4

225 44 1
                                    

- Author pov -

" Kau kenapa barbs ? " Tanya Kendall khawatir.

" Aku tidak apa apa, aku ingin ke kamar duluan. Jika kalian sudah mengantuk atau ingin mengambil sesuatu, pergilah ke kamarku. "

Barbara pun berlalu meninggalkan kedua sahabatnya itu. Sesampainya di kamar, Barbara mengambil sebuah foto. Di dalam foto itu, terdapat Barbara, Johnny, Kendall, dan Cara.

Barbara mengelus foto itu dan mengucapkan " Aku akan selalu mengingat kalian " Barbara tersenyum masam.

Tok tok tok...

" Masuk lah. "

" Barbara lebih baik kau packing, kami akan membantumu "

" Ok "

Cara, Kendall, dan Barbara mulai packing.

" Kau ingin membawa sebagian bajumu atau semua? " Tanya Cara.

" Sebagian saja, aku akan berkunjung kesini lagi, jadi tidak usah dibawa semua "

" Ok "

Cara pun mengambil sebagian baju Barbara, dan memasukan nya ke koper.

" Barbs, kau ingin membawa buku novel mu juga? " Tanya Kendall.

" Boleh juga. "

Barbara mengambil semua foto yang ada dikamarnya. Dia mengambil ransel nya dan memasukan semua foto itu.

" Kau membawa semua foto? " Tanya Kendall yang sedang membereskan semua novel ku.

" Ya aku membawa nya, karena aku pasti akan merindukan kalian. "

Kendall hanya tersenyum.

( Skip )

Orang tua ku sudah kembali ke rumah. Kendall dan Cara sudah tertidur, aku pun memilih untuk tidur juga.

( Skip )

- Barbara pov -

" Barbara bangunn!! "

Seseorang mengguncang tubuh ku. Ugh siapa dia, aku masih mengantuk.

" Sebentar, 5 menit lagi " ucapku malas.

" Penerbangan mu jam 11, Barbara. Sekarang sudah jam 9 "

" Lalu kenapa? Masih tersisa 2 jam bukan? Berikan lah waktu 5 menit lagi "

" Johnny sudah menunggu mu, dia bilang ingin mengajakmu jalan jalan "

Aku langsung membuka mataku.

" Mendengar kata Johnny, baru bangun. " ledek Kendall.

" Dimana Johnny? " Tanyaku penasaran.

" Di mimpi mu "

" Hey aku serius " ucapku pada Kendall dan Cara.

" Dia ada dibawah, cepatlah mandi. "

Aku segera bangkit dan berlari kecil menuju kamar mandi.

- Author pov -

" Semangat sekali dia " Kendall terkekeh melihat Barbara yang seperti itu.

" Dia sangat mencintai Johnny " Ucap Cara.

" Ya aku tau "

Beberap menit kemudiaan, Barbara keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang cantik.

Mereka berdua turun. Johnny sudah terlihat dari tangga sedang menunggu.

- Barbara pov -

Di bawah sudah terlihat mom, dad, dan Johnny.

" Hey mom , dad , dan Johnny " aku mencium pipi kanan dad dan mom ku. Aku hanya tersenyum kepada Johnny.

" Johnny nya tidak dicium? " Goda Cara.

Aku mengecup pipi kanan Johnny, lalu pipiku memerah.

" Haha , terimakasih " ucap Johnny.

" Terimakasih untuk apa? "

" Tidak, aunt aku pinjam anak mu ya. "

" Baiklah, tapi cepatlah pulang ya "

Aku ditarik Johnny pergi keluar dan memasuki mobil nya.

" Kau ingin membawaku kemana? " Tanyaku penasaran.

" Aku ingin menculik mu agar tidak jadi pindah ke London " dia terkekeh.

" Tidak lucu "

Suasana menjadi hening.

Setelah menempuh perjalanan, kami pun sampai. Taman? Ya dia membawaku ke taman.

" Kau membawa ku ke taman? "

" Ya, kau ingat pada saat kita pertama kali bertemu, kita berkenalan dan ternyata kita satu sekolah. Semakin hari kita semakin dekat. Sampai akhirnya aku jatuh cinta padamu, dan aku menyatakan cinta ku padamu disini. Kau ingat? "

" Aku selalu mengingatnya "

Johnny menggenggam tangan ku, dan membawaku ke kursi taman.

" Sulit untuk menerima semua ini. " Johnny sedikit berbisik.

" Aku pun begitu. " Air mataku mulai menetes.

" Kenapa semua ini terjadi? Apakah tuhan sudah tidak ingin kita bersama lagi? Tuhan sudah tidak ingin melihat kita bahagia? Kenapa sangat sulit untuk menerima semua ini? " Johnny mengucapnya sendu.

" Tolong jangan menangis, melihat mu menangis membuat hati ku sakit. Mungkin ini yang terbaik untuk kita. " Lanjut Johnny.

" Aku pun begitu Johnny, sulit untuk menerima semua ini " ucapku semakin terisak.

Johnny menarikku kepelukannya.

" Tolong jangan menangis, jika kita memang berjodoh, kita akan bertemu kembali " Johnny mencoba menenangkan ku, tapi ucapannya itu justru membuatku semakin ingin menangis.

" Tuhan tau yang terbaik untuk kita. " Lanjut Johhny.

--------------------
Voment 👌

Sekian thx.
Salam.

Friendzone • niall hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang