Grayson
Setelah putus dari Lily, gue manjalankan hari-hari tanpa seorang perempuan di sisi gue. Nggak ada cewek yang bisa gue rangkul untuk saat ini, nggak ada cewek yang bisa gue anter jemput sekolah. Oke sebenarnya gue nggak galau, cuma aja kayak ada sesuatu yang kurang. Hmm... Kayaknya secepatnya gue harus dapetin pacar lagi.
Gue lihat sedari tadi Lily memperhatikan dari jauh. Saat gue masuk ke kantin, dia sudah memperhatikan gue, membuat gue sedikit risih sih sebenarnya. Dari tatapan matanya tersirat rasa sedih, penyesalan, dan minta balikan. Kalau yang gue lihat sih seperti itu. Gue nggak memperdulikan tatapannya, gue lebih memilih membuang muka ke sembarang arah.
Gue melihat Nessie sedang membawa nampan berisi makanan untuk di taru di mejanya. Saat gue melihat perempuan yang duduk di sebelah Nessie hati gue langsung bergetar seakan meminta gue untuk pergi dan gabung bersama kedua perempuan itu.
"Hai!" kata pertama yang keluar dari bibir gue ketika sudah bergabung di meja Nessie dan temannya.
"Hai!" sapa Nessie balik. Dia tersenyum hangat ke arah gue, sedangkan temannya yang tadi ketawa justru malah menjadi diam ketika gue datang.
"Boleh gabung kan gue?"
"Boleh dong!" lagi dan lagi, Nessie tersenyum. Kayaknya dia hobby banget senyum.
Gue berbincang-bincang bersama Nessie, dan beberapa kali pula kita tertawa karena topik perbincangan. Di saat gue dan Nessie asyik ketawa, justru temannya Nessie diam aja, nggak bersuara bahkan nggak berkutik sama sekali di tempatnya. Membuat gue bingung. Dia dari tadi nunduk terus sambil memakan makanannya.
"Hai!" sapa gue ke arah cewek itu. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil ke arah gue. Entah kenapa saat gue melihat senyumnya ada sesuatu yang membuat gue tertarik dengannya.
"Nama lo siapa?" tanya gue langsung to the point.
"Kyiara." jawabnya singkat. Oke namanya Kyiara. Gue hanya menganggukan kepala ketika mendengar jawabannya.
Kamipun kembali terhanyut dalam obrolan yang lumayan menyenangkan, walaupun Kyiara tetap bungkam.
🍦
Gara-gara nggak merhatiin Pak Anton yang lagi nerangin di depan papan tulis, akhirnya gue di usir dari kelas. Ck. Dan sekarang gue bingung mesti ngapain di lapangan saat jam belajar seperti ini.
"Hai Grayson." sapa salah satu cewek anak kelas sebelah yang nggak gue ketahui namanya siapa. Gue membalasnya hanya dengan senyuman tipis, tapi mampu membuat dia menahan jeritan.
Kan udah gue bilang. Mencari pacar ala Grayson tuh gampang. Tinggal kasih senyuman aja, sudah mampu membuat cewek-cewek menjerit histeris.
"Kok lo sendirian aja?" tanya nya. "Lo nggak masuk kelas?"
"Di suruh keluar sama Pak Anton gara-gara ketiduran di kelas." jawab gue tanpa memandang ke arah perempuan itu.
"Oh, yaudah. Kalau gitu aku temenin ya." dia baru saja mau duduk di samping gue. Kemudian gue langsung berdiri, "Nggak usah. Gue mau ke perpus."
Sebelum pergi meninggalkannya gue sempat melihat bagai mana raut wajah perempuan itu ketika gue memberikan sikap cuek seperti tadi. Dia sedang menekuk wajahnya, dan memandang ke arah gue dengan tatapan bete.
Ya bodoamat lha ya.
Intinya sekarang gue pengen ke perpus buat ngelanjutin tidur lagi.
Bye.
🍦🍦🍦
Kyiara
Supir gue belum dateng juga. Padahal gue udah hampir tiga puluh menit nungguin jemputan. Sekolah juga udah sepi banget kayak kuburan. Dan sekarang gue sendirian di sini, di depan halte. Kalau sudah jam segini, nggak ada bus yang lewat depan halte sekolah. Masa iya gue pulang mesti jalan kaki? Rumah gue ke sekolah tuh jauh ... Banget. Astaga!
Gue merasakan benda persegi yang sedang gue genggam bergetar. Gue kira ada pesan masuk, tapi ternyata pemberitahuan kalau batrai ponsel gue sudah melemah. Tinggal lima persen lagi. Duh, jangan mati dong.
Gue mencoba hubungin supir gue ini. Tapi dari tadi telpon gue nggak di angkat, pesan gue nggak di balas. Astaga, ini sebenarnya supir gue kemana?!
Saat batrai gue tinggal tiga persen, supir gue menelpon, gue segera mengangkatnya.
"Nona, saya minta maaf sekali tidak bisa menjemput anda. Karena mobil yang saya kendarai mendadak mogok di jalan dan ban mobilnya juga bocor." oh tuhan, demi apapun rasanya gue pengen marah mendengar pengakuan itu.
"Saya minta maaf sekali lagi, Nona, tentang panggilan telpon yang tidak saya angkat, karena ponsel saya tadi mati."
Oh Man ...
"Saya minta maaf sekali lagi." ucapnya, "Nona, apa mau saya carikan taxi untuk mengantarkan Nona pulang?"
"Nggak usah." jawab gue dingin. "Saya bisa cari sendiri."
Tiga detik dia bungkam, "Baik Nona. Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya."
"Ya." jawab gue singkat. Dan setelah itu panggilan telpon gue matikan.
Dan sekarang, gue harus nyari taxi buat mengantarkan gue pulang.
🍦🍦🍦
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love | Grayson Dolan
Fanfiction(Hanya sampai part 27) Cinta pertama Kyiara adalah Grayson, seorang playboy yang hobbynya gonta-ganti cewek. #3-dolantwins #3-graysondolan #1-dolantwins copyright©2016-arabieo