2.3

353 14 8
                                    

Grayson.

"Tolong kasih gue penjelasan kenapa lo minta gue untuk menjauh dari lo?" suara gue terdengar lirih.

"Gue nggak bakal kasih tau apa penyebabnya. Tapi yang pasti, please ... Jauhin gue." Kyiara menatap gue dengan tatapan permohonan. Matanya terlihat sendu dan banyak air mata yang berlinang.

"Tapi tolong kasih gue penjelasan, Kyiara. Supaya gue bisa tau apa penyebabnya," nada suara gue terdengar sedikit memaksa.

Kyiara hanya menundukan kepalanya dan kembali menangis. Gue merasa jantung gue berdetak ngilu. Gue nggak tau harus apa sekarang.

"Tolong," ucapnya di sela isak tangis.

Gue menarik nafas pelan dan menghembuskannya lewat mulut. "Oke, gue bakal turutin permintaan lo ini." gue mengucapkannya dengan penuh keterpaksaan.

"Gue bakal menjauh, tapi jangan paksa gue untuk berhenti mencintai lo."

🍦🍦🍦

Kyiara.

Gue masih terisak di bawah bantal. Mata gue sampe sembab. Sedari tadi Nessie mengusap-ngusap punggung gue berusaha menenangkan.

"Kan lo yang minta dia menjauh, tapi kenapa lo yang nangis?"

"Gue minta dia menjauh juga karena ada alasannya, Nes," ucap gue sambil sesegukan.

"Alasan? Apa alasannya?"

Gue berhenti menangis, tapi suara sesegukannya masih terdengar. Gue membalikan badan dan menatap Nessie dengan tatapan lemah. Gue merubah posisi tidur menjadi posisi duduk. Gue ingin menceritakan semua permasalahan gue kepada Nessie.

"Nes," yang di panggil hanya bergumam sambil menaikan sebelah alisnya.

"Gue pengen cerita sama lo."

"Cerita apa?" Nessie merubah posisi duduknya menjadi lebih tegak.

Gue diam sebentar sambil menatap wajah Nessie yang memancarkan ketidak sabaran. Sebenarnya gue nggak mau menceritakan permasalahan ini ke siapa-siapa. Tapi rasanya kalau di pendam sendiri makin sakit. Jadi mau nggak mau mendingan di ceritakan aja ke sahabat sendiri.

"Jadi," sebelum bercerita gue menarik nafas dan membuangnya lewat mulut. "Ada sesuatu yang ngebuat gue terpaksa menjauhi Grayson."

Nessie mengerutkan keningnya bingung, "apa?"

"Jadi, ada yang nggak suka ngeliat gue deket-deket sama Grayson. Dia awalnya suka ngirim surat peringatan keloker gue. Awalnya nggak gue tanggepin banget sih. Tapi lama kelamaan orang itu semakin liar. Dia sampe nerror gue. Dia suka nelponin gue tiap malem. Tapi kalo telponnya gue angkat, dia nggak bakal ngomong." gue menatap wajah Nessie sekilas. Wajah perempuan itu memancarkan aura penasaran.

"Trus akhirnya gue milih buat ganti nomor. Dan untungnya pas gue udah ganti nomor dia udah nggak pernah gangguin gue lagi," gue diam selama beberapa detik, "Dan gue kira terror dari dia udah berhenti kali. Eh ternyata masih berlanjut. Justru sekarang dia makin liar. Dia udah berani ngebobol loker gue dan mengacak-ngacak isinya. Dan dia sekarang rajin banget ngirimin gue surat peringatan buat ngejauhin Grayson."

"Dan kemaren malam pas gue lagi ngedate sama Grayson, dia ada di sana Ness." gue menunduk sedih, "Dia merhatiin gue dengan jubahnya. Gue takut." gue kembali menangis.

"Ya ampun Ra, lo kenapa nggak cerita sama gue sih?" dari nadanya Nessie terdengar sedang marah.

"Kalo lo ceritain ini ke gue dari awal, pasti gue udah bantu lo buat nemuin jalan keluarnya!"

Gue masih menundukan kepala, "Maaf," ucap gue lirih.

"Terus sekarang, dia masih ganggu lo?" gue mengangguk. Nessie mengusap wajahnya kasar.

"Kita harus cari tau siapa dia, Ra."

🍦🍦🍦

Grayson.

Sedari malam gue hanya bisa menekuk wajah tanpa minat. Gue nggak mood untuk melakukan apapun. Ini pertama kalinya gue ngerasain patah hati. Cinta gue di gantungin sama Kyiara.

Ethan terus-terusan bertanya kenapa wajah gue murung kayak gini. Padahal kemarin malam saat mau berangkat ke rumah Kyiara muka gue masih memancarkan aura bahagia. Beda sama yang sekarang.

Drtt...

Handphone gue bergetar ada panggilan masuk. Gue melihat nama pemanggilnya. Nessie.

Tumben banget nih anak telpon gue. Biasanya juga nggak pernah. Awalnya sih nggak mau gue angkat, karena gue lagi nggak mau di ganggu. Tapi entah kenapa tangan gue justru malah mengambil benda persegi itu yang tergeletak di atas nakas. Dan langsung saja gue mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Ada ap—" ucapan gue terputus. Nessie sudah berbicara lebih dulu.

"Ada yang nerror Kyiara, Gray." gue mengernyit bingung. Apaan coba nih bocah nggak jelas banget tiba-tiba nelpon kayak gini. Mau ngajak bercanda apa? Duh, tapi sayangnya gue lagi nggak mood buat bercanda.

"Apaan sih, ngomong tuh yang jelas." kata gue bete.

"Jadi gini, Kyiara kemarin minta lo buat ngejauhin lo kan?" wah ... Ajaib, tau aja nih bocah.

"Iya,"

"Sebenarnya tuh ada yang nerror Kyiara. Dia minta Kyiara buat ngejauhin lo, Gray."

"Hah?!"

"Hah heh hah heh kalo di kasih tau."

"Seriusan woi."

"Pokonya alasan Kyiara minta lo buat ngejauh ya itu. Karena dia udah capek di terror mulu."

"Kok dia nggak bilang sama gue sih?"

Terdengar suara Nessie yang menghembuskan napasnya kasar. "Gue juga baru tau tadi. Sekarang gue lagi di kamar mandinya Kyiara. Gue juga nelpon lo ini sambil diem-diem. Soalnya Kyiara nggak mau sampe lo tau."

Gue mengacak-ngacak rambut kesal.

"Tenang aja Gray, gue bakal bantuin lo buat mencari tau siapa orang yang suka menerror Kyiara."

🍦🍦🍦

Asek Nessie come back. Hehe, ada kah yg kangen Nessie? Wkwkwk

Oh iya, kayaknya untuk part selanjutnya aku bakal slow update deh. Soalnya ada something yg lg aku pikirkan. Hehe. Tenang aja, aku lagi mikirin buat ending cerita ini kok.

Dan kayaknya cerita ini makin aneh. Yagasi?

Ah sudahlah. Capek mau bobo. Bye, jangan lupa vomment❤

First Love | Grayson DolanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang