Try to Forget

289 4 0
                                    

Meisha datang kerumah temannya itu. Mungkin sangat keterlaluan, membuat janji dengan orang yang jelas-jelas sudah tidak disukai oleh temannya. Sudah sampai di penghujung tahun dan merkea belum berbaikan." Keluar dong La, gue udah bawaiin makanan kesukaan lo nih!"

"Ahhahaha jangan dateng kerumah gue! Nanti kita ketemuan aja!"

Dengan siapa Carla berbicara, setahu Mei, dia tidak pernah membiarkan siapapun untuk masuk kedalam kamarnya kecuali memang sangat penting. Kamar-nya adalah privasi untuk Carla.

"Jo, please. Jangan, gak enak gue sama lo! I'll be there in 30 minutes, start from now."

Tok tok tok

"Iya, siapa?" ucap Carla sedikit mengencangkan suaranya.

"Oke, udah dulu yah Jo, sampai bertemu!"

Carla sedikit terkejut dengan kehadiran Mei saat ini. Yang ada difikirannya adlaah apakah dia telah mendegar percakapan mereka tadi. Oke, ini adalah awal untuk memerankan perannya.

"Eh- lo Mei, kenapa?"

"Lo gak denger yah gue panggil dari tadi?"

"Sorry, gue tadi make headset."

"Siapa yang menelefon lu La? Mau dinner yah lo?"

"Kok lo tau? Nguping ya?"

Sebenarnya, Carla sangat rindu temannya ini. Mencaci makinya atau sekedar berkata kasar padanya sudah membuatnya senang.

"Gak sengaja. So, who is him?" dia melanjutkan perkataanya. "Cowok, kan?"

"The medicine student."

"Gue gak pernah tahu kalau lo sekarang bergaulnya sama anak-anak kayak gitu? From when?"

"Sejak gue ngomong, Udah kelar urusan gue sama dia."

Sejenak, suasana menjadi hening dan terasa dingin. Hawa dari kedua orang tersebut, atau pendingin kamar Carla?

"Ini, gue bawaiin makanan buat lo. Maafin gue ya, gue emang keterlaluan." ucap Mei dengan penyesalan.

"Iya udah gue maafin. Sekarang, lo mending ikut sama gue! Gue bakal kenalin ke lu, who is the medicine student i've talked before."

"Jadi penasaran."

"Sono keluar! Gue mau ganti baju dulu, mau ketemu dokter ganteng. Eh-" walaupun Meisya sudah keluar, tapi dia tidak akan melupakan perkataan temannya ini. Sebelumnya, Carla memang tidak pernah berbicara atau bahkan sekalipun melebih-lebihkan seorang laki-laki.

Akhirnya mereka keluar dari rumah Carla. Kali ini, mereka berhadapan dengan kedua orangtua Carla. "Malam tante, om" ucap Mei dan menalim kedua orangtua Carla dengan sopan.

"Iya malam juga nak Mei,"

"Kalian mau kemana?" ucap ayahnya Carla kali ini.

"I want to meet the medicine student, yah. Actually, you'll be know yah."

"Oke, kalian boleh pergi. Jangan lama-lama. Kamu tidak usah bawa mobil. Bahaya malem-malaem menyetir sendirian."

Mereka beruda pamit dan masuk kedalam mobil Mei.

"Bokap lo, kok jadi berubah . Semenjak kapan?"

"Since, iam not dating with Hadi."

"Becanda lo."

"Serius gue, buat apa becanda?"

"Segampang itu minta ijin buat lu keluar dimalam hari. Dengan bilang mau bertemu dengan dia. Sama Hadi aja lo harus ngendep-ngendep kayak maling?"

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now