Aku menatap mamaku dari luar jendela ruangan ugd dengan tatapan sendu, setelah mendengar pernyataan dokter tadi yang menyatakan bahwa saat ini zevanya sedang mengandung, tiba tiba mamaku sudah tidak sadarkan diri, dia terlihat sangat shock sekali.
inilah yang aku khawatirkan jika mama tahu masalahku dan zevanya, ia akan merasa sedih dan shock seperti ini.
ketika dokter yang menangani keadaan mamaku sudah keluar dari ruangan. lantas, aku langsung berjalan menghampirinya.
"dokter bagaimana keadaan mama saya?" tanyaku dengan cemas.
dokter itu terlihat mengulas sebuah senyuman.
"tenang saja, pasien baik baik saja, dia hanya pingsan saja, dalam waktu beberapa menit, dia akan sadarkan diri" ucapnya. aku menghela nafas dengan lega, lega karena keadaan mamaku baik baik saja, dan setelah mamaku sadar, aku harus memberitahu padanya bahwa zevanya tidak salah dalam masalah ini, tetapi aku lah yang salah.
"terima kasih dokter" ucapku. dokter itu mengangguk.
"baiklah saya permisi sebentar" ucapnya. aku hanya menganggukan kepalaku, lalu dia beranjak pergi meninggalkanku, selanjutnya, aku masuk ke dalam ruangan, untuk menemui mamaku. aku ingin cepat cepat memberitahu dirinya tentang masalah ini, aku tidak ingin mamaku menyimpulkan bahwa zevanya sudah sengaja melakukan hal itu.
ketika aku baru saja berdiri di samping tubuh mamaku yang saat ini sedang tergelatak di atas bangsal, matanya sudah membuka secara perlahan lahan, dan aku menyaksikannya.
"zero" panggil mamaku dengan suara pelan dan serak, dia terlihat ingin beranjak dari posisinya, seperti berniat untuk duduk, dan aku membatunya.
sebuah tetesan air mata langsung menetes dari pelupuk matanya ketika aku sudah menatap manik matanya, aku menggelengkan kepalaku serasa menyuruh mamaku untuk tidak menangis, jari jari panjangku, ku jadikan untung menghapus air matanya yang sekian kalinya menetes.
"jangan menangis ma" ucapku dengan pelan dan memohon.
"zer bagaimana bisa zevanya seperti itu??apa mama sudah gagal untuk mendidiknya??kenapa dia melakukan hal itu?" tanya mamaku dengan bertubi tubi macam pertanyaan. aku terdiam untuk sesaat, lalu
"dia enggak salah ma, zeva melakukan hal itu sedang tidak sadarkan diri, pengaruh dari alkohol yang ia minum" ucapku menjelaskan, dia terlihat mengerutkan dahinya, nampaknya ia merasa heran dengan perkataanku.
"kamu tahu tentang masalah ini?"
aku menganggukan kepalaku, seketika itu lah tetesan air mata, yang tadinya sudah tidak menetes, sekarang menetes kembali.
"aku tahu kalau zeva sudah melakukan hal itu, tetapi untuk mengenai kandungan zeva, zero baru tahu tadi" ucapku.
"siapa yang melakukan hal itu kepada zevanya zer??bukannya zeva tidak mempunyai teman cowok atau pacar??" tanyanya masih meneteskan air mata.
aku menghela nafas dengan panjang, sekarang sudah saatnya lah, aku mengatakan semuanya kepada mamaku, mungkin setelah aku mengatakan hal ini, mamaku merasa bertambah kecewa lagi kepada anak anaknya terutama diriku.
"maaf ma,..zero yang sudah melakukan hal itu"
hening.
untuk sesaat suasana diantara aku dan mamaku, menjadi hening, lalu selanjutnya, terdengar suara isakkan tangisan dari mamaku.
dia menundukkan wajahnya dengan lesu, menangis dengan sejadi jadinya, jika tadi hanya sebuah tetesan air mata saja, tetapi sekarang tangisannya di lengkapi dengan isakkan kejarnya. dia hancur, hancur karena diriku.
![](https://img.wattpad.com/cover/90968484-288-k596236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother #wattys2017
Romansacover by : @kamubiru. [Saquel of my[husband]]. Seharusnya pernikahan ini tidak akan terjadi kalau saja aku tidak datang ke club malam sendirian. Hidupku dan masa depan ku sudah hancur, sejak malam terkutuk itu. Sungguh aku tidak akan bisa melupakann...