11

135 39 6
                                    

- Still Zayn pov -

" Halo " itu Niall.

" Apa " kataku.

" Kenapa tadi kau pergi? "

Niall duduk di kasurku.

" Aku tidak ingin mengganggu mu dengan Barbara. " Aku bangkit dari tidurku dan duduk di pinggir kasur.

" Kau cemburu, aku tau itu. "

" Aku tidak cemburu "

" Kau suka pada Barbara " ucap Niall.

Aku bukan hanya suka, aku mencintainya.

" Pergi lah jika kau hanya ingin membahas tentang Barbara " usir ku.

" Aku tidak akan pergi jika kau belum mengatakan jika kau suka pada Barbara " keras kepala sekali Niall.

" Aku tidak suka pada Barbara, Niall! " Aku sedikit membentak Niall.

" Berarti bagus, aku tidak perlu merelakan Barbara untuk mu. "

Jleb.

Sakit. Itu yang aku rasakan.

" Terserah " Aku keluar dari kamarku.

- Zayn pov end -

- Niall pov -

Terasa berat mengatakan itu kepada sahabat sendiri.

Tadi, sehabis mengantar Barbara pulang, aku langsung ke rumah Zayn.

Aku tau Zayn akan marah kepadaku. Aku menyusul Zayn ke bawah.

" Hai Waliyha " sapaku kepada adiknya Zayn.

" Kau masuk lewat mana? "

" Jendela. Dimana Zayn? "

" Tadi dia pergi "

Aku langsung keluar dari rumah Zayn, dan mulai mencari Zayn.

Aku ingin pergi ke apartemennya Zayn. Aku tau dia berada di sana. Tapi jika aku yang pergi, aku akan membuat nya semakin marah.

( To : Barbara lope lope unchh ❤
*Ga deng, namanya cuma Barbara. :v )

To : Barbara

Siapkan dirimu, ikut aku sekarang.

Aku melajukan mobilku ke rumah Barbara.

Di halaman rumah, Barbara sudah terlihat siap, dia masuk ke mobil ku.

" Kau ingin membawaku kemana? "

" Apartemen Zayn "

Aku mengendarai mobilku ke apartemennya Zayn.

Sesampainya disana, aku menyuruh Barbara masuk dan menanyakan apartemen Zayn sekaligus meminta kunci cadangannya.

- Niall pov end -

- Barbara pov -

Ada ada saja Niall ini. Ada apa dengan Zayn.

Aku masuk ke dalam lift setelah mendapat kan kunci kamar Zayn.

Aku masuk ke kamar Zayn dan mencari Zayn. Dikamarnya tidak ada, aku mencari Zayn ke balkon. Aku menemukan nya disana, dia sedang menghisap sebatang rokok.

" Jangan hirup benda bodoh itu Zayn! " Aku membuang rokok itu.

Zayn mengambil sebatang rokok lagi. Zayn tidak menghiraukan ucapan ku. Akhirnya aku mengambil sebatang rokok juga dan ingin menyalakan nya.

Friendzone • niall hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang