25

5.5K 242 5
                                    

25
Zero POV.

Kecewa, marah, itu lah yang saat ini terjadi di dalam perasaanku, kenapa mereka tega berbuat seperti itu padaku? Apa salah keluarga ku kepada mereka? Kenapa mereka menyingkirkan keluargaku satu persatu. Mereka yang sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri, bahkan aku sangat menyayangi mereka, telah tega membohongiku selama bertahun tahun lamanya. Mereka telah membuat mom ku meninggalkan ku di saat aku masih berumur satu tahun, dan tidak lama dari itu, dad ku dengan teganya menitipkan aku ke panti asuhan hanya demi mereka. Terutama orang yang selalu ku panggil dengan sebutan mama, ternyata dia lah penyebab kehancuran keluargaku. Kenapa aku bodoh dan buta padanya, bodoh karena aku membiarkannya masuk ke dalam hidupku, buta karena aku selalu menganggapnya sebagi orang yang sangat baik, padahal dia sangat jahat dan licik.

Dia yang telah merebut dadku dari momku, hingga hubungan mereka hancur. Bukan hanya itu, di saat dad ku benar benar sudah meninggalkan mom demi dia, dia membuat rencana licik untuk menyingkirkan dadku, hingga sekarang dad ku sudah meninggal di saat aku masih berumur 3 tahun. Bayangkan seorang anak kecil yang belum mengerti apa apa, belum mengerti arti kehidupan apa? Sudah di tinggalkan oleh ke dua orang tuanya.

Kalau saja aku tidak bertemu dengan seseorang yang sudah memberitahu masa lalu keluarga ku, aku akan selalu di bohongin dan di bodohin oleh mereka, beruntung aku dapat bertemu dengan mereka, mereka adalah satu satunya anggota keluargaku yang aku punya.

*flashback.

Dua minggu yang lalu, di saat aku masih berada di singapura.

Saat itu jam sudah menjukkan pukul setengah delapan malam, dan aku baru saja ingin menelphone istri tercintaku yaitu zevanya. Tetapi ketika aku baru saja ingin menelphone, terdengar suara bel dari luar ruangan kamarku. Lantas aku mengurung niatku untuk menelphone zevanya, karena aku harus membuka pintu kamar terlebih dahulu.

Aku berjalan ke arah pintu kamar, ku buka pintu itu, mataku terpaku ketika melihat seseorang yang merupakan rekan bisnis perusahaanku, bahkan saat ini aku juga sedang menjalin kerja sama dengan perusahaannya, tetapi yang lebih mengejutkannya, di sana juga terdapat alicia, aku mengerutkan dahiku ketika melihat alicia, kenapa alicia bisa berada di sini dan bersama dengan orang yang saat ini di hadapanku.

"pak lucas,  ada apa?kenapa tiba tiba datang menemui saya?" tanyaku. Dia tersenyum.

"bisa saya masuk ke dalam terlebih dahulu, ada urusan penting yang harus saya bicarakan kepada mu" katanya. Aku mengerutkan dahiku, lalu mengangguk kaku.

Tubuhku ku miringkan sedikit untuk memberikan pak lucas jalan masuk ke dalam kamar hotelku, tidak hanya dia yang masuk ke dalam kamarku, tetapi alicia juga.

Mereka aku persilahkan untuk duduk terlebih dahulu.

"silahkan duduk dulu" kataku. Pak lucas tersenyum.

"tidak apa, saya dan alicia hanya sebentar di sini" katanya.

"bagaimana bapak bisa mengenal alicia" tanyaku.

"iya dia merupakan anak angkat dari kakak saya" katanya.

Aku mengangguk mengerti, dahiku berkerut ketika pak lucas memberikan sebuah amplop besar yang berwarna putih, di atas amplop itu terdapat nama rumah sakit.

"ini apa pak?" tanyaku. Dia tersemyum.

"buka saja, kamu akan tahu isinya apa" katanya. Aku lagi lagi mengerutakan dahi, lalu tanganku mulai membuka amplop itu.

Ku ambil kertas yang terdapat di dalam amplop itu. Lalu aku membukanya.

Bola mataku membulat ketika membaca surat itu, di dalam surat itu tertana namaku dan nama pak lucas, surat ini merupakan surat tes dna, aku semakin terkejut ketika melihat ada tanda positif di kertas itu, itu berarti aku dan dia masih satu darah dan gen.

My Lovely Brother #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang