Sampai rumah Dave langsung menuju kamar nya dan langsung mencari benda peringan rasa sakit yaitu obat, Dave langsung meminum beberapa butir obat karena pusing dikepala nya semakin menjadi, serta keringat membanjiri seluruh tubuh nya.
Dave berusaha memejamkan mata tetapi sulit, rasa mual juga mulai menerjang nya.
Dave langsung berlari ke dalam kamar mandi dan memuntah kan isi lambung nya.
Pandangan Dave mulai kabur dan ia pun tumbang.
*****
Moza baru pulang dari butik nya dan melihat pintu rumah nya terbuka dan langsung buru-buru memasuki rumah nya."Dave, kamu ini bagaimana sih kenapa pintu engga di tutup? Nanti kalau ada maling bagaimana! Dave where are you?" Omel Moza yang sedang mencari putra satu-satu nya itu.
Moza langsung menuju kamar Dave dan membuka nya. Tetapi ia tak menemukan siapapun.
"Dave! Kamu dimana?" Ucap Moza.
Moza melihat kearah kamar mandi Dave yang terbuka. Ia pun berjalan kearah kamar mandi.
Dan
Moza menemukan orang yang tengah ia cari dengan keadaan pingsan dan wajah pucat pasi.
"Astagfirullah Dave!" Ucap Moza dan langsung memangku kepala Dave keatas paha Moza.
Moza langsung menelepon suami nya Alvian.
"Assalamualaikum.. Ada apa sayang?"
"Waalaikumsalam, Pah pulang sekarang! Dave pingsan Mama takut Dave kenapa-napa." Ucap Moza yang sudah mengeluarkan satu tetes air mata.
"Astagfirullah, yaudah Papa pulang sekarang."
"Iya Pah cepat ya"
Tut..
Moza memutuskan sambungan nya, dan langsung membopong tubuh Dave di bantu oleh asisten rumah tangga nya ke atas kasur king size milik Dave.
Tak lama kemudian Dave pun tersadar.
"Ssstt.." Ringis Dave sembari menegakan tubuh nya.
"Dave kamu udah sadar sayang?" Ucap Moza sambil tersenyum dan memeluk Dave.
"Maaaa, gimana kondisi Dave?" Ucap Alvian yang baru sampai dari kantor nya.
"Ya ampun Papa lama banget, ayo sekarang kita harus ke rumah sakit." Ucap Moza.
"Ah kerumah sakit? Dave baik-baik aja." Ucap Dave lirih dan dari hidung nya keluar cairan berbau amis.
"Apa nya baik-baik aja sih! Lihat hidung mu mimisan lagi pokok nya sekarang kita kerumah sakit, dan Papa siap kan mobil sekarang!" Ucap Moza mengomel, Alvian pun keluar untuk mempersiapkan mobil.
Dave pun dipapah Moza menuju mobil.
Dijalan Dave hanya diam, tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Hening
Moza pun memilih diam, dan Alvian fokus menyetir.
****
"Nathanil ayo siap-siap sayang, kita harus chek up untuk memeriksa kondisi kamu." Ucap Sarah sambil memutar knop pintu kamar Dave.
"Hmm..Dingin Mom." Lirih Nathanil sambil menyembunyikan kepala nya kedalam selimut tebal nya.
Sarah pun langsung memeluk putra bungsu nya itu.
"Mom, Nial kenapa?" Tanya Nevan yang sedang berdiri di ambang pintu kamar Nathanil.
"Kedinginan, tolong ambil kan hoddie Nial dan suruh Dady mempersiapkan mobil, Nial harus chek up sekarang." Ujar Sarah yang masih memeluk Nathanil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi (END) (Privat) #Wattys2018
Teen Fiction"Kau yang membuatku terbang disetiap harinya tetapi kau juga yang menjatuhkanku kedasarjurang yang paling dalam dengan cara kau meninggalkanku untuk selamanya." (Roseliana Arnaout) "Bintang dilangit menjadi saksi jika kita pernah saling membahagiaka...