Warning 21++
Harap bijak membacanya.
Zevanya pov.
Tubuhku menggeligat ketika merasakan kecupan kecupan nikmat di sekitar tubuhku, aku hafal betul perbuatan siapa ini, jika bukan suamiku, siapa lagi.
Aku tidak membuka mataku, rasanya sangat enggan, aku hanya ingin menikmati kecupan kecupan ini, tubuhku mengerang ketika ia menggigit lembut leherku. Sudah lama aku tidak di cumbu seperti ini dengannya, dan aku sangat merindukannya.
Entah kenapa, dalam sekejap aku merasa sangat ingin bercinta yang keras dengannya, aku ingin dimasuki oleh kejantanannya dan aku lah yang memimpin percintaan ini.
"Ahhh.." desahan lolos dari kerongkongan mulutku, seketika aku membuka mata, dan langsung membalikan tubuhku ke arahnya, ku cumbu bibirnya dengan panas, dan sedikit tergesa gesa, entah lah aku sangat ingin bersikap menggodanya dan liar dalam percintaan ini.
Dia mengerang tertahan ketika lidahku menelusup masuk ke rongga mulutnya, menjelajahi rongga mulutnya, dan membelit lidahnya dengan lidahku.
Untuk sesaat, aku lah yang mimpin pergulatan panas ini, dan aku sangat menyukainya. Aku heran kepada diriku, rasanya ini bukan diriku, bersikap liar dalam hal intim seperti ini, tidak pernah kulakukan sebelumnya.
Iya, mungkin ini karena hormon kehamilanku. Aku menunggu dengan tidak sabar tangannya yang ingin meremas dadaku dengan kuat kuat, aku sangat menginginkan itu, tetapi dia tidak segera melakukannya.
Dengan nakal, aku meraih tangan kekarnya dan meletakannya di dada besarku, semenjak kehamilanku rasanya payudaraku semakin membesar, dan semakin montok, mungkin ia juga tidak percaya dengan ukuran payudaraku sekarang yang sangat berbeda dengan sebelumnya.
Aku meletakam tanganku di atas tangannya yang saat ini berada di salah satu payudaraku, tangannya tidak juga meremas dadaku, ia hanya terdiam, dengan kesal aku meremas payudaraku sendiri dengan tangannya yang berada di bawahku, seolah olah ialah yang meremasnya.
Ia melepaskan pagutan bibir diantara kami, menatap wajahku dengan keheranan, mungkin ia heran dengan sikap liarku ini.
"Kamu berbeda, ada apa?" Tanyanya.
Aku mengerang tertahan karena remasanku sendiri. Ku tatap wajahnya dengan tatapan permohonan.
"Aku ingin, ingin bercinta denganmu dengan keras" ucapku dengan serak. Dia tersenyum, tangannya mengusap wajahku dengan pelan.
"Istriku sangat liar sekali sekarang" ucapnya dengan terkekeh, aku menatapnya dengan kesal, setetes air matapun telah jatuh dari pelupuk mataku karena rasa kesal yang sudah memuncak di ubun ubun, aku ingin dirinya, kenapa ia seperti itu?
Dia terlihat cemas melihat diriku menangis
"Sayang, kenapa menangis?" Tanyanya. Aku semakin menangis dengan kejar, ku tenggelamkan wajahku di dada bidangnya, rasanya aku sangat malu dengan keinginanku sekarang.
Dia memeluk tubuhku dengan lembut, kurasakan bahwa dia telah mengecup kepalaku beberapa kali.
"Kenapa menangis?aku menyakitimu?" Tanyanya.
Aku belum berniat untuk membalas pertanyaannya. Aku malu dengan dirinya dan diriku, kenapa sikapku sanga memalukan, aku mengumpat berapa kali karena sikap bodohku itu.
"Zeva" panggilnya dengan lembut, dia memundurkan wajahku dengan pelan, menatap wajahku dengan kecemasan yang tertera di wajahnya.
"Aku ingin bersikap seperti ini kak, aku nggak tau kenapa seperti ini" ucapku dengan terisak, ia tersenyum, tangannya mengusap perut buncitku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother #wattys2017
Romancecover by : @kamubiru. [Saquel of my[husband]]. Seharusnya pernikahan ini tidak akan terjadi kalau saja aku tidak datang ke club malam sendirian. Hidupku dan masa depan ku sudah hancur, sejak malam terkutuk itu. Sungguh aku tidak akan bisa melupakann...