Semangkuk Kebahagiaan

234 4 0
                                    

Jadi begini ya Mei? Rasanya aku harus melihat dia akhirnya bahagia bersama perempuan itu, jadi selama ini dia hanya membohongi aku? Ah Mei ini sama sekali tidak adil!!! Carla teriak kepada Mei. Mei yang melihat hal itu berusaha menenangkan Carla tapi sayang nya usaha perempuan itu tidak berhasil. Karena mereka sama-sama perempuan yang lemah yang terkadang menjadi sangat bodoh kalau berurusan dengan cinta. "Jadi lu mau begini terus la? Kasian loh kalau tugas lu semua jadi terbengkalai gara-gara lu sendiri.."

Carla melihat kearah Mei, dia benar. Dia tidak seharusnya menangisi pria bodoh seperti itu. Tidak punya hati sama sekali. Carla kemudian berdiri dari tempatnya. Dia berusaha untuk tetap menjaga keseimbangan nya. Dia .. Dia akhirnya tidak tahan dan dia terjatuh.

"Carla! La .. Aduh la heii sadar dong.."
Percuma saja dia meneriaki nama perempuan itu. Dia tidak akan sadar. Setelah itu Mei membawa Carla kesebuah rumah sakit yang tidak jauh dari kampus mereka. Didalam perjalan mereka terkena macet nya Jakarta. Kalau ada cara yang cepat untuk menuju rumah sakit Mei mungkin sudah mengambil jalan tersebut.

Tapi sayangnya, semua jalan penuh. Ini hari kesialan bagi Carla dan temannya Mei. Mei mencoba menghubungi teman-temannya yang lain untuk menolong mereka, tapi mereka semua sedang sibuk-sibuknya. Mei yang panik berusaha dan berdoa supaya dia bisa mendapatkan jalan yang tercepat menuju rumah sakit.

Akhirnya mereka tiba di rumah sakit. Dia masih belum sadar. "Suster tolong.. Tolong teman saya.. Dia .. Dia tadi pingsan dan .." Hiks.. Hikss..

Mei menangis, dia tahu pasti temannya iu sedang mengalami kesulitan yang sangat berat. Kalian tahu? Ditinggal oleh orang yang kita cintai itu tidak gampang dan bisa saja itu membuat orang tersebut menjadi sakit. "Tenang saja mba, temannya akan sadar setelah kami periksa."

Memang benar, setelah itu Carla sadar.. "Mei.." "Iya la?"
"Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak bergerak, kamu banyak memikirkan hal dan itu membuat kamu sakit. Kurangi aktivitas mu dan setelah ini kamu bisa pulang." Ucap dokter yang berada disamping Mei. "Iya, makasih." Ucap Carla

Setelah itu dokter tersebut keluar. "La, udah dong jangan difikirkan dia. Dia mungkin sekarang sedang menyesal memutuskan kamu. Sudah lah.." "Jadi kenapa aku bisa ada disini?" Ucap Carla. Mungkin dia tidak tahu bahwa dia pingsan.

"Tadi kamu pingsan la. Sekarang kamu mau makan apa? Aku tidak betah berlama-lama disini." Ucap mei.
Setahu Carla, dia tadi tidak merasakan apapun, tapi memang dia sedang banyak fikiran kali ini.

Carla berusaha menetralisir fikirannya yang sedang kalang kabut sekarang. Lalu seorang suster datang keruangan tersebut. "Kalau keadaan pasien sudah memungkinkan, dia bisa pulang hari ini."

Jadi sebaiknya dia cepat memulihkan kondisinya dan kembali kerumah. Setiba mereka dirumah, Carla menyuru Mei untuk makan terlebih dahulu bersama mereka. "Mei ayo kita makan dulu, gw utang budi sama lu hari ini! Hahaha"

Mei senang jika melihat sahabatnya ini kembali ceria seperti dulu. Dia sangat tahu bahwa Carla adalah orang yang periang jika dia tetap didalam lingkungan orang yang membuat dia bahagia.

Kalian mengetahui bahwa kita bukan dipertemukan dengan cara yang "kebetulan" tetapi semua punya rencana nya kan? Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk Carla, tidak perduli dengan nanti dia harus menerimanya atau tidak..

"Oke, jadi gimana kabar lu La'' Vindy menanyakan. Karena mereka baru bisa bertemu Carla seminggu setelah Carla pingsan. Sibuk? Ah, yang benar saja mereka sibuk. Tidak, mereka tidak sibuk tapi sedang mencaritahu kebenaran-kebenaran. Mungkin itu bisa membantu Carla, ya kan?

"Gue sama Mei sebenernya udah cari tahu tentang si mantan lu itu! Ya kan Mei?" Vindy melihat kearah Mei, sebagai tanda untuk meyakinkan Carla. "Maksudnya apa ya?" Carla menatap mereka aneh. Seakan-akan meminta penjelasan.

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now