06

1.8K 129 11
                                    

"Izinkan aku merasakan indahnya rasa yang terbalaskan."

***

"Maaf." Tichania benar-benar menyesal telah ikut campur urusan pribadinya Ray, ia tahu ia hanyalah orang luar yang tiba-tiba datang memasuki kehidupan seorang Ray.

"Yaudah, gapapa. Sorry, gue tadi juga agak kesel sama lo," ucap Ray.

"Hujannya udah reda, kita balik aja yah, perginya kapan-kapan aja. Gue anter lo pulang." Tichania mengangguk pelan. Ray pun menyalakan kembali mesin mobilnya untuk menuju ke rumah Tichania.

Setibanya dirumah Tichania,

"Mau mampir dulu, kak?" tawar Tichania.
"Gausah, Gue langsung balik aja," ucap Ray kepada Tichania.

"Sekali lagi aku minta maaf yah, kak."

"Udah lo tenang aja, gak usah diambil pusing, gue gapapa kok."

Ray memasuki mobilnya untuk segera pulang.

"Hati-hati kak!"

Ceklek!
Tichania membuka pintu rumahnya.
Ia langsung menuju kamar tidurnya.

"Bego banget sih gue, ngapain coba gue pake ikut campur segala urusan kak Ray sama mantannya." Tichania merutuki dirinya sendiri.

"Udah bener-bener dia gamau temuin mantannya malah gue suruh buat nemuin, bego banget kan! Kalo clbk gimana? Terus usaha gue gagal dong."

"Gara-gara gue, sekarang jadi canggung kan. Ya ampun Ichaaa!! Lo o'on banget sih." Tichania terus merutuki dirinya.

Drrrtt..drrtt

Ara is calling.

"Hallo"

"Hallo, Cha. Lo kemana aja? Hape napa di matiin?"

"Iya, sorry, Ra! Tadi gue lagi pergi sama kak Ray, terus ujannya deres banget banyak petir, jadi ya gue matiin."

"Lo pergi sama kak Ray? Sumpah lo? Demi apa?"

"Iya, tadi dia tiba-tiba datang ke rumah ngajakin gue jalan, tapi gak jadi padahal udah nanggung banget, lo tau gak sih, Ra! Gue ini bego banget masa!"

"Lo bego perasaan udah dari dulu deh."

"Lo emang paling baik deh Ra."

"Iya dong, gue mah orangnya baik banget."

"Ra, lo ke rumah dong! Gue mau curhat sama lo."

"Dari tadi gue juga udah ke rumah, Cha."

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang