Fight

441 13 1
                                    

Kabur!! Aku langsung menarik tangan Hadi, menjauh dari dia. Alasan aku lari karena aku tidak ingin mendegar perkataanya lagi. Aku ingin mengubur semuanya.

"Tunggu dulu deh. La, kalau emang dia cuman minta kamu dengerin penjelasan yah, why not? Ada aku juga kan la? Kok kamu gitu sih?" Dia mencoba merayuku untuk mendengarkan omongannya.

"Gak deh, lain kali aja. Hmm sekarang aku laper nih. Kita makan dulu yuk!"
Setelah kami keluar dari bandara, kami memang sedikit menuju kearah kota. Seoul. Astagaa disini banyak sekali manusia yang sibuk berlalu-lalang. Aku akhirnya memilih untuk memakan di restoran

"Aku rasa aku ingin makan disana!" Sambil menunjuk oppadak. Itu adalah restoran yang menjual ayam yang enak menurut teman-temanku yang pernah kesana.

"Disini ayam kok, aku tau kamu ga suka daging babi. Haha."ucapku. Karena aku melihat gerak-geriknya seolah-olah mengatakan, tempat makanan macam apa ini?

"Ahjumma, aku ingin memesan ayam dan beer, hmm kau mau atau tidak?"

"A-aku tidak bisa minum beer. Kau saja."

Ya, sebenarnya aku juga tidak bisa minum terlalu banyak.
"Baiklah, kami pesan 2 ayam saja bi. Terimakasih."

Lalu tak lama kemudian aku mengingat ayah dan ibuku. Sedang apa yah mereka? Aku akan mengabarinya.

Lalu aku menelfon ayahku. Haduh, mengapa tidak diangkat ya? Aku yang sedaritadi mengotak-atikan handphone ku tidak sadar kalau pesanan kami sudah datang. Melihat itu, aku mengetik pesan kepada ayahku.

"Ayah, aku sedang transit di Seoul. Apa kalian baik-baik saja? Aku merindukan kalian💖"

Kemudian aku memasukkan handphone ku kedalam tas yang ku bawa.

Setelah kami selesai makan, tidak terasa jam sudah bergulir dengan cepat. Kami segera menuju ke bandara. Tibalah kami diruang tunggu. Tiba-tiba..

"La, kamu darimana aja?" Aku kaget menemuinya kembali.
"Eh, di, kamu laper ga aku laper nih, kita beli makan lagi yuk." Ucapku sambil menatap Hadi yang tepat dibelakangku.
"Kamu ngomong aja la sama dia."
"Di, kamu ngomong apa sih? Haha." Ucapku sambil tertawa dengan masih menghadap ke arah Hadi.

"Aku mau minta maaf la, jujur aku igin memperbaiki semuanya la dari awal."

"Ohh kamu mau memperbaiki hubungan dari awal? Emang dari awal kita apa? Kamu mendingan pergi jauh-jauh dari aku. Ka-kamu.."

"Aku masih suka sama kamu la."
Aku terdiam. Aku seharuanya senang mendengar ucapan itu kembali, tapi entah kenapa aku merasa tidak suka mendengarnya.

"Kamu tuh ngelindur ya? Kemana semua cewek mu itu? Haha minggir sana berengsek!" Aku mendorong dia dengan kedua tanganku. Dia menghalangi jalan kami.

Aku tak menyangka dia akan kembali mengeluarkan kata-kata kasarnya kembali.

"La, kamu lapar kan? Ayuk kita beli camilan."
Aku masih terdiam.
"La?"
Aku masih terdiam.
"Hei la!"
"Kamu gila ya? Aku masih bisa mendengar dengan jelas."
"Kamu tuh gila. Ngomong nya kok kasar banget."
"Aku.. Gak tau harus ngomong apa di. Kamu pernah ngerasain ga sih Di, disaat kamu lagi sayang banget sama orang itu, lalu mereka meniggalkan mu."
"Berapa tahun memangnya kamu dengan dia?"
"Tahun? 1 tahun saja belum sampai. Kami hanya sampai 7bulan."
"Yasudahlah biarkan saja dia."

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now