Carla Aku dan Kita

369 7 0
                                    

Aku, kenalkan nama aku Cia Cordelia. Ya gak usah kaku-kaku lah. Gw lahir di Jakarta. Papa mama gw sebenarnya punya perusahaan di Indo, cuman karena bangkrut jadi mereka kesini. Sambil ngebantu-bantu keluarga om gw disini. Awalnya cuman ngebantu, lambat laun, om menyuruh papa dan mamaku membangun perusahaan sendiri. Karena sisa dari penjualan perusaahan yang ada di Jakarta masih ada sisanya, kenapa tidak?

Gw sama Carla udah sahabatan dari kita SMP. Bayangin, bosen ga sih? Tapi gw ga pernah bosen tuh. Hahaa.

Carla memang baik, tapi semenjak dia berpisah dengan pacarnya, itu membuatnya berubah. Dia lebih tepatnya merasa kecewa. Akan ku ceritakan bagaimana nereka bisa berpisah.

Waktu itu aku sedang duduk dikamar. Perbedaan waktu kami memang cukup jauh. Tiba-tiba line ku berbunyi.

"Ci, gw pengen cerita sesuatu nih sama lu. Kira-kira lu sibuk ga?"
Aku yang meilhat itu langsung membalasnya.
"Engga, kenapa lu?"
"Ini, jadi gw kan sekarang mau kuliah di Malang, terus gw sama lala juga baru aja pacaran ci."
"Terus masalahnya apaan? Jangan berbelit-belit deh kalo ngomong."
"Gw mau putus."
"Dasar gila! Dia itu pasti bakal kecewa sama lu. Kalo Lala udah kecewa sama satu orang. Dia bakal berusaha sekuat mungkin buat menjauh dari lu. Mungkin dia bisa benci sama lu."
"Gw ga yakin dia begitu."
"Gw yang udah temenan dari smp Fan."
"Terserah, tapi gw tetep ngelakuin ini. Mungkin dengan cara perlahan. Makasih udah mau jadi temen gw sama lala."
"Dasar sialan!"read
"Berani kau menemuinya setelah kau putus dengannya, aku tak akan segan-segan untuk membuatmu jauh darinya, selamanya."

Iya, itu adalah cerita bagaimana Carla dengan Fandi putus. Aku tidak mengerti, mereka sudah dewasa tapi hubungan mereka kandas begitu saja..

Aku? Aku juga mempunyai kisah. Kisah cintaku yang menyebalkan. Ternyata dia hanya mempermainkanku. Zaman sekarang menyebutnya. PHP.

Kita? Kami bersahabat semenjak kami smp. Kalian tahu bagaiimana kami menyelesaikan permasalahan? Kami menjauh. Lalu setelah merasa kami sudah mengerti lalu kami kembali bermain. Melakukan hal konyol seperti, menukar harga di mall, menonton film di bioskop, bolos acara sekolah, dan masih banyak kenangan kami. Oh iya, kami pernah mengikuti kegiatan OSIS.

Aku dan Sejuta KenanganWhere stories live. Discover now