"Biarlah waktu yang membawamu untuk mencintaiku."
***
"Sekarang jam berapa?" tanya Ray kepada Tichania.
Tichania lalu memutarkan badannya mengarah jam dinding yang ada dibelakangnya. "Udah mau jam 10," katanya.
"Oh,"
"Mau pulang?" tanya Tichania.
"Enggak, entaran aja, masih mau disini nemenin kamu," ucap Ray sambil tersenyum jahil.
Tichania hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja tanpa berniat membalas ucapan Ray.
"Heh?"
"Kenapa?"
"Mumpung gue lagi baik, gue mau ngabulin satu permintaan lo, lo mau minta apa ke gue?" tanya Ray dengan menatap lurus ke arah mata Tichania.
"........."
"Mau minta apa? Kok lo malah diem sih!"
"Mmm.."
"Apa? Buruan bilang sebelum ucapan gue, gue tarik."
"Aku ma-mau, emm.. A-aku," ucap Tichania terputus. Ray yang mendengarnya langsung penasaran apa yang diminta oleh Tichania kepadanya.
"Apa sih, lama banget, gausah gerogi kali! kayak sama siapa aja," kata Ray.
"Cintai aku," ucap Tichania sangat lirih namun terdengar di telinga Ray.
Ray langsung gelagapan mendengar jawaban Tichania. "Gu-gue cinta kok sama lo," jawabnya sedikit kaku.
"Gausah bohong, kak!" balas Tichania.
"Sorry."
"Apa sesulit itu buat cinta sama aku?"
"Bukan gitu maksud gue,"
"Terus maksudnya kakak apa?" tanya Tichania.
"Udahlah, yang lain aja."
"Ya udah," kata Tichania. "Udah malam, kakak nggak pulang?" lanjutnya.
Ray mengerti mengapa Tichania langsung mengalihkan pembicaraannya. Ray tahu, bahkan ia sangat tahu. "Lo gak pa-pa?"
Tichania mengerutkan dahinya. "Kenapa?"
"Gak pa-pa gue tinggal?"
"Gapapa lah, udah biasa sendirian."
"Cha?"
"Hmm."
"Suatu saat gue pasti akan mencintai lo, mungkin bukan sekarang, semoga saat gue udah mencintai lo, lo masih mencintai gue yah?"
"Ngomong apa sih, ngaco!" ucap Tichania.
"Gue mungkin gak sekuat lo."
".........."
"Gue bahkan belum tahu rasanya jika mencintai seseorang yang nggak memiliki hati seutuhnya untuk seseorang itu," ucap Ray.
".........."
"Maafin gue, Cha."
"Aku ngerti, aku juga nggak tahu rasanya bagaimana jika seseorang yang kita cinta pergi begitu saja tanpa alasan apapun. Kak Ray masih mencintai Kak Mau?"
"Bukan Mau, Cha."
Tichania heran, bukannya selama ini mantan yang masih ada dihatinya Kak Ray adalah Kak Mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life With You
Teen FictionBerawal dari kisah seorang remaja laki-laki bernama Rayhan Putra Angkasa yang menjadi playboy semenjak ia merasakan patah hati disaat ia benar-benar menaruh hati kepada seseorang yang ia cintai. Kemudian datanglah Tichania Afrida, seseorang yang sel...