- Still Author pov -
"Aku bertanya. Apa arti persahabatan bagimu?! Munafik!!" Barbara membentak Kendall.
Munafik.
Mendengar kata munafik, Kendall meneteskan air matanya.
" Tenangkan dirimu barbs " Niall menyuruh Barbara duduk.
" Niall merangkul mu, aku tidak marah kan? " Tanya Johnny.
" Ya kau tidak marah, kau tidak marah karena kau tidak mencintai ku. " Barbara menunduk.
" Aku mencintaimu barbs, aku mencintaimu. "
" Mencintai dalam arti teman. Aku menyesal 10 bulan menjalani hubungan denganmu. "
" Barbs, aku mencintaimu. Sungguh. Tolong jangan menyesal dengan hubungan kita. " Johnny melihat ke arah Barbara.
" Mulai sekarang, biasakan dirimu tanpa ku. " Semua yang ada di ruang makan menatap Barbara.
" Maksudmu?! Kau ingin hubungan kita berakhir?! " Johnny kaget tentunya.
" Aku ingin kita break, bukan hubungan kita berakhir. Namun, jika kau menginginkannya silahkan. "
" Barbs aku tidak bisa, tolong. "
" Kau bisa, ada Kendall di sisimu. " Kendall menatap Barbara.
" Katakan jika kau masih mencintai Kendall, dan aku hanya jadi pelampiasan mu saja. " Lanjut Barbara.
" Aku mencintaimu Barbs. "
" Lalu apa yang kau lakukan tadi? "
Johnny langsung terdiam.
" Janganlah menjadi lelaki bodoh. " Barbara meninggalkan mereka semua.
" Kau sangat bodoh, kau melakukan itu kepada Barbara. Dia sempurna untukmu. Dia baik, dia cantik, dia mempunyai hati yang lembut. Dia bahkan tidak mempunyai pikiran untuk mencari pengganti mu. Kau taruh dimana otakmu? Dikaki mu? Atau di kepala Kendall? " Niall menasihati Johnny.
" Aku minta maaf. "
" Meminta maaflah kepada Barbara. Dia ada di halaman belakang mungkin. "
Johnny mengangguk dan pergi menyusul Barbara.
- Author pov end -
- Barbara pov -
Masih terbayang bagaimana cara Johnny mencium Kendall.
Aku menangis lagi.
Ya tuhan tolong, hilangkan bayangan itu.
" Barbara " panggil seseorang dari belakang. Aku menoleh kebelakang.
Itu Johnny.
Aku lelah. Aku sangat lelah.
" Tinggalkan aku sendiri. "
" Kumohon maafkan aku. "
Aku hanya diam.
" Kumohon barbs. "
" Kau yang pergi atau aku yang pergi? " Aku mulai kesal dengannya.
" Cium saja Kendall, setubuhi saja sekalian. " Lanjutku.
Plak.
" Jaga ucapan mu itu. Aku masih mempunyai harga diri. " Johnny menampar ku, dan meninggalkan aku.
Aku semakin menangis.
" Barbara " sekarang Kendall yang datang.
" Apakah perbuatan ku salah? " Tanya Kendall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone • niall h
FanfictionTidak perlu menjadi baik untuk dicintai. Semua orang berhak dicintai, tetapi semua orang juga berhak untuk tidak mencintai. Cinta yang dipaksakan tidak akan menimbulkan sebuah kebahagiaan. - Barbara Palvin - Mencintai dan menyayangi itu berbeda. Jan...