- Still Niall pov -
" Kalian siapa, dan dimana Johnny? " Suara Barbara terdengar serak.
" Johnny? " Tanyaku bingung.
" Kalian siapa? Sungguh aku tidak mengenal kalian semua. Dimana Johnny? " Barbara terlihat menengok ke kanan dan ke kiri.
Kenapa yang dia ingat malah Johnny? Mantan kekasihnya yang aneh dan ugh.
" Johnny? " Tanyaku lagi.
" Johnny kekasihku. "
Kekasihnya? Apa-apaan ini?!
" Johnny bukannya mantan kekasih mu? " Tanyaku hati-hati.
" Dad dimana Johnny? " Dia beralih ke ayahnya.
" Apa yang dikatakan Niall benar, Johnny itu kan mantan kekasih mu. "
" Aku belum memutuskan hubungan ku dengannya. Aku ingin Johnny berada disini. "
" Hah? " Ucap Kendall bingung.
" Kau cemburu? " Harry duduk disebelah Kendall dan merangkul nya.
" Aku tidak cemburu, namun aneh. "
" Kau ingin Johnny berada disini? " Tanya Ayahnya Barbara kepada Barbara.
Barbara mengangguk dengan senyuman kecil yang menghiasi wajah cantiknya itu.
" Nanti dad usahakan. Sekarang kau harus pulih dulu. Dad berjanji bahwa Johnny akan datang kemari. "
Barbara menekuk bibirnya dan menunjukkan wajah kecewa.
" Dad akan menghubungi Johnny sekarang. Tenanglah. "
***
Setelah ayahnya Barbara menghubungi Johnny, 8 jam tapi lumayan lama kemudian Johnny pun datang dengan tangan kosong dan wajah panik. Berlebihan.
" Hai. " Sapanya dan langsung menghampiri Barbara. Aku hanya bisa diam melihat mereka.
Senyuman lebar terpampang jelas di wajah Barbara. Dia menunjukkan gigi rapihnya. Menggemaskan.
" Ada apa denganmu? " Tanya Johnny sambil mengelus rambut Barbara.
Nah aku tau!! Barbara itu amnesia, ya dia itu amnesia.
" Uncle, Barbara itu terkena amnesia. " Bisikku pada ayahnya Barbara.
" Oh, uncle sudah tau. " Ucapnya santai.
" Aku sangat mencintaimu." Barbara hendak mencium pipi Johnny.
" Stop!! Tidak ada adegan cium mencium pipi maupun bibir. " Larangku.
Namun sepertinya Barbara tidak mendengar.
Cup.
Ciuman itu mendarat mulus di pipi Johnny.
" Eh? " Tanya Johnny bingung.
" Kau tidak menyukai nya? " Barbara menekuk bibirnya lagi.
- Niall pov end -
- Author pov -
" Tentu saja aku menyukainya. " Johnny tersenyum ke arah Barbara.
Tatapan Johnny berpindah ke arah Kendall.
" Hi " Sapa Johnny kepada Kendall.
" Hi Johnny. "
" Uncle dan aunt pulang dulu ya. " Pamit kedua orang tua Barbara. Orang tua Barbara pun melangkahkan kaki pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone • niall h
FanfictionTidak perlu menjadi baik untuk dicintai. Semua orang berhak dicintai, tetapi semua orang juga berhak untuk tidak mencintai. Cinta yang dipaksakan tidak akan menimbulkan sebuah kebahagiaan. - Barbara Palvin - Mencintai dan menyayangi itu berbeda. Jan...