Are You Cheating on Me

251 8 0
                                    

Jadi, seperti ini rasanya merindu sebelah pihak? Harus bisa melihat orang yang kita sayangi.. maaf. Mungkin yang kita cintai tertawa bahagia bersama orang lain? Carla sendiri tidak tahu dimana letak kesalahannya. Dia mungkin akan kembali menjadi perempuan yang lemah. Mungkin setelah kuliahnya selesai, dia akan mencari pekerjaan di tempat lain dan bukan di kota itu lagi. Cukup terlalu banyak kota itu menjadi sebuah kota yang sangat indah dan sangat pahit.

Kehidupan didalam keluarganya berjalan dengan sangat baik, hingga suatu saat dia mendengar percakapan ayahnya di telfon bahwa dia telah dijodohkan dengan laki-laki yang jelas tidak dikenal oleh Carla.

"Ohh jadi begitu Hansen, kira-kira kapan kita bisa bertemu?.. Ahh begitu rupanya baiklah, kami akan menunggu kepulangan kalian dari Eropa.. Baiklah.. sampai jumpa Hansen." tanpa Carla sadar dia telah menguping dibalik pintu kamar ayah dan ibunya.

"Apa yang sedang kamu lakukan nak?" ayah menatap Carla dengan bingung, lalu mulai membawanya keruang tamu.

"Begini yah la, ayah kira kamu mungkin kurang setuju dengan ayah.." nampaknya ayah Carla itu sangat serius ingin menjelaskan tapi tidak tahu untuk memulainya darimana.

"Ayah mau mengenalkan kamu dengan anaknya teman ayah.." "Maaf ayah, kalau ayah ingin menjodohkan kami berdua aku tidak akan mau yah. Aku ini masih berumur 20 tahun. Masih panjang dan aku saja belum lulus kuliah. Dan kayaknya ayah juga tau soal Hadi kan?"

"I...iya ayah tahu, tapi coba lah la kamu fikirkan lagi, ayah rasa dia bukan laki-laki yang baik."

Seperti terkena lemparan batu, rasanya sakit sekali untuk tahu pendapat yang ayahnya katakan.

Carla kemudian pergi keluar rumah. Dia tidak punya tujuan yang pasti, tapi mungkin dengan sedikt duduk dan makan di tempat biasanya dia makan, mood nya akan kembali berubah.

Setibanya dia sampai ditempat itu, dia masuk. Seperti biasa tempat itu bersih dan sangat teratur. Dia melangkahkan kakiknya ke tempat pemilihan menu disana. Setelah dia membayarnya, dia mencari tempat duduk yang mengarah ke jendela. Mungkin, itu bisa meningkatkan moodnya.. atau bisa saja mengubah moodnya menjadi kacau. Sayangnya itu malah membuat dia menjadi kacau.

Dia melihat siapa yang masuk kearah nya. Sepertinya lelaki itu tidak tahu bahwa dia juga ada ditempat yang sama. Dia.. dan perempuan itu tepatnya. Siapa dia? Kenapa dia ada disamping pria itu? Oh Tuhan, cobaan apa lagi ini? 

Carla kemudian menelefon pria itu yang sekarang duduk jauh dengan Carla tapi cukup untuk membuat Carla mengetahui apa saja yang dilakukan pria itu. Sial!  umpat Carla dalam hati.

Setidaknya dia harus tau apa yang mereka perbincangkan. Ya, Carla harus tau.

"Jadi, sudah berapa lama kamu disini Ver?"

"Aku baru saja sampai di Indonesia.. dan kita tidak sengaja bertemu. Aku mungkin akan lanjut kembali bersekolah di Singapore."

"Ah.. jadi seperti itu.. Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa melarangmu kalau seperti itu."

Sial nya, Carla cuman mendengarkan sedikit dari percakapan mereka. Tak jarang pula mereka tertawa bersama, itu membuat Carla semakin memanas.

Daripada ia tambah kesal, lebih baik dia pulang kerumahnya. Lelah. Mungkin dia sebaiknya menyelesaikan nya besok pagi. Atau .. dia menjauh perlahan agar pria itu sadar bahwa yang telah dia lakukan adalah salah.

Kalaupun dia harus memberitahu laki-laki itu, darimana dia harus memberitahunya? Dari dia mendengarkan ayahnya berbicara di telefon dan pergi ke cafe untuk menenangkan dirinya tapi bukannya tenang malah kegelisahan lah yang melanda.

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now