepala.

"Yaudah kalo gitu, ayok gue anter lo pulang."

🍦

Nggak enak ya rasanya di cuekin sama orang yang kita sayang.

Sayang? Iya gue sayang sama dia. Gue sudah mulai jatuh cinta kedalam pesona Kyiara yang cukup memabukan.

Kyiara sedang duduk di samping gue sambil menampilkan ekspresi betenya.

Kenapa ya, gue justru malah seneng kalo ngeliat wajah Kyiara yang lagi bete kayak gitu. Lucu aja ngeliatnya. Imut, pipinya minta gue cubit.

"Jangan diem terus dong." ucap gue memecah keheningan.

Kyiara nggak menjawab. Dia hanya diam sambil memandang ke arah luar jendela.

"Lo tau nggak? Di cuekin sama orang yang kita sayang itu nggak enak," tiga detik kemudian Kyiara langsung menengok ke arah gue. Dan gue langsung bungkam.

Gue merutuki diri gue sendiri karena sudah mengucapkan kalimat tersebut. Tanpa sadar, sebenarnya gue baru aja jujur tentang perasaan gue ke Kyiara.

"Maksud lo?" Kyiara memutar tubuhnya menjadi menghadap kearah gue.

"Eh ... Nggak, itu ..." gue menggantungkan kalimat, "Lupain aja."

🍦🍦🍦

Kyiara.

Sehabis mandi dan berpakaian, gue langsung tiduran di atas kasur. Menatap langit kamar yang sepi.

Gue melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul setengah tujuh malam. Suasana rumah gue sudah sepi, karena ya ... Gue hanya tinggal berdua sama Mamah. Papah gue sering dinas keluar kota, pulangnya jarang-jarang. Dan kalau hari biasa, nyokap pun juga kerja. Kalau orang tua gue kerja, gue cuma tinggal sendirian doang di rumah. Gue nggak punya adik, ataupun kakak. Gue anak tunggal, yang sering di tinggal pergi sama orang tua.