Zero POV.Rasanya ketika aku membuka mataku dari tidurku, tiba tiba rasa kebahagianku datang ke diriku secara tiba tiba. Senang karena ketika aku membuka mata, istriku sedang tertidur di sampingku dengan memeluk tubuhku, dan yang lebih membuatku senang ketika aku mengingat perbuatan semalam yang kami lakukan, pernyatuan yang sangat erotis diantara kita.
Aku tersenyum sendiri ketika melihat wajah polos zevanya yang sedang tertidur, dengan tubuh yang masih polos tanpa sehelai benangpun sama sepertiku.
Ahh entahlah, ada apa dengan diriku semalam, aku tidak tahu bagaimana bisa aku berbicara untuk meminta hak ku kepada zevanya. Tetapi itu lah yang aku inginkan, meminta hak ku kepadanya dan melaksanakannya.
Tanganku membelai anak rambut yang menutupi wajah zevanya, diriku terkesiap ketika merasakan pelukan zevanya semakin erat, tetapi aku membiarkannya, aku ingin selalu seperti ini, berdekatan dengannya.
Kalau saja, aku tidak ingat kalau hari ini ada meeting di kantor, aku tidak akan pergi meninggalkan zevanya dari ranjang, aku ingin seperti ini terus, tidak ingin pergi tetapi keadaanlah yang memaksaku.
Aku melepaskan tangan zevanya dari dada bidangku secara perlahan lahan, lalu bangun dari tidurku dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa saat kemudian, setelah membersihkan tubuhku dan sudah mengenakan pakaian kantor, ketika aku ingin menghampiri zevanya, dia sudah terbangun dari tidurnya sambil menatapku.
Aku tersenyum sambil berjalan mendekat ke arahnya, punggungku ku bungkkukan ketika sudah berdekatan dengan zevanya, lalu aku mencium pipinya.
"pagi" kataku setelah mencium pipinya. Ia terdiam sejenak, lalu.
"pa-gi" jawabnya kaku. Aku tersenyum, lalu duduk di sisi ranjang tepatnya di hadapannya.
"pagi anak papa" sapaku kepada anakku yang masih di dalam perut zevanya, aku mengelus perut zevanya dengan pelan.
"kak" panggilnya dengan suara serak.
Aku menoleh ke arahnya.
"kenapa?" tanyaku. Dia menundukkan kepalanya.
"kakak ingin kerja?" tanyanya. Aku tersenyum.
"iyaa, kenapa?"
"kalau enggak usah ke kantor dulu gimana?"
Aku mengerutkan dahiku, diriku heran karena tiba tiba zevanya bertanyanya seperti itu.
"kenapa?" tanyaku.
Dia menggeleng, lalu dirinya menjadi murung, aku mengerutkan dahiku, lalu mengangkat wajahnya supaya aku bisa melihat matanya.
mataku terpaku ketika melihat kedua mata zevanya sudah berlinang air mata, aku langsung mendekat ke arahnya dan memeluk tubuhnya, entahlah kenapa aku tiba tiba melakukan itu, tetapi melihat dari suasana antara aku dan zevanya, ini lah yang harus aku lakukan kepadanya.
Aku mengelus rambut zevanya yang terurai. Bisa ke dengar dia sedang menangis pelan, aku semakin mengerutkan dahiku karena merasa cemas dan heran.
"kenapa?" tanyaku sambil memeluk tubuhnya.
"aku mau kakak di sini" katanya pelan. Aku tersenyum mendengarnya, baru kali ini aku melihat tingkah manja zevanya setelah pernikahan kami, tetapi aku menyukainya, menyukai kalau ia bersikap manja kepadaku.
"iyaa" ucapku.
"kakak akan di sini kok" lanjutku.
Dia melepaskan pelukanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/90968484-288-k596236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother #wattys2017
Romansacover by : @kamubiru. [Saquel of my[husband]]. Seharusnya pernikahan ini tidak akan terjadi kalau saja aku tidak datang ke club malam sendirian. Hidupku dan masa depan ku sudah hancur, sejak malam terkutuk itu. Sungguh aku tidak akan bisa melupakann...