Perasaan

334 12 0
                                    

Kami kemudian telah sampai disuatu tempat. Tempat ini ramai pengunjung tapi sangat sunyi. Mungkin karena tempat ini besar.

Lalu aku dan Cia memesan makanan. Oh iya, ini adalah restoran jepang. Jadi banyak orang-orang asia yang datang untuk makan disini, karena rasanya mungkin yang cocok dengan lidah kami.

"La, lusa kita udah pulang ya."
Aku lalu melirik ke arah Hadi
"Iya, aku juga udah tau kok."
"Ya aku kan cuman bilangin aja, jangan ketus gitu dong!"
"A-aku.."
"Udah lah, kalian jangan bertengkar dong." Ucap Cia disela-sela omongan ku.

Setelah makanan kami datang kami langsung menyantap nya, lalu tidak banyak percakapan yang terjadi diantara kami.

"La,Ci, kalian mau pulang kan? Kebetulan aku bawa mobil nih. Kalian meu nebeng atau mau pulang sendiri?"
"Kalian pulang berdua saja ya la, aku kebetulan mau pergi ke suatu tempat.."

Kemudian aku melihat rawut muka Cia berubah. Aku tidak tahu mengapa, dia pasti menyembunyikan sesuatu.

"Aku ikut sama kamu aja ya ci?"
"Gak, kamu pulang aja sama Hadi.. Kalian pergi saja berdua, kunci rumah ku bawa, oke?"
"Ta..tapi.."
"Oke ci, hati-hati ya." Ucap Hadi

Di Mobil
"Kamu ngerasa aneh gak sih Had kalau si Cia jadi aneh tadi?"
"Enggak tuh, emang nya kenapa?"
"Ya aku rasa dia aneh aja gitu.."
"Sejak kapan juga ya kamu jadi manggil aku Had?"
"Emang nya kenapa ya? Salah gitu?"
"Enggak salah, kamu tuh kenapa deh seharian ini sensi banget?"
"Kamu emang ga tau kalau aku selalu jawab kamu tuh ketus gini? Hahha"
"Iya juga sih.."

Di Rumah Sakit

"Jadi gimana dok keadaan saya?"

"Saya tidak tahu lagi harus bagaiamana, keadaan jantung anda semakin melemah. Kita harus melkasanakan operasi. Tapi.."

"Tapi apa dok?"

"Tapi, saya tidak bisa menjamin bagaimana kelangsungan hidup anda.''

"Jadi, walaupun saya dioperasi, jantung saya bisa jadi dalam keadaan yang sama?"

"Tapi ada kemungkinan juga jantung anda kembali.''

"Baik, saya akan kembali kesini setelah saya mengantar sahabat saya kembali ke Indonesia.''

"Baik, kalau begitu saya akan memberi anda resep. Silahkan anda tebus di apotik.''

Di Mobil

"La, gimana kalau setelah kita pulang dari sini kita pergi ke Korea? Kita backpaker-an aja gimana? Kamu mau ga?"

"Liat nanti yah aku takut.."

"Takut kenapa?"

"Aku takut kalau aku semakin dekat dengan seseorang aku bisa suka sama orang itu.''Gumam ku

"Gak papa.'' jawab ku sambil senyum.

The Day


Aku kembali bangun disaat subuh. Tidak terasa aku sudah disini selama 1 minggu. Aku berdoa agar kepulangan kami bisa berjalan dengan baik. Aku dan Hadi kembali ke Indonesia dengan pesawat pagi hari, jam 4 subuh.

Aku membuka pintu kamar ku dan aku sudah menemukan cia disana.

"La, kamu mau pulang ya?"

"Ia, ayo masuk. Kamu kenapa? Bukannya udah tau kalau aku mau pulang hari ini?"

"Ia, aku tau. La, kamu hati-hati ya. Kalu kamu mau balik kesini lagi, aku akan kasih tiket pulang pergi gratis buat kamu..''

"Wah, kamu serius? Oke deh maksih ya ci. You're my best friend.'' lalu aku memeluknya dengan erat.

Lalu aku melepas pelukan kami karena aku mendengar handphone ku berdering.

Ting

"La, aku udah didepan rumah Cia, kita berangkat ke airport nya bareng aja ya.."

"Ish.. ini masih pagi tau, aku aja belum mandi.." aku sambil tersenyum membalas pesannya.

"Kamu kenapa tuh senyum-senyum begitu?" "Wah.. kamu lagi curhat sama siapa nih? "HADI'' "

"La, kamu sebenernya suka kan sama Hadi? Cuman kamu takut kejadian sama Fandi terulang lagi kan?"

DEG

"Eh.. apaan sih kamu, enggak kok. Aku mau beres-beres dulu aja deh kalau gitu."

Setelah aku selesai merapihkan koper ku dan semua barang-barang ku Hadi datang.

"Wah, kalian udah mau balik ke Indonesia nih? Aku sendirian deh?"

"Nanti aku balik lagi kok tenang aja, ya kan?" aku sambil menyenggol lengan Hadi yang berada disamping ku.

"Iya, nanti kami pasti balik lagi.''

"Yaudah, kalian hati-hati ya.''

Aku langsung memeluk Cia, "Aku pasti kembali lagi. Pasti.''

"Jaga dirimu baik-baik ya ci.. hiks hiks"

"Oke..''

Airport

"La, aku jadi males nih balik ke kampus. Nilai ku pasti nanti turun drastis."

"Kalau kamu gitu, gimana aku?"

"Maksunya?"

"Aku tuh baru bisa menguasai materi aja kalau aku selalu masuk. Kalau kamu kan gampang..''

"Makanya kamu jadian sama aku nanti aku bisa ajarin kamu sepuasnya.."

"Gak juga sih.."

Aku kembali terdiam setelah kami selesai berbicara. Lalu aku mengeluarkan cemilan yang ku bawa dari rumah Cia, haha cemilan ini memang enak, tapi sayangnya aku tak membawa banyak ke Indonesia. Mungkin di pesawat akan habis..

"Kita take off jam berapa ?"kata ku sambil mengunyah cemilan yang aku bawa dari rumah Cia
"Bentar lagi.. Eh, itu apa? Mau dong.."
"Gak boleh, aku laper banget. Kamu beli aja ditoko itu.."kataku sambil menunjuk toko yang ada disana.

"Ckck, aku minta saja tidak boleh. Dasar pelit!"
Haha aku tidak perduli dengan omonganmu. Kenapa harus minta? Padahal kau punya uang yang banyak.

Ah, sebentar lagi aku akan balik ke Indonesia.. Bagaimana yah kabar ayah dan ibuku?

Lebih baik aku memberitahu mereka, agar kalau aku sampai nanti bisa dijemput dibandara! Haha kau memang mempunyai ide yang cemerlang la!

Aku mengambil handphone ku.
"Hi yahh.. Lala hari ini udah pulang, doain lala ya yah, agar nanti bisa tiba dengan selamat. Aku membawakan ayah dan ibu baju. Aku juga membawa snack dari rumah cia. Pokoknya lengkap deh yah.. Dah!!"
Send

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now