- Still Barbara pov -
" Kau Barbara Palvin? " Tanya seseorang.
Aku melepas rangkulan Niall.
" Ya, ada apa? "
" Kau tau? "
" Tau apa ? "
" Aku penggemar berat mu. " Ucapnya kegirangan.
" Maksudmu? "
" Kau mempunyai banyak penggemar disini. "
" Aku tidak mengerti maksudmu. "
" Semuanya kemari! " Teriaknya.
Tiba tiba segerombolan orang masuk.
" Apa apaan ini? " Tanyaku.
" Kami penggemar berat mu!! " Teriak mereka semua.
" Seorang Barbara Palvin mempunyai penggemar? Hahahahaha. " Niall tertawa terbahak-bahak.
" Tolong pergi, sebentar lagi guru akan datang. " Aku tersenyum kepada mereka.
Akhirnya mereka pergi.
Guru pun datang, namun Niall malah bernyanyi.
" Niall diam. " Ucapku.
" Now i'm climbing the walls, but you don't notice at all. " dia terus saja bernyanyi.
" Niall diam! "
Tetap saja dia tidak diam.
" Barbara Palvin dan Niall Horan. " panggil guru.
" Ya sir? "
" Tolong keluar, saya tidak ingin jam pelajaran saya terganggu. "
Kedua kalinya di usir dari kelas karena Niall.
" Cepat bereskan barangmu. " perintahku.
" That i'm going out of my mind, all day and all night. " Tetapi dia malah melanjutkan nyanyian nya.
" Huh, menyebalkan sekali! " aku mengambil tas ku dan keluar dari kelas.
Di depan kelas sudah ada segerombolan orang.
" Barbara Palvin, we love you!! " Teriak mereka.
Astaga, apa lagi ini?!
" Barbara!! " Niall berlari dari arah kelas.
" Kau meninggalkanku. Huh huh " Ucapnya sambil ngos-ngosan.
" Barbara Palvin!! " Teriak mereka lagi.
" Apa? "
" Kami penggemar berat mu!! " Teriak mereka.
" Sejak kapan ya aku punya penggemar? "
" Sudah, biarkan saja. Ayo." Niall menarik tanganku.
" Ayo Barbs. " Ajak Niall.
" Mau kemana? "
Niall menarikku.
Dia membawaku ke halaman sekolah.
" Apa? "
" Lihat itu. "
Dari koridor atas, banyak orang yang memegang kertas bertuliskan :
Niall love you, Barbara!!
" Siapa mereka? " Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone • niall h
FanfictionTidak perlu menjadi baik untuk dicintai. Semua orang berhak dicintai, tetapi semua orang juga berhak untuk tidak mencintai. Cinta yang dipaksakan tidak akan menimbulkan sebuah kebahagiaan. - Barbara Palvin - Mencintai dan menyayangi itu berbeda. Jan...