20

7.2K 285 3
                                        


Aku dan kak zero keluar  dari kamar, setelah aktivitas panas yang kami lakukan, wajahku terus menerus menyungging senyuman karena kak zero hingga kini masih menggenggam tanganku hingga sampai di meja makan.

Ketika aku dan kak zero sudah sampai di meja makan, semua anggota keluarga yang berada di sana, menatapku dan kak zero dengan tatapan gembira. Bahkan mama dan papa bersorak sorak meledekku dan kak zero.

"pengantin baru mah beda, bangun saja hingga kesiangan" kata zara meledekku dan kak zero.

Aku duduk dengan perasaan kesal karena ledekan zara. Mataku menatap wajah zara dengan tatapan permusuhan

"zara jangan meledek zevanya dong, biarkan saja kalau zeva dan zero telat bangun namanya juga pengantin baru, nanti juga kamu akan seperti itu ketika sudah menikah" kata papaku membelaku. Wajahku menyungging senyuman ketika papa membelaku.

"tuhh dengar zara, bilang saja kamu sirik sama kakak gara gara kamu tidak mempunyai pasangan" celetukku.

"sudah sudah jangan berdebat terus, mendingan kalian cepat sarapan" kata mamaku memisahkan perdebatan antara aku dan zara.

***

Aku menunggu kak zero pulang dari kantornya di taman rumah mamaku, tadi  pagi setelah sarapan bareng, kak zero pamit pergi kepadaku untuk pergi ke kantor karena ada urusan penting. Tadinya aku ingin ikut dengannya tetapi ia mencegahnya, dengan berasalan ia tidak mau kalau aku kecapean karena besok aku sudah mulai magang. Mau tidak mau, aku harus menuruti perkataannya.

Diriku tersentak kaget, ketika ada tangan kekar yang menepuk bahuku dari belakang, refleks aku menoleh ke seseorang yang telah menepuk bahuku, diriku terkejut ketika melihat kak edd telah berada di hadapanku dengan menyungging senyuman.

Diriku masih terkejut dengan kedatangannya, oleh karena itu, aku tidak membalas senyumannya. Dia duduk di sampingku dan matanya terus menatap mataku. Tatapannya masih sama dengan yang dulu, ketika dulu aku dan dia sedang bersama dan masih berhubungan.

"zev" panggilnya membuyarkan lamunanku. Lagi lagi Aku tersentak kaget karena panggilannya.

"iy-ya" jawabku kaku. Dia tersenyum.

"kamu apa kabar?" tanyanya. Aku tersenyum.

"baik banget kak" jawabku sambil tersenyum.

Dia menggelengkan kepalanya. "kakak kira keadaan kamu akan memburuk jika kakak tidak ada di sampingmu seperti dulu ketika kita masih berhubungan" katanya. Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"kakak masih mencintaimu zev" katanya. Mataku seketika membulat dan melebar, diriku sangat terkejut dengan perkataan kak edd dengan tiba tiba.

"cinta selama bertahun tahun tidak akan mudah untuk dilupakan zev, apalagi dengan jangka waktu dua bulan saja" lanjutnya. Aku masih terdiam, diriku masih terkejut dengan perkataan jujurnya dia.

"hati aku hancur ketika melihat orang yang aku cintai sedang bermesraan dengan lelaki lain selain aku, kamu sudah menghancurkan hatiku zev" katanya dengan pelan dan dengan nada kesedihan. Aku tetap terdiam.

"kakak yakin kamu masih mencintai kakak" katanya. Aku menggeleng.

"enggak kak" ralatku. Dia tersenyum miring.

"bagaimana bisa kamu melupakan cinta kita yang sudah bertahun tahun tumbuh dengan jangka waktu yang terbilang singkat" katanya.

"karena pada suatu masa seseorang akan menjadi berbeda apabila ia sudah dikecewakan" jawabku.

"aku mempunyai seseorang yang lebih berhak untuk aku cintai kak, dan kak zero lah yang berhak atas cintaku bukan kakak" lanjutku.

Dia terdiam sambil matanya menatap mataku lekat lekat.

My Lovely Brother #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang