16

7.5K 315 6
                                    

seperti biasa aku orangnya pemalas jadi langsung copas saja wkwk :)

Wajah Yang sangat pucat pasi, bibir Yang berwarna merah muda mengering, matanya tertutup dengan sangat rapat. Itulah deskripsi keadaan zevanya Sekarang. Mataku tak henti hentinya menatap ke arahnya, aku sangat kalut dab gelisah dengan keadaanya zevanya sekarang. Ia masih tergeletak tak berdaya di atas ranjang rumah sakit sejak satu hari yang lalu.

Tangaku tak henti hentinya, selalu menggenggam tangannya yang hangat, sesekali mencium punggung tangannya.

Suara decitan pintu membuat halu haluanku memudar begitu saja. Aku menoleh ke arah ambang pintu, ternyata mama dan papa datang untuk menjenguk zevanya.

"Kabar zevanya bagaimana zer?" Tanya mamaku ketika ia sudah masuk ke dalam ruangan.

Aku menatap mamaku dengan tatapan lesu. Lalu menggeleng.

Bisa kurasakan sebuah tangan yang dingin menyentuh bahuku, yang tidak lain itu adalah tangan mamaku.

"Mama yakin zeva baik baik saja zer, jangan terlalu mencemaskan dia zer" kata mamaku. Aku menghela nafas dengan berat lalu mengangguk.

"Mendingan kamu pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan makan" Saran mamaku. Aku menggeleng.

"Enggak ma, zero mau disini menjaga zevanya" kataku. Mamaku berdecak.

"Pokoknya pulang zer, lihat keadaan kamu Sekarang, lagi berantakan banget, kalau zevanya tau, dia pasti akan marah melihat kamu enggak bisa merawat diri" kata mamaku lagi.

"Tapp_"

"Enggak ada tapi tapian zero, dengerin kata mama!!" Kata mamaku tegas Dan memotong perkataanku. Aku menghela nafas, lalu mengangguk.

"Baiklah, zero akan pulang" kataku dengan pasrah. Dia tersenyum.

"Yaudah ma, pa, zero pamit, tolong jaga zevanya terlebih dahulu" kataku.

"Iya zero"kata mama Dan papaku bersamaan.

"Asalamualaikum" salamku sambil berjalan keluar dari ruangan.

"Walaikumsalam"

***

Zevanya POV.

Aku membuka mataku secara perlahan lahan, rasanya sangat susah sekali untuk membuka mata ini. Setelah berhasil membuka mata, rasa pusing menyelinap ke dalam kepalaku secara tiba tiba. Dengan refleks Tanganku memijit pelipis keningku.

Ketika aku benar benar sudah bisa melihat dengan jelas, mataku terpaku ketika melihat mama Dan papaku sedang berada di sampingku, mereka semua tersenyum kepadaku.

"Apa yang kamu rasakan sekarang zev?" Tanya mamaku.

"Mama mminum"kataku dengan suara serak. Dia mengangguk lalu memberikan aku segelas air putih kepadaku, sedangkan aku menerima uluran segelas air putih tersebut lalu meminumnya.

Setelah merasa cukup,  aku memberikan gelas itu kepada mamaku, sedangkan dia menerima uluran dariku Dan meletakan gelas itu di atas meja.

"Kak zero?" Tanyaku. Ini lah yang sudah menjadi kebiasaanku, setiap aku membuka mata pasti aku selalu mencari kak zero ketika ia tidak berada di sisiku.

Mamaku dan  papaku tersenyum atas pertanyaanku, entah sebab apa mereka tersenyum.

"Dia ke rumah dulu zeva, mau membersihkan diri dulu, soalnya sejak kemarin ia selalu menjaga kamu" kata papaku. Aku tersenyum mendengarnya.

"Bayi zeva enggak apa apa kan ma?" Tanyaku kepada mamaku dengan tatapan cemas.

"Baik kok, kan calon mamanya selalu menjaganya" kata mamaku. Aku hanya terdiam menanggapinya.

My Lovely Brother #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang