Langit Yang Tak Sama

192 6 0
                                    

Aku menyusuri setiap rumah itu. Sepi, hening. Itu yang ku rasakan sekarang. Aku mengingat bahwa baru saja beberapa minggu yang lalu, disini, kami menonton tv bersama. Ah memang sungguh indah masa-'asa itu. Aku berfikir mengapa dia selalu merahasiakan sesuatu hingga membuatnya kesulitan sendiri?

Aku merasakan bahwa dia sebenarnya belum pergi jauh, masih ada disini. Terutama kami, dia selalu ada didalam hati orang yang menyayanginya.

Lambat laun aku pun mengerti bahwa dia terkena penyakit itu. Sungguh aku tidak menyadari tapi, Tuhan berkehendak lain.

Kring.. Kringg
"Ya halo.."
"Iya ini aku udah sampe."
"Kamu.. Tau darimana kalau aku pergi?"
"Ahh hiks iya aku emang gak kasih tau kamu sengaja. Karna kamu belum sembuh"
"Iya pasti, oke. Bye"

Langit disini sudah tak seindah dulu. Aku mulai merasakan angin yang dingin menusuk tulang ku. Pemakaman ini telah selesai. Dia sekarang sudah bahagia disana, tinggal bagaimana kami yang ditinggalkan mengikhlaskan nya.

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now